The First Snow

5.5K 360 14
                                    

Wooshin dan istrinya, Juyeon pergi ke Jepang untuk bulan madu mereka. Juyeon pernah bilang bahwa dia ingin pergi ke Disneyland dan Wooshin bersyukur karena dia bisa mewujudkan keinginan istrinya sekali lagi.

Di hari Kamis kedua mereka di Jepang, Juyeon terlihat begitu bosan. Dia seharian hanya bolak balik di kamar hotel dengan wajah bosannya. Sedangkan Wooshin memilih diam setelah beberapa kali menawari istrinya untuk jalan-jalan ke luar tapi ditolak.

"Mau makan malam di luar?", tanya Wooshin. Berusaha sekali lagi untuk mengajak Juyeon keluar. Ini sudah jam 5 sore dan jalan-jalan di luar sambil menunggu waktu makan malan sepertinya tidak buruk.

"Sayang.."

"Apa, hm?  Kau ingin sesuatu?" Wooshin mendekati istrinya yang kini duduk di tepi ranjang.

Juyeon mengangguk kecil untuk pertanyaan suaminya. Dia memang sedang ingin sesuatu, tapi takut Wooshin akan marah mendengar permintaannya.

"Kau ingin apa?", tanya Wooshin lagi.

"Aku.. Jangan marah ya?" Wooshin mengangguk cepat lalu Juyeon melanjutkan, "Aku ingin pulang."

"Eh?"

Juyeon meringis melihat reaksi suaminya. Dia tahu mereka di sini untuk bulan madu dan bersenang-senang, tapi entah kenapa dia begitu merindukan Seoul dan ingin kembali kesana secepatnya.

Wooshin menghela nafasnya pelan lalu menatap Juyeon lekat. Dia bertanya untuk memastikan, "Benar ingin pulang?"

Juyeon mengangguk pelan dan mengucapkan kata maaf.

"Baiklah, aku akan pesan tiketnya dan kita akan pulang.", putus Wooshin dan setelah itu ia langsung mendapat pelukan erat dari Juyeon.

"Terimakasih. Maaf, bukannya aku tidak senang di sini, tapi Seulyoung bilang di Seoul saljunya belum turun dan aku ingin melihat salju pertama di sana denganmu. Aku juga sepertinya merindukan Chaejin."

Wooshin sekali lagi hanya bisa menghela nafasnya ketika Juyeon mengatakan alasannya ingin pulang. Tidak apa-apa, waktu cutinya masih tersisa dua minggu, ia masih bisa bersantai, pikirnya.

Malam harinya, setelah kembali dari acara makan malam terakhir mereka di Jepang, Wooshin memberitahu bahwa mereka bisa pulang besok pagi jika Juyeon ingin. Tapi jika itu terlalu mendadak ya mereka bisa memilih penerbangan di sore atau malam hari.

"Tidak apa-apa. Aku akan mulai berkemas sekarang. Kita pulang besok pagi.", ucap Juyeon dengan begitu antusias. Berbeda sekali dengan siang tadi.

-----

Hari Sabtu pagi adalah saat dimana Seulyoung merasa dirinya harus cepat-cepat bangun dan menyelesaikan pekerjaan rumah karena setelah semuanya selesai maka ia bisa bersantai seharian.  Seulyoung tidak perlu mengkhawatirkan Chaejin karena anak itu akan ada dalam perlindungan ayahnya sepanjang hari.

Dengan memberikan sebuah kecupan untuk Jungkook dan Chaejin, Seulyoung akan memulai harinya di akhir pekan ini.

Ia mulai mengumpulkan semua pakaian kotor dan membawanya ke ruang laundry untuk dicuci. Setelah itu ia akan menuju dapur untuk menyiapkan sarapan sederhana untuknya dan Jungkook. Dan ketika semuanya selesai, ia bergegas pergi kembali ke kamar untuk membangunkan suaminya yang masih terlelap.

"Ayah Chaejin, ayo bangun~" Seulyoung mengalunkan kalimat pertamanya ketika ia sudah duduk di tepi tempat tidur mereka. Tepat di sebelahnya Jungkook sedang terlelap dengan posisi tengkurap tanpa mengenakan kaos.

Kebiasaan.

Setelah beberapa detik dan tak kunjung mendapatkan respon, Seulyoung mulai menepuk pelan punggung Jungkook sambil berkata, "Ayo cepat. Kita bisa sarapan dulu sebelum Chaejin bangun."

YoungKook Family (YoungKook Series Sequel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang