Spring Has Come (Part 1)

812 55 11
                                    

Selama 7 bulan, sejak Chaejin lahir, Jungkook dan Seulyoung hampir tidak pernah memiliki waktu untuk mereka sendiri. Untuk berduaan, maksudnya.

Seulyoung kadang ingin menghabiskan waktu dengan Jungkook seperti dulu saat mereka masih berkencan. Tidak perlu pergi ke restoran mewah untuk makan malam romantis atau ke luar kota untuk mencari suasana baru. Pergi ke bioskop atau minum kopi dan mengobrol di coffee shop dengan suasana yang tenang pun sepertinya menyenangkan.

Seulyoung menginginkannya, tapi dia tidak pernah bilang pada Jungkook karena dia yakin Jungkook pasti akan langsung setuju pada idenya. Seulyoung memikirkannya sampai sana dan yang ada di kepalanya setelah itu hanyalah Chaejin.

Keinginannya untuk pergi berkencan dengan suaminya kalah dengan rasa tidak teganya untuk meninggalkan sang putra.

Baik ibunya atau ibu mertuanya sudah pernah bilang, tidak apa-apa kalau dia dan Jungkook ingin pergi berdua. Chaejin biar ditinggal di salah satu rumah nenek dan kakeknya. Sayangnya, Seulyoung masih belum tega, bahkan untuk sekedar membayangkannya.

Dua hari yang lalu, Jungkook mengajaknya pergi. Hanya berdua. Seulyoung benci karena Jungkook mengiming-iminginya dengan cherry blossom festival.

Bagi orang seperti Seulyoung, yang bahkan saat musim gugur saja berharap bisa melihat cherry blossom, itu adalah tawaran yang sulit untuk ditolak.

Jungkook menawarkan Busan atau Daegu. Jungkook bilang mereka bisa berangkat dan pergi ke festival pada tanggal 27 Maret, hari Jumat. Menginap satu malam dan pulang di hari berikutnya, jadi hari Minggu nya masih bisa dihabiskan penuh bersama Chaejin. Jungkook berencana mengambil cuti jika memang Seulyoung ingin pergi. Dia juga bilang pada Seulyoung kalau dia lebih ingin ke Busan tapi akan tetap setuju kalau Seulyoung memilih Daegu.

Seulyoung sebenarnya bisa menolak. Toh, nanti di Seoul juga akan ada cherry blossom festival. Bisa melihat cherry blossom setiap hari juga nantinya. Tapi sekali lagi, bagi Seulyoung, ini adalah tawaran yang sangat menggiurkan.

Seulyoung juga bukannya tidak mempercayai kedua ibunya untuk menjaga Chaejin. Dia hanya tidak bisa membayangkan bagaimana rasanya tidak melihat Chaejin seharian. Seulyoung takut dia justru tidak bisa menikmati perjalanannya karena terlalu memikirkan Chaejin.

"Jangan berlebihan. Aku tahu kau ingin pergi. Ibu sudah bilang tidak apa-apa, 'kan?" Chanhee menasehatinya. Mungkin Jungkook curhat padanya jadi sore ini dia mampir.

Seulyoung mengabaikan kakaknya. Sengaja menulikan pendengarannya dan menyibukkan diri dengan Chaejin yang dengan lahap memakan bubur bayinya. Melihat Chaejin seperti ini dan memikirkan akan meninggalkannya meskipun hanya sehari saja sudah membuat Seulyoung ingin menangis.

"Jungkook hanya ingin membawamu liburan, Seulyoung. Bukan mau memisahkanmu dengan anakmu," Chanhee berucap lagi. Direspon dengan sebuah dengusan oleh Seulyoung.

"Aku tahu!"

Selalu seperti ini, pikir Chanhee.

"Aku datang ke sini untuk memberitahumu kalau semuanya akan baik-baik saja. Bukan untuk bertengkar."

"Siapa juga yang mau bertengkar denganmu?!" Seulyoung memicingkan matanya. Menunjukkan kalau dia sebal dengan kakaknya.

