10. Hari Kesepuluh

302 45 4
                                    

"anjir ce, gua dinotis kak mingyu dong. tolong, hati ini tidak kuat."

"kak mingyu saha maning atuh ju?! kemarin kak wooseok, terus kak seonghwa, abis tuh kak sehun, sekarang kak mingyu. besok siapa? abang gua? pak siwon? semuanya aja lo ambil."

"boleh tuh. abang lo kan ganteng. eh, pak siwon juga ganteng tuh."

"ampas ju. ambil sana abang gua, eneg gua udahan. gila lo, mau jadi pelakor?"

tzuyu tertawa mendengar penuturan dari sahabatnya itu. lalu dia berkutak pada ponselnya lagi. "ya kali chae sama pak siwon. gua juga mikir kali, ah."

tzuyu menaruh ponselnya kembali. "eh, gimana sama secret admirer lo itu?"

chaeyoung mengedikkan bahunya. "nggak tau."

tzuyu mencebikkan bibirnya. "kok nggak tau sih?! lo nggak penasaran sama dia apa?"

chaeyoung menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "ya, penasaran sih ju. tapi gua lebih penasaran sama yohan sama kak wooseok."

tzuyu mengernyitkan dahinya. "hm? kok mereka berdua?"

"soalnya ya ju, gua yakin banget yang ngirim kayak gitu tuh antara mereka berdua. pertama, gua sering liat kak wooseok di daerah loker gua padahal dia kan udah kuliah ngapain dia ke sekolah terus hampir satu minggu penuh? gabut?

terus yohan, gelagatnya yohan tuh ketauan banget tau nggak? yohan tuh jarang banget sakit biasa minta izin sekolah. tapi kemaren dia minta izin, bukan yohan banget. pasti dia ngelakuin sesuatu di balik itu deh."

tzuyu mengangguk-anggukkan kepalanya, mengerti. "masuk akal juga sih lo. tapi kalo misalkan ternyata bukan mereka berdua? hangyul misal."

chaeyoung tertawa sarkas. "ulangi coba ju. hangyul? ya kali. satu sekolah pun tau kalo hangyul lagi deketin hyewon ya ju. ah elah lo kemana aja sih."

"siapa tau? btw liat loker lo kuy, siapa tau ada sticky note nempel."

"kuy kuy, kemaren doi engga nempel soalnya."

✧ ⃟ ⃟ ⃟━━━ೋ๑୨۝୧๑ೋ━━━ ⃟ ⃟ ⃟

Need to know my face? i know you
already curious about me.

caffe treasure jam 7 malam, di meja
nomor 27.

nggak usah dandan cantik-cantik, kamu
udah cantik dari sana nya kok.

"anjir ngegembel dia chae. eh, dia ngajakin ketemuan tuh. akhirnya ketemu juga sama si pelaku."

"pelaku pelaku, lo pikir pelaku pencurian?"

"iya, pencurian rasa dan atensi seorang son chaeyoung." tzuyu tertawa bahagia.

"suka suka lo deh. emm, menurut lo gua dateng ga?"

tzuyu menoyor kepala chaeyoung. "ya iyalah bego. gimana sih lo ah. minta anterin kak seungyoun. eric biar gua jagain ntar malem."

"sip, makasih ju. emang terbaik lah lo."

"macem boboiboy, terbaik~" ucap tzuyu sambil menirukan aksi dari film kartun tersebut.

"apasi ah, bego jangan di pelihara."

✧ ⃟ ⃟ ⃟━━━ೋ๑୨۝୧๑ೋ━━━ ⃟ ⃟ ⃟

"yok bang."

"ayok kemana?"

"gua tampol lo lama-lama."

seungyoun terkekeh mendengar sahutan chaeyoung. "iya iya. kunci motornya mana?"

"YA KOK NANYA GUA?"

"bercanda atuh chae. yuk lah keburu malem."

ya, mereka segera berangkat menuju caffe treasure, caffe terkenal di kotanya. caffe nya ypj entertainment, tempat kerjanya seungyoun. selain tidak mahal, rasa makanannya pun pas.

singkat cerita mereka sudah sampai di caffe tersebut.

"oy yunho!" sapa seungyoun.

"widih si abang. siapa tuh bang, kenalin sabi kali. haha." ucap yunho sambil bercanda.

"kenalin pala kau badak. kerja yang bener sana! san! anterin adek gua ke meja berapa?" tanya seungyoun pada chaeyoung.

"27."

"nah, anterin ya tolong."

san mengacungkan jempolnya. "kuy neng."

chaeyoung mengikuti arah jalan san. saat berhenti chaeyoung bernapas lega karena orang tersebut belum datang. "disini neng. mau mesen?"

"nanti aja deh mas. makasih ya."

"siap neng geulis, bitiway nama sabi kali."

"c-chaeyoung."

"kenalin, choi san. seumuran kayaknya kita. yaudah abdi mau lanjut kerja dulu, dadah neng geulis. kalo mau mesen langsung manggil aja." san berlalu pergi, melanjutkan pekerjaannya yang tertunda.

chaeyoung mau ketawa aja rasanya. ternyata temen kerja abangnya nggak jauh beda sama abangnya.

chaeyoung pun duduk di tempat duduk yang tersedia. selang beberapa menit ada yang membuyarkan lamunannya.

"ehem. saya nunggu lama?"

chaeyoung mendongak. orang itu menggunakan masker, topi dan kacamata. lalu ia mendudukkan diri didepan chaeyoung.

"suaranya nggak asing." gumam chaeyoung.

"kita pernah bertemu, bahkan sering."

chaeyoung menutup mulut nya, tidak percaya.

"j-jangan bilang—"

orang itu mulai membuka topi dan maskernya. makin terkejutlah seorang son chaeyoung.































































































































"KAK WOOSEOK?"

"sst, lagi di tempat ramai. omong-omong, senang bertemu denganmu lagi."


a/n
siapa nih yang nebak wooseok?

btw satu chapter lagi dan, Who is He?! selesai!

untuk work friend kayaknya untuk sementara ga aku lanjutin dulu, ga aku unpub kok, cuma discontinued aja nyampe ideku ngalir lagi huhu.

tapi sebagai gantinya ada cerita yang menanti kalian semua,

cie penasaran

Who is He?! • scy [✔]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora