Chapter 53 ( ͡° ͜ʖ ͡°)

Comincia dall'inizio
                                        

Jungkook datang setelah Taehyung membaca-baca halaman berikutnya.

"Cokelat panas, hyung," ujar Jungkook sambil menutup pintu. Ia berjalan ke arah Taehyung dan memberikan cangkir itu padanya, "Bagus kan?" tanyanya sambil tersenyum setelah mengetahui Taehyung melihat-lihat jurnalnya yang baru saja dia buat.

"Mmm," Taehyung bergumam setuju sambil menyesap cokelat panasnya, kemudian tersenyum setelah membaca sebuah kalimat di bawah fotonya ketika di bianglala. Wajahnya yang lagi ngambek terpotret, tapi tetep indah dengan jingga cahaya matahari.

You are the sunlight that rose again in my life

A reincarnation of my childhood dreams

I'm so happy, I can't breathe

My surroundings are getting more and more transparent

You are my euphoria

Ini begitu manis. Sangat manis. Bahkan lebih manis dari cokelat panas yang baru saja melewati indra perasanya.

"Kenapa?" bisik Jungkook di dekat telinga Taehyung, tanpa Taehyung sadari tangan Jungkook telah melingkar dengan rapat mengelilingi tubuhnya dari belakang.

Rasanya sesak, tapi Taehyung sangat menyukainya. Apakah Taehyung sudah pernah bilang kalau dia suka ditekan?

"Jungkook," gumam Taehyung sambil menoleh ke arah kepala Jungkook yang bersandar di bahunya. Ia meletakkan cangkir ke meja belajar itu, di samping binder yang masih terbuka. Taehyung menggeliat di pelukan Jungkook dan berputar menghadapnya, "Gua pengen," ia berbisik seperti Jungkook tadi, kedua tangannya terlena di dada Jungkook yang tertutupi kaus putih yang tipis.

"Pengen apa?" tanya Jungkook dengan sebuah senyum, "Mm?" tanyanya lagi, ia menahan tengkuk Taehyung dan satu tangan lainnya tetap menekan Taehyung dekat dengan tubuhnya.

Mereka menyatukan bibir dengan sendirinya. Jungkook melumat habis-habisan bibir gelap Taehyung yang entah mengapa membuatnya lebih bergairah. Apalagi dengan aroma cokelat dan rasa legit yang tertinggal di lidahnya.

Tangan Taehyung meraba ke kedua belah leher Jungkook agar ciumannya bertambah dalam. Ia sudah menginginkan ini, semenjak Jungkook menggodanya lewat vidcall dengan menunjukkan sebuah senyum jenaka. Taehyung sudah menahan hasratnya sejak tadi, bahkan sampai harus menutupinya dari Momo dan saudarinya hanya karena perbuatan nakal Jungkook. Sekarang dia marah.

Buru-buru bat, pikir Jungkook setelah Taehyung memasukkan kedua tangannya ke balik kaus putih Jungkook dan mendorong dadanya hingga ia berjalan mundur, berakhir dengan jatuh ke kasur. Ia bahkan melakukannya tanpa menyudahi ciuman mereka. Sudah pro.

Jungkook berbaring dengan kepala sampai pantatnya di atas kasur, sedangkan lututnya tertekuk di udara dan kakinya berpijak di lantai. Ia melipat kedua tangannya di bawah kepala sebagai penyangga, kemudian tersenyum lebar saat melihat Taehyung yang tiba-tiba menurunkan ritsleting celananya sendiri, "Mau ngapain, hyung?" tanya Jungkook dengan nada menggoda.

"Berisik," sahut Taehyung dengan kasar. Dia tidak melepas celananya, hanya menurunkannya sedikit dan mengeluarkan kemaluannya hingga terekspos sepenuhnya. Jungkook terkesiap, ia tidak menduga Taehyung akan melakukan hal itu. Dia lebih tidak menduga lagi mengenai penis Taehyung yang sudah besar dan keras, dengan congkaknya berdiri tegak dengan urat yang terlihat jelas.

Jungkook menganga, antara terkejut dan terkesima. Milik Taehyung jauh lebih ekstrem dan gagah dari fantasinya. Wow. Just, wow.

Taehyung naik ke atas kasur, suara decitan mengiringi lututnya ketika ia merangkak hingga berakhir di dada Jungkook.

ʀɪᴠᴀʟ • ᴋᴏᴏᴋᴠDove le storie prendono vita. Scoprilo ora