Prolog

150 69 4
                                    


"Maaf rey aku harus ninggalin kamu sekarang , meskipun hati aku ga ikhlas,tapi aku yakin ini yang terbaik "  gumam Syasya seraya mengusap  foto yang berisi dirinya bersama pria.

Mereka tampak sangat bahagiaa pada foto tersebut.
Tapi, sangat berbanding balik dengan keadaan sekarang .

Ketika sebuah kepergian ada setelah kedatangan yang berlalu bahagia ini

Mengapa rasanya  harus begitu menyakitkan?

Bukan cinta memang berakhir menyakitkan?

Jika memang cinta berujung menyakitkan mengapa melupakan alasan yang paling sulit untuk di lakukan?

"Nak ayo udah siap belum?"  Ujar wanita paruh baya yang menjadi tante Syasya- Tante Alea

"Iyaa tan "  gumam Syasya pelan.

"Eh nak kmu knp?"  tanya Alea seraya menatap wajah keponakan nya itu .

"Gapapa ko tan Syasya cuma sedih aja bakal ninggalin sahabat sahabat syasya disini" ucap Syasya sedikit berbohong.
karna alasan terberat dia tidak meninggalkan kota ini adalah Reyhan -sang kekasihnya

"Tante ngerti ko Sya , syasya pasti sedih kan bakal ninggali kota kelahiran kamu ini demi pekerjaan Mamah sama Papah kamu?"

"Tapi terkadang keadaan keluarga juga sangat
dibutuhkan di masa kamu sekarang. emang kamu ga kangen mama sama papa kamu?" Lanjut Alea

" Iya tan aku juga kangen ,tapi aku ga bisa lupain semua kenangan yang ada di sini, aku pasti bakal kangen sama sahabat sahabat aku." elak Syasya.

"Terkadang kenangan itu ga perlu di ingat ingat sya kenangan itu cuma sebagai kebahagiaan kecil yang pernah kita alamin yang gatau mungkin apa engga nya kita ulangin kembali"

"Jadi kamu sekarang siap siap ya gausah mikir yang lain lain harunya kamu seneng toh bisa ketemu keluarga kamu " lanjut Alea seraya tersenyum manis.

"Iya tente"

Kepergian lah yang memisahkan ku bersama Reyhan .

Reyhan .
Seorang yang membuatku bahagia ketika aku tersedih .
bukan hanya kekasih , kehadiran dia pula aku anggap sebagai kaka .
menghadirkan sebuah kehangatan dalam kehidupan .

About UsWhere stories live. Discover now