Kekesalan Seulyoung tidak berpengaruh pada Chanhee. Dia tahu Seulyoung sebenarnya mendengarkan dan memikirkan ucapannya. Dibandingkan meladeni kekesalan adiknya, Chanhee lebih memilih untuk mengajak main keponakannya yang sudah selesai makan saat Seulyoung ke dapur untuk menaruh peralatan makan Chaejin.

"Jangan diajak main dulu, Chanhee! Nanti dia muntah!" Seulyoung mengomel dari dapur. Chanhee tidak merespon. "Kau sudah makan belum?" Begini-begini, Seulyoung masih peduli dengan kakaknya.

"Aku ke sini bukan untuk minta makan!"

"Aku serius, Chanhee! Aku mau buat tteokbokki, kau mau?"

"Memang kau bisa?"

Jika tidak ingat ada Chaejin di sana, Seulyoung tidak akan ragu untuk melempar penggorengan ke arah kakaknya.

.     .     .

"Aku mau pergi." Seulyoung akhirnya bisa memutuskan. Diliriknya Jungkook yang sudah hampir tertidur di sampingnya.

Tangan Jungkook lebih dulu bergerak untuk menarik Seulyoung ke dalam pelukannya. Dengan mata yang masih tertutup, Jungkook menrespon, "Mau ke mana, Seulyoung? Ini sudah malam."

Seulyoung merengut dan mendorong tubuh Jungkook, tapi tetap tidak lepas dari pelukannya. "Ke Busan!!!" teriaknya dengan suara pelan.

"Hah?! Mau apa ke Busan malam-malam begini?!" Cubitan keras Jungkook terima di lengan kanannya. Sepertinya dia lupa kalau Chaejin ada di ruangan yang sama dengan mereka dan baru tidur sekitar 45 menit yang lalu setelah menghabikan setengah botol susu formula dan diayun-ayun selama hampir setengah jam, tidak mau diturunkan meskipun matanya sudah terpejam.

"Kalau sampai Chaejin bangun, kau yang harus menidurkannya lagi! Aku tidak mau tahu!"

"Kau yang aneh! Tiba-tiba bilang mau ke Busan!" Jungkook menimpali. Bibirnya mengerucut dan tangan kirinya mengusap-usap lengan yang habis di cubit Seulyoung.

"Ooh, jadi tawarannya sudah tidak berlaku, ya? Ya sudah."

Setelah melihat Seulyoung yang membalikkan badan dan memunggunginya, Jungkook baru mengerti. Ia mendudukkan dirinya dengan cepat, menarik tubuh Seulyoung agar menghadapnya lagi kemudian tanpa sadar berteriak "Kau mau ke Busan?!"

"Jangan teriak!" Seulyoung melotot. "Sini, tidur sini lagi!" suruhnya ambil menarik-narik baju Jungkook.

"Jawab dulu! Benar kau mau pergi?" tanya Jungkook lagi. Kali ini suaranya pelan meskipun dibarengi dengan ekspresi yang menampakkan rasa antusiasnya.

Dengan yakin Seulyoung menganggukkan kepalanya beberapa kali. "Cepat, sini tidur!" Ditariknya baju Jungkook lagi sampai suaminya itu berbaring di sampingnya. Ia tersenyum sekilas saat matanya bertemu dengan milik Jungkook. Tubuhnya mendekat pada Jungkook sebelum akhirnya kepalanya dibaringkan di atas dada Jungkook.

"Menginap? Tidak apa-apa?" tanya Jungkook. Mengingatkan, takut Seulyoung lupa.

"Iya. Hanya satu malam, 'kan?"

"Iya."

"Naik kereta saja, ya?"

Jungkook mengangguk mengiyakan setelah itu hanya menatap Seulyoung sampai akhirnya tawanya pecah. Terlalu bahagia karena Seulyoung menyetujui idenya.

"Lihatlah dirimu! Kau sebahagia ini mau meninggalkan Chaejin?!" ejek Seulyoung. Bercanda.

"Hanya satu hari!" Jungkook membela diri.

"Tetap saja!"

Jungkook tertawa, tidak bisa menyangkal lagi. Dia bahagia. Tapi bukan karena akan meninggalkan Chaejin!

(To be continue....)

YoungKook Family (YoungKook Series Sequel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang