"Mah, dahyun keluar yaa. Mau cari angin aja." izinku, setengah teriak dari depan pintu rumah.
"Jangan lama lama dahyun!, ini sudah malam." jawabnya dengan teriakan yang lebih menggelegar dari Ruang tamu.
"Iyaaa"
Sekarang aku tinggal di rumah papa. Rumahnya sangat luas. Mempunyai kolam renang, tempat bersantai, pemandian air hangat, dan perpus bawah tanah. Semua fasilitasnya sangat lengkap. Banyak pembantu dan penjaganya. Disini aku diperlakukan seperti tuan putri yang terhormat.
Papa bekerja sebagai pemilik restoran ramen terkenal disini. Apa yang dikatakan mama kemarin malam itu.. sangat benar.
Aku tidak pernah menyangka jika papa akan sesukses ini. Ya.. Begitulah, papa selalu mengambil resiko yang begitu berat. Tapi, usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil.
Sudah 30 menit aku berjalan. Dimalam hari kota ini selalu ramai.
Kakiku berhenti melangkah di tengah tengah jembatan besar yang hanya ditemani lampu jalanan yang selalu menyala di malam hari.
"Eunwoo?" ucapku dengan suara kecil. Wajahku kini sangat terkejut melihatnya dengan tzuyu lagi sambil melihat ke arah langit yang begitu banyak bintang yang berkelap kelip disana.
"Tuhan. Kenapa engkau selalu mempertemukanku dengannya disaat yang tidak tepat?. membuat hatiku selalu sakit, Jika terus berharap bisa bertemu dengannya sesering mungkin." batinku bertanya.
Aku berbalik badan, hendak pergi dari sana. Tapi, seseorang tiba tiba menarik lenganku cepat. Aku menoleh ke arah belakang dan mendapati Taehyung dengan masker dan jaket hitamnya.
"Pakai maskernya." katanya sambil memyodorkan masker hitam padaku.
"Ayo kita cari tempat yang tidak jauh dari mereka." ajaknya. Langsung menarik lenganku, berjalan ke arah kafe terdekat.
"Mau di luar apa di dalam?" tanyanya. Setelah sampai di depan kafe.
"Di luar aja." ia mengangguk pelan lalu duduk di kursi depanku.
"Mau pesan apa?" tanyanya. Aku terdiam saat tidak menemukan dompetku di saku baju.
"Emm.. Aku ga mau pesan apa apa." ia memutar bola matanya malas.
"Aku bayarin." ucapnya dengan santai, padahal di dompetnya ku lihat sekilas hanya ada 20 ribu.
"Samain aja." ia mengangguk cepat dan langsung pergi ke arah kasir. Setelah membelinya ia kembali duduk di depanku. Ia membeli 2 botol jus yang harganya sangat mahal disini.
"jadi, pakai trik apa sekarang?" aku bertanya dengan tersenyum kecil. Ia terkekeh pelan, lalu mendekatkan mulutnya ke telingaku. Aku memajukan kepalaku sedikit.
"Berhutang, Lalu memohon mohon." jawabnya. Aku memutar bola mata, malas.
"Aku kira, kamu akan membawanya ke apartemenmu dan bersenang senang seperti orang bodoh di dalam kamar." kataku lalu menggelengkan kepala sekejap.
"Aku tobat."
"Palingan hanya wacana. Baru saja kemarin pergi ke club. Sekarang, otakmu seperti di cuci bersih oleh orang hebat yang bisa mengubahmu secara drastis." Kataku sambil meminum minuman yang telah di pesannya tapi, belum dibayar.
Udara malam ini sangat dingin. Aku semakin lebih mempererat jaketnya.
"Katakan padaku siapa orang hebat itu?" tanyaku penasaran. Tiba tiba ia menunjuk ke arah tzuyu dan Eunwoo.
Aku mengerutkan keningku, bingung.
"Tzuyu." jawabnya. Seketika aku terkejut bukan main. Mataku membulat sempurna.
"Jadi tujuanmu kesini, karena untuk memantau tzuyu?" tanyaku kembali dengan tidak percaya. Dibalas anggukan mantap olehnya.
"Apa yang kamu suka darinya?Jangan berpikir dengan otak mesummu itu" ia terkekeh lagi.
"Dia itu pintar, cantik bak malaikat. Putih, bersih, pokoknya enak dibuat mainan." aku langsung menjitaknya kencang. Wajahku memerah karena marah.
"Dasar iblis mesum!" ucapku mengatainya. Aku benar benar kesal dengan orang seperti Taehyung apalagi dengan otaknya yang miring itu. Tapi, sifatnya yang baik membuatku bingung ingin memusuhinya.
"Yun, bagi minumannya ya." tanpa seizinku ia langsung meminum minuman botolku secara cepat. Aku hanya bengong melihatnya meminum minumanku.
"Kenapa? Mau minum juga? Nih." tanyanya sambil mengembalikan botolnya.
"Ga makasih." kataku sambil menatap botol minum itu dengan jijik. Ia mengangguk dan lanjut meminum minuman itu.
"Itu kan minuman bekasku." kataku sambil menunjuk botolnya.
"Ya.. Terus kenapa? masih banyak juga. Sayang kalo dibuang."
"Gausah sok polos deh. Bilang aja kamu modus sama aku."
"Emang." jawabnya dengan santai. Rasanya ingin sekali menamparnya dengan sepatu hak kecil yang ku pakai sekarang.
Aku melirik ke arah tempat Eunwoo dan tzuyu berada. Ku lihat mereka sudah tidak ada. Aku mencari cari ke sekitar. Ternyata mereka sedang berjalan ke arah sini sambil berpegangan tangan.
Tiba tiba aku lemas.
"Dahyun. Ayo bangun kita pergi dari sini." ajaknya setelah mengetahui mereka berjalan ke arah kafe ini.
Aku segera beranjak dari sana tapi, sudah ketahuan mereka duluan.
"Dahyun!" panggilnya setengah teriak sambil melambaikan tangannya ke atas. Aku pun membalasnya dengan senyuman kecil dan lambaian tangan yang ragu ragu.
"Kamu disini ngapain sama taehyung? ini sudah malam loh." tanyanya dengan wajah ceria.
"Kamu juga, disini ngapain sama eunwoo?" ucapku berbalik tanya.
"Kamu belum tahu ya?" tanyanya yang membuatku bingung.
"Maksudnya dia apa?" batinku bertanya.
"kami dijodohkan, dahyun. Memang sudah takdir mungkin yah, akhirnya kami dipertemukan kembali. Awal pertemuannya saat ia pingsan karena terkena bola basket dikepalanya. aku juga ingin masuk melihat eunwoo tapi diusir sama Jennie. Aku juga tidak menyangka alur ceritanya bakalan jadi begini."
Aku terdiam dan terpaku mendengar perkataannya. Seketika badanku menggigil. Ingin menangis tapi air mataku tak ingin keluar. Ingin marah padanya tapi ia tidak punya salah.
Mobil jemputan ku datang dengan 1 maid dan satu bodyguard. Aku sempat menelpon supir untuk menjemputku tadi pada saat aku berbalik badan untuk pergi.
"Nona. Ini pakai jaket tebalnya. Nona sangat kedinginan dan pucat. Ayo kita segera pulang." kata maidnya dengan panik sambil memuntunku Masuk ke dalam mobil.
Aku tidak akan tinggal diam untuk merebut si eunwoo dari perempuan caper itu.
Taehyung pov
Setelah mendengar perkataannya aku melirik ke arah dahyun yang hanya terdiam dan tidak berekspresi. Wajahnya pucat. Apa dia sakit mendadak? Segitu Sukanya kah dia sama eunwoo?
Tiba tiba mobil mahal berhenti di depan kafe dan maid Cantik pun Keluar dengan membawakan jaket tebal untuk dahyun.
Dahyun punya penjaga dan pembantu khusus? Dia kaya raya?. Dahyun pulang diantar supirnya. Dan kini hanya tinggal kami bertiga. Suasananya jadi aneh.
"Beruntung sekali kau lee. aku pulang duluan." ujarku sambil menepuk pundaknya pelan dan berlalu pergi. Aku langsung menelfon seseorang sambil berjalan ke arah motor yang ku tinggal di samping jalan raya.
"Halo?"-unknow
"halo, Ini kim taehyung."
"Oh ya. Ada apa menelpon malam malam secara mendadak? kau belum tidur?"-unknow
"Belum."
"Ada masalah lagi dengan keluargamu?"-unknow
"Ya. Aku butuh bantuanmu."
"Wahh readers, sudah banyak banget yang baca, terimakasih banyak ya.. Yang sudah vote author!!💕. Author bakalan update kalo penontonnya terus bertambah banyak. Slow update. See you next part!!
ESTÁS LEYENDO
Recalling (Dahyun X Eunwoo) END
Novela JuvenilDia selalu menghantui pikiranku dan secara tiba tiba menghilang, terlupakan. Kamu itu siapa? baca aja dulu
