Part 10 (Disiksa lagi)

Start from the beginning
                                    

"Aku minta kunci cadangannya, Mba. Cepetan!" Pinta Adik Malika tidak sabar.

"Ini, Nyona."

Tanpa banyak basa-basi dan tidak berterima kasih sedikitpun adik Malika langsung berjalan menuju lift dan menekan tombol lantai sepuluh.

Sesampainya di depan pintu dia mengambil kunci lalu membuka pintu secara lebar.

Klek.

Sret.

"Ya Allah ... Kak Hafsah kau baik-baik saja?" Tanyanya khawatir melihat Hafsah terkulai berada di sofa. Hafsah tidak terbangun karena sibuk di dunia mimpi.

Adik Malika secepat mungkin menelpon supir pribadinya agar membantu bawa kakak ipar ke rumah Papah Mahesa.

Tidak lama menunggu, datang seorang supir dan asisten wanita adik Malika turut menolong membopong Hafsah ke mobil. Dilanjutkan menyalakn mesin mobil ke tempat tujuan.

*Di rumah Papah Mahesa*

"Auw. Astaghfirullah ... Kepalaku pusing sekali." Tiba-tiba mual muncul, Hafsah turun dari ranjang, berlari pelan ke kamar mandi.

"Uwek, uwek, uwek."

Hafsah melenturkan otot-otot tubuh beringsut duduk. Dan mengatur nafas agar normal.

"Aduh, mualnya tidak tepat saat aku baru bangun tidur."

Tidak lama kemudian, Hafsah berdiri lalu keluar kembali ke ranjang. Menyadari sesuatu ada yang asing.

"Masya Allah! Ini kamar siapa? Bukankah tadi aku tidur di sofa?! Terus siapa yang mindahin aku? Apa Mas Fathur sudah pulang?" Seluruh ragam buntut bertanya diri sendiri, begitu heran.

"Atau jangan-jangan Masren culik aku lagi?! Ya Allah, aku harus kabur!" Timbulnya panik Hafsah, berlari ke arah pintu. Terkunci.

Tapi Hafsah merasa terlihat tidak familiar kamar yang ditempatinya.

Hafsah memaksa ingat kejadian sebelumnya di apartemen, tidak terjadi apa-apa. Terakhirnya dia menatap jam tertempel di dinding dekat lukisan laut. Jam menunjukkan jarum panjang lima.

"Aku belum sholat ashar! Astaghfirullah ....!" Menepuk kening, kemudian hendak mengambil air wudhu ke ruang khusus wudhu.

Usai dari sholat, mandi dan mengganti pakaian. Kini Hafsah tengah merapihkan kasur. Lalu terdengar pintu terbuka. Hafsah menoleh ke belakang nampak wujud seorang adik Malika. Hafsah membuang napas lega terus melanjutkan aktifitasnya. Adik Malika melihat dari kejauhan langsung hamburkan ke pelukan punggung Hafsah. .

"Kak Hafsah sedang ngapain?"

"Beresin, Sayang."

"Aduh, jangan banyak bergerak, Kak. Hentikan! Nanti Papah marah kalau tahu kau bekerja."

"Malika ... Aku tidak bekerja, cuma rapihin kasur agak berantakan pas setelah aku tidurin."

"Hmm, tapi, kan sama saja melakukan pekerjaan. Bagaimana keadaanmu, Kakak?"

"Baik-baik saja."

"Syukurlah. Aku sangat kaget melihatmu tidur di sofa dengan wajah pucat lalu aku langsung minta bawakan ka Hafsah ke rumah Papah. Lantas saja, feeling aku gitu! Soalnya kita menunggu kehadiran kakak, eh, malah tidak datang juga. Terus perasaanku kayak nyuruh ke apartemen Mas Fathur. Dan alhamdulillah aku tidak terlambat lama. Setelah di rumah kupanggil dokter sehingga beliau ngasih cairan vitamin agar kakak tidak lapar lagi dan kembali kuat."

"Hehe. Maaf aku merepotkanmu, jujur aku kelaparan di sana. Saking asyik nangis malah ketiduran."

"Duh, kakak iparku ini merasa aku repot? Hei, aku adikmu juga selain Mina. Apa kakak Hafsah tidak mau mengakui aku adik kandung?" Cercah adik Malika mengerucutkan bibir, pasang wajah cemberut.

"Hahaha ... Kau ini bikin kakak gemas! Kak Hafsah bukan bermaksud gitu, kamu mikirnya terlalu buruk. Baik prasangka, Dik." Sambil mencubit pipi adik Malika.

"Auw! Sakit ih, Kak Hafsah. Kau jahat!" Dengan mata berkaca-kaca. Ya, pura-pura mau nangis si Malika.

"Haha ... Cup, cup. Sini peluk lagi."

Saat mereka saling memeluk, terdengar berisik di luar kamar. Hafsah pun mengajak adik Malika keluar dari kamarnya dan berjalan ke ruang tamu. Tampak dua orang berbadan kekar, pakaian hitam sedang memukul sang suami yang tepat di depannya seorang laki-laki paruh baya.

Matanya melebar dan mulut menganga.

"Mas Fathur?"

*Bersambung*

Terima kasih buat pembaca setia😍 maaf author suka lama update dan sering pendek ketikannya. Soalnya belom nyampe otak🤣 dan masih banyak rahasia intinya😁 dan terima kasih para admin sudah approve cerita saya.

Buat silent reader jangan pelit jejak dan punya ilmu bagi ke aye dong😍 bantu berkembang di dunia Literasi.

Semoga makin suka😘

DiaGay?Where stories live. Discover now