Who'll be Mine (3)

29 5 0
                                    

         Leedo menunggu kedatangan Gyura di kafe, dari rencana awal ia akan menjemputnya-- namun ia mendapatkan pesan dari Gyura untuk bertemu langsung saja disana dan tak mengatakan apapun lagi. Waktu janjian masih satu jam lagi, ia sengaja datang lebih awal untuk menyiapkan perkataannya nanti. Satu jam berlalu dengan cepat, karena gadis yang ditunggunya telah hadir.
         "Ah mian, aku harus menyelesaikan baju dulu tadi, jadi agak terlambat."
         "Tak apa, hanya lebih beberapa menit. Kau pesanlah makanan." Gyura hanya memesan jus buah saja, daripada makanan ia harus lebih fokus dengan apa yang akan dikatakan Leedo padanya.
         "Jadi? Apa yang ingin kamu katakan? Ravn Oppa bilang kalau Kamu menghilang beberapa hari dan tak bisa dihubungi. Ada masalah?"
         "Bagaimana kabarmu?"
         "Kabar ku baik, bagaimana kabarmu? Riyoo Eonnie baik kan?"
         "Aku ingin minta maaf, sungguh aku ingin minta maaf. Aku menghianatimu dulu, maafkan aku." ujarnya lembut dan penuh penyesalan. Air mukanya berubah menjadi sedih. "Aku minta maaf."
         "Berhentilah meminta maaf, aku sudah memaafkanmu. Gwaenchanha. Geundae, apa yang terjadi?"
         "Aku mengakhiri hubunganku dengannya. Dia selingkuh dibelakangku, dia mengencani orang lain yang lebih dariku. Aku memergokinya saat mereka berkencan, bahkan hubungan mereka sudah berjalan dua minggu. Aku tak menyangka dia sejahat itu."
         "Lalu? Kenapa Kau menceritakan ini padaku, dan bukan kepada Ravn Oppa, tapi kenapa harus aku?"
         "Aku berpikir ini adalah karmaku dulu menghianatimu. Jadi aku ingin kamu tahu pertama kalinya--aku hanya memikirkanmu saat aku terluka karena dia, bukan orang lain."
         "Kau benar."
         "Aku masih terguncang, dan aku membutuhkanmu."
         "Apa yang harus kulakukan?"
         "Aku ingin berteman denganmu, bolehkah?"
         "Kurasa aku perlu memikirkannya, aku akan beritahu kamu secepatnya.."
         "Besok, bisakah kamu memberitahuku besok?"
         "Hmm...aku pergi dulu." ucap Gyura sambil membawa tasnya ; "Hati-hati dijalan, Do. Aku pergi."

         Leedo menatap kepergiannya, gadis itu kembali menjadi orang asing baginya. Seperti saat pertama bertemu dengannya, ah tidak--bahkan ini lebih dingin. Wajar jika gadis itu bersikap seperti itu pada orang yang melukai hatinya. Seperti halnya ia, ia membenci gadis itu, ia menertawakan betapa bodohnya dirinya, gadis itu hanya melihat wajahnya, dan perlahan melihat hartanya. Pantas saja, beberapa kali Ravn mengingatkannya, dan saat itu juga ia mengabaikannya. Sekali lagi ia tertawa garing, dirinya sangat bodoh telah dimanfaatkan. Sungguh ia merindukan Gyura, gadis itu memang lebih cuek padanya, mudah marah tapi--ia menyukainya, dia mudah bergaul tapi tidak bisa membuatnya cemburu. Gadis itu tahu bagaimana batasannya, jika ia marah, memang dirinyalah yang membuatnya marah, tentu.

         Ditempat lain, Riyoo baru asyik berjalan dengan kekasihnya. Saat itu banyak pejalan kaki di sekitarnya, beberapa orang memang terlihat berjalan acuh. Dan ia melihat Gyura, berjalan sendirian dan pelan. Ia menarik tangan kekasihnya dan membawanya berjalan mendekati Gyura. "Ya! Mwohae? Kau sendirian?" sapa Riyoo dengan penuh kepercayaan diri.

         Gyura yang awalnya kaget, kini mengerutkan dahinya. "Anda siapa?"
         "Kau sudah lupa ternyata, padahal kita terakhir ketemu tiga bulan yang lalu. Kau pikun ternyata."
         "Aaaa...Riyoo? Pacarnya Leedo. Tapi kau bersama pria lain."
         "Aku sudah putus dengannya, dia tak menghubungimu? Aihh ternyata dia tak seterbuka itu ya padamu."
         "Ada apa? Aku harus pergi."
         "Hanya menyapa, kau sudah baik- baik saja sekarang."
         "Sangat baik, bahkan aku merasa lebih baik dihadapanmu!"
         "Ya!"
        "Wae? Ternyata merebut kekasih orang dan berselingkuh adalah hobimu, aku berterimakasih padamu karena kamu aku jadi mengenal orang yang lebih buruk dariku." sindir Gyura. Ia lalu pergi sebelum tangan Riyoo benar-benar menyentuh wajahnya. Karena gadis itu sudah mau memukul wajahnya namun di cegah oleh kekasihnya.

7 Hearts | OneusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang