"loh- Rijiin menukar warna rambutnya dari pink kepada perang? dan mengapa ia terlihat kecil daripada Hyuna?"

"Hyuna juga ga ada beza, warna rambut tetap sama. Oh ya, rambut mereka panjang. Ini gambar lama atau selepas gambar tadi?"

Jimin duduk sebentar. Sepertinya dia mau memikirkan sesuatu, hanya sebentar Jimin janji.

"mungkin aku patut bawa saja gambar ini. Tapi untuk apa? mengapa gambar mereka ada di sini?"

Jimin bangun dan dengan ragu melangkahkan kakinya, dengan kedua dua belah tangan memegang gambar Rijiin dan Hyuna.

"sudah pas melihat gambar yeoja sialan itu?"

Jimin kaget lalu melihat sekeliling, ga ada orang. Jimin yakin itu Jaeyeon, dia kenal suara si Shin Shin itu.

"kau mencariku hah Park?"

Jimin tidak nampak apa apa bayang pun. "Dimana pun kau Shin, keluarlah."

"Kau mencabarku? baiklah."

Jaeyeon memunculkan dirinya di belakang Jimin. Jimin yang merasakan ada orang di belakangnya lantas memusingkan badannya ke belakang dan sedikit berundur.

"Baru muncul Shin? kemana saja kau sejak 20 menit lalu?" Tanya Jimin dengan mata memincing tajam.

"tenang Park. Aku tau apa dalam pikiranmu. Mau mengorbankan nyawamu sendiri demi dua yeoja sialan itu untuk mereka hidup kembali? Ck."

Jimin terkejut. Bagaimana si Shin Shin ini tau rencana barunya? Oh ini tidak bagus- pikir Jimin. Dia harus menyusun rencana baru.

Jaeyeon yang melihat Jimin terdiam itu pun menyeringai. "Jadi betul kan apa yang ku katakan tadi?"

"Nah. Gambar gambar yang ku letak di setiap satu lilin itu adalah perjalanan awalmu untuk mengorbankan dirimu." Jaeyeon berkata dengan nada sedikit bersahabat.

Jimin mendelik ke arah Jaeyeon. "maksudmu?"

Jaeyeon menyeringai, membuat Jimin sedikit ragu dengan hantu sialan di depannya ini.

"Kau mau mati kan? lalu membiarkan Rijiin dan Hyuna hidup kan?" tanya Jaeyeon sabar.

Jimin tidak tahu harus jawab apa. Jimin diam, menunggu Jaeyeon untuk meneruskan ucapannya.

"lalu bagaimana dengan hyungmu? army? keluarga mu? kau tidak memikirkan hal itu?"

Ucapan Jaeyeon sontak membuat Jimin terkelu. Iya- dia lupa akan hal itu.

"apa apaan kau Park. Mengorbankan nyawamu hanya untuk dua yeoja yang kau baru kenal 6 hari lepas? Yang benar saja."

Jimin menunduk, kemudian menatap Jaeyeon.

"sebenarnya apa maumu Shin?"

"aku mau kau mati juga sebenarnya. tapi aku juga manusia yang ada sedikit rasa baik hati. aku tidak setuju jika kau mengorbankan nyawamu hanya untuk dua yeoja itu Park. kau tidak mengenal dua yeoja itu dengan baik."

Jimin diam. Apa maksud si Shin Shin ini? Dia tidak ngerti- sungguh.

"aku tidak ngerti Shin."

"Aku rasa kau perlu memikirkannnya sendiri. Aku hanya mau tau keputusanmu sama ada kau mau mati, atau kau pergi ke dunia asalmu semula. Aku sedang baik hati dengan seseorang buat kali pertama ini kau tau. Jadi, pikir masak masak. Sampai jumpa, Park." Selepas ucap yang panjang, Jaeyeon menghilangkan dirinya lagi.

Jimin tetap diam, kaku untuk bergerak. Apa yang dikatakan Jaeyeon itu ada betulnya.

Mengapa dirinya tetap berkeras mau Rijiin dan Hyuna hidup dengan cara mengorbankan nyawanya?

Pada mulanya Jimin hanya menyangka jika Jaeyeon main main, karena dia tahu jika Jaeyeon seorang psycho pada masa lalu.

Tetapi selepas mendengar ucapan Jaeyeon yang terdengar bersahabat tadi, Jimin buntu.

"apa yang harus ku lakukan sebenarnya?"

•••

"Tae, kau yakin dengan apa yang kita buat? Mengapa kita ke dorm ini semula?" Seokjin bertanya ragu pada Taehyung.

Iya, bts-minus Jimin, sekarang berada di dorm yang baru saja mereka duduki seminggu lalu.

"Iya lah aku yakin. Kalau tidak, aku tidak mau kesini."

Mereka jadi takut ingin kembali ke dorm mereka ini selepas Taehyung menceritakan serba sedikit benda yang ia nampak berlaku di dorm itu.

"Ayo, mari masuk dan mencari apa apa yang aneh." Taehyung lalu masuk tetapi kemudiannya dia menoleh ke belakang.

"hey! kalian ga mau masuk ya? cepetan dih masuk! kita ga punya banyak masa ini." Taehyung memjawab malas dan lala masuk.

"aku tunggu di luar saja lah, selamat lagi di luar berbanding di dalam dorm berhantu ini" Hoseok menjawab sambil mengundurkan dirinya.

Jungkook menarik baju Hoseok, "Hyung jangan jadi penakut, ayo masuk!"

Bts masuk ke dalam dorm. Iya terlihat cantik dan kemas saja. Tetapi mereka merasakan hawa yang berbeda kali ini.

"Tae dimana kau?!" tanya Namjoon sedikit menjerit.

"aku di atas ini hyung!"

Setiap member berkeliaran untuk mencari jika ada benda yang aneh. Mereka berpecah supaya senang, tetapi tak untuk Hoseok. Dia bersama Yoongi saat ini.

"Yoon, kau mau kemana? tunggu aku!" Hoseok mempercepat langkahnya ke sisi Yoongi.

Taehyung dan Namjoon berada di aras atas, Jungkook di aras bawah aja, Yoongi dan Hoseok tawaf satu dorm ini, Seokjin tentunya ke dapur pinky kesayangannya.

Sedang mereka mencari cari, mereka dikejutkan dengan suara maknae mereka.

"HYUNG! MENGAPA DINDING INI RETAK?!"


















tbc.


















hai! maaf jika lambat up dan makin bosan :( teruskan vote, makasih yang udah vote, takecare 💘

nurhazihanziha jiinlina minbaee_97 chimlalla_

[C] psycho 'pjm+bts'Where stories live. Discover now