"Aku tidak mau membicarakannya disini. Ini rahasia terbesar kita. Sekarang rumor eunwoo dan tzuyu dijodohkan sudah tersebar luas di sekolah ini. Jika ketahuan aku bisa dibully habis habisan. Tolong jaga rahasia ini."

taehyung mengangguk cepat sebagai jawabannya. Aku tersenyum lega.

"Oh, Kalian sudah sampai duluan. Dahyun, keningmu kenapa?" tanya tzuyu.

"Ini terbentur helm Taehyung tadi." ia berpikir sejenak setelah itu langsung menarik tanganku untuk masuk kekawasan sekolah. Disekolah ini tidak akan menerima murid yang telat lebih dari 15 menit. Jika lewat ia akan disuruh pulang. Tapi, tidak dengan kita.

"Pak, tolong dibuka gerbangnya." pinta tzuyu sambil ber aegyo imut.

"Kalian telat 30 menit. Niat sekolah tidak?!, mendingan kalian pulang saja sana." bentaknya membuatku kesal.

"Tidak mau, kami kesini untuk belajar bukan malah disuruh pulang." ujar tzuyu ikut kesal.

"Telat kalian melebihi batas. Berarti kalian tidak niat sekolah." Jawabnya membuatku semakin kesal.

"Kalau bapak ga mau buka gerbangnya, saya rusak kuncinya." ancam tzuyu.

"Sudah Berani ngancam ya? Kamu mau saya lapor ke kepala sekolah?" tanyanya, balik ancam.

"Lapor saja, saya tidak takut. Kami punya alasan yang tepat." ujar tzuyu tegas. Aku merasa tidak yakin dengan tzuyu. Habislah kita semua.

Akhirnya kami dibawa keruang kepala sekolah. Hati ini rasanya tidak tenang. Kenapa tzuyu dengan sangat percayanya bisa berkata seperti itu?.

"Ini pak muridnya." kami mulai berjalan memasuki ruangannya, tanganku tidak bisa berhenti bergetar.

"Ayah, maaf kami semua telat. Ada kendala tadi dijalan." mohon tzuyu ke kepala sekolah. semua sontak terkejut mendengar panggilan itu. Kini penjaga gerbang pun ikut ketakutan.

"Kendala apa?" tanyanya.

"Dahyun baru saja sembuh dari sakitnya. Kami berempat ingin berangkat ke sekolah bersama. Saat ingin mengajak dahyun, tanpa diduga ia terpeleset di toilet lalu keningnya terbentur benda keras. Orang tuanya sedang pergi ke keluar negri karena pekerjaan. Sekarang ia tinggal sendiri dirumahnya. Dia pingsan, lalu kami semua berusaha untuk membuatnya sadar. Setelah 10 menit akhirnya dahyun sadar, ia bersikeras untuk masuk sekolah, agar tidak tertinggal pelajarannya."

jelas tzuyu panjang lebar. Bagaimana ia bisa tahu kalau orang tuaku pergi ke luar negeri?.

"Sekali lagi, kami semua minta maaf."
Kami semua tertunduk takut.

"Tidak apa apa. Kalian hebat. Tetap berusaha masuk meskipun ada kendala. Tzuyu tolong bawa dahyun ke ruang uks. Eunwoo tolong nanti pinjamkan buku catatannya untuk dahyun. Kalian boleh masuk ke kelas."

Aku tersenyum lega. Segera tzuyu mengantarku ke ruang uks. Di sepanjang jalan, aku terus bertanya tanya tentang dirinya, entah kenapa aku jadi penasaran dengan kehidupannya.

"Sudah sampai. Kamu tunggu di kasur saja, nanti aku panggil petugas uks hari ini. istirahat lah, aku yakin kamu masih merasa lelah." ujarnya khawatir, aku tersenyum lebar lalu mengangguk cepat.

Setelah beberapa menit, petugas uks pun datang.

"Lah dahyun?" tanyanya bingung sekaligus terkejut.

"Ying? Kamu tugasnya hari ini?" ying mengangguk cepat.

"bagaimana kamu bisa masuk ke sekolah? Kamu telat lebih dari 15 menit." tanyanya, saat ini dia benar benar sangat bingung.

"Ceritanya panjang, pointnya aku selamat karena tzuyu anak kepala sekolah." kataku, to the point.

"Kok kamu bisa ketemu tzuyu?" tanyanya lagi.

"Aku sekarang tinggal serumah sama eunwoo, makanya jadi ketemu tzuyu, untungnya ga ketahuan." kataku senang.

"Kamu terobsesi banget sama eunwoo. Memangnya apa yang kau suka dari eunwoo?" tanyanya sambil mengobati lebam yang ada di keningku.

"Entah. Tapi, setiap melihat wajah eunwoo, aku merasa seperti punya hubungan spesial dengannya lalu ia direbut sama tzuyu. Aku sangat kesal. Tidak mungkin aku biarkan hubungan ini berakhir kan. Ya... Jadinya begini." jawabku jujur, aku yakin ying pasti tidak akan percaya dengan apa yang kuceritakan.

"Bagaimana bisa?" tanyanya tidak percaya. Sudah kuduga.

"Ying, kenapa aku ga inget masa masa kecilku? Orang orang lama yang pernah kutemui malah menjadi deja vu bagiku. Aku ini kenapa ya?" tanyaku padanya. Mungkin saja ia tahu.

"Aku bukan dokter, mana ku tau." jawabnya, aku menghela napas panjang.

"Mau balik ke kelas? Keningmu sudah ku obati." ujarnya. Aku tersenyum lebar."

"Aku akan balik ke kelas, terimakasih ying." ujarku langsung berlalu pergi ke kelas. Ying hanya mengangguk cepat.

"Bagaimana ia bisa mengingatnya?" batin ying.

























"Author datang kembali>•<, pembaca nya semakin banyak author jadi semangat ngetik nih, jangan lupa vote yaa... Terus ikuti ceritanya yaaa!!"

Happy author

Recalling (Dahyun X Eunwoo) ENDWhere stories live. Discover now