#Pulang Bareng

171 16 4
                                    

Sehabis bubaran kelas Neru berjengit heran saat tiba-tiba ia keluar kelas sudah di hadang oleh Techi. Pengen teriak, tapi Neru malu, jadi di tahan-tahan aja.

" Nga-ngapin?? " Tanya Neru gugup, sebelum ngejawab pertanyaan Neru, Techi senyum-senyum gak jelas terlebih dulu kearah Neru, kembali membuat Neru mengernyitkan dahinya.

" Kenapa? " Tanya Neru kembali

" Gak kenapa-kenapa sih Kak.. Cuma mau ngajak pulang bareng lagi hehe "

" Please jangan senyum kayak gitu.. bikin deg-degan aja " Neru terus berucap dalam hati menguatkan dirinya agar gak terlihat terlalu norak di depan adik kelasnya ini.

" Hekmm.. " Neru berdehem untuk mengurangi sedikit kegugupan yang di alaminya

" Kamu enggak pulang bareng Kage dan Memi lagi? " Neru berusaha untuk berbasa basi

" Ehh bosen ahh sama mereka mulu... "

" Kok gitu?? "

" Yahhh, bosen aja... emang Kak Neru gak mau pulang bareng aku lagi? "

" Mau.. ehh bukan.. maksudnya...-- "

" Ya udah ayoo.. "

Techi tidak memberi kesempatan Neru menyelesaikan ucapannya tadi karena Techi memilih untuk menarik tangan Neru dan Neru cuma bisa pasrah mengikuti langkah Techi yang menarik dirinya.

Saat di perjalanan pulang ternyata kembali hujan yang tiba-tiba turun membuat Techi terpaksa menghentikan motornya dan mengajak Neru untuk berteduh di halte bus. Neru yang sempat kehujanan tadi nampak begitu kedinginan, Techi melirik kearah neru yang terlihat menggosokkan kedua tangannya mencari kehangatan, ditambah hujan yang memang sangat deras bahkan Techi yang menggunakan hoodie bisa merasakan bagaimana dinginnya. Sebenarnya Techi juga kedinginan, tapi...

" Kak.... "
Techi mencolek-colek bahu Neru membuat Neru menoleh dan menatap kearah Techi.

" Kakak pasti kedinginan, pake hoodie aku aja "

" Ehh? enggak kok, gak usah nanti kamu-- "
Belum sempat Neru menyelesaikan ucapannya tapi Techi sudah lebih dulu memakaikan hoodienya ketubuh Neru.

" Gak apa-apa kak pakai aja, jangan khawatirkan aku, gini-gini aku anti hujan " Mendengar ucapan Techi membuat Neru terkekeh pelan. Hujan yang semakin lama bukannya semakin mereda malah terlihat semakin lebat, membuat orang yang berteduh di halte bertambah membuat semuanya menjadi berdesakan. Neru yang sempat tersenggol dan hampir terjatuh namun dengan gerakan reflek dari tangan Techi yang melingkar di perut Neru membuatnya terselematkan. Techi menarik tubuh Neru untuk lebih dekat denganya, sangat dekat bisa dibilang tubuh mereka sudah saling menempel bahkan sudah saling berhadapan satu sama lain membuat jantung keduanya berpacu semakin cepat.

" Astaga, ini sangat dekat sekali.. Semoga Techi tidak mendengar suara detak jantungku " Ucap Neru dalam hati
Dorongan dari seseorang ditubuh Neru membuat tubuh Neru semakin menempel ketubuh Techi, bahkan saking dekatnya Techi tidak sengaja memberikan sebuah ciuman dikening Neru. Keduanya nampak terkejut ingin menjauhkan diri masing-masing namun percuma, tidak ada tempat lagi untuk saling menjauh. Sekuat mungkin Techi menjaga Neru agat tidak terdesak dengan orang-orang yang juga ikut berteduh di halte. Sebenarnya perasaan Techi sudah tidak karuan, dah amburadul rasanya, namun Techi itu tipikal orang yang gampang banget nyembunyiin apa yang dirasakannya, jadi orang gak gampang nebak, apa yang sebenarnya dirasakan oleh Techi.

Hampir 1 jam berlalu, akhirnya hujan terlihat mulai mereda, orang-orang yang juga meneduh di halte sedikit demi sedikit mulai berkurang sehingga area di halte terlihat melenggang, tangan Techi yang sejak awal melingkar sempurna di pinggang Neru perlahan-lahan terlepas saat Neru mulai menjauhkan diri dari Techi. Entah kenapa selama beberapa lama mereka sedekat itu, kecanggungan mulai terasa sekarang.

My Beloved Junior [ Complete✔ ]Where stories live. Discover now