"kakak kamu belum datang fa?" tanya jaehyun begitu masuk ruang rawat ufa.

"katanya baru sampe bandara jae, mungkin setengah jam an lagi sampe." ucap ufa.

Jaehyun hanya mengangguk lalu mendudukan dirinya di sofa.

"gimana jef, polisi udah nemuin pelakunya?" tanya ufa.

"polisi lagi nyelidiki lewat cctv yang kepasang di depan rumah kamu, semoga hasilnya cepet keluar."

"semoga aja, jef kamu istirahat aja. Pasti cape banget." ucap ufa lagi.

Jaehyun pun menutup matanya sekejap merilexan badannya yang lumayan cape. Tidak terasa begitu membuka matanya ufa tengah berbincang denga seorang wanita yang usianya tak jauh berbeda dengannya.

Jaehyun segera merapihkan dirinya, sepertinya yang sedang berbincang dengan ufa adalah kakak ufa.

"permisi." sapa jaehyun sopan.

"oh ini jeffrey ya, yang nolongin kamu fa?" ucap kakak ufa ramah.

"iya kak, dia jeffrey."

"kenalin saya utari kakaknya ufa, makasih banyak ya kamu udah nolongin juga jagain adek saya." ucap utari sambil tersenyum ramah.

"saya jaehyun kak, tapi ufa biasa panggil saya jeffrey. Sama-sama kak." balas jaehyun ramah.

"untung aja aku bareng jeffrey pas malem jadi aku aman, coba ga ada jeffrey mungkin sekarang aku udah di ruang mayat kali." ucap ufa sambil menggidikan badannya.

"hus ga boleh ngomong gitu, sekali lagi makasih ya jef." ucap utari lagi.

"ah iya kak ga masalah, kalau gitu saya pamit pulang ya kak." ucap jaehyun.

"ko pulang si jef." ucap ufa sedih.

"kan kamu udah dijagain kakak kamu, dan polisi juga lagi menyelidiki kasus ini. Jadi aku harus balik ke jakarta."

"loh jadi kamu dari jakarta toh?" tanya utari.

"iya kak, kebetulan saya sedang ada dinas disini dan ketemu sama ufa."

"oh begitu, yaudah kalau kamu mau pulang ufa biar aku yang jagain. Lagian kamu juga butuh istirahat kan." jelas utari.

"iya kak, kalau gitu saya pamit ya. Cepet sembuh ya fa." ucap jaehyun lalu meninggalkan ruang rawat ufa.

Ia baru saja akan mengabari gesa untuk segera mencari tiket ke jakarta namun nampaknya hal itu harus ditunda karena ponselnya mati. Saking sibuknya mengurusi ini itu ia sampai lupa mengecek ponselnya dan mengabarin rose dan gesa.

Astagfirullah jaehyun kamu sangat keterlaluan ya, harus di gebuk biar sadar sepertinya. Itu suara hati jaehyun yang teringat janjinya pada rose akan segera pulang. Tuh kan sekarang baru aja nyesel. Dasar couo.

Jaehyun segera menancap gas menuju hotel. Begitu memarkirkan mobilnya jaehyun langsung berlarian masuk kedalam hotel dan menuju kamarnya.
Di dalam hatinya ia terus merutuki kebodohan diri sendiri dan berharap rose tidak khawatir dan bersedih. Begitu sampai di depan pintu kamarnya jaehyun dikagetkan dengan kedatangan gesa.

"ya ampun pa, dari mana aja sih? Saya muter-muter cari bapa." ucap gesa.

"maaf ges saya harus bantu temen tiba-tiba." ucap jaehyun menyesal.

"iya pa, saya sudah kabarin ibu pa. Dan ini foto bapa yang dikasih resepsionis." ucap gesa sambil menyerahkan selembar foto.

"kamu ga kasih tau rose perihal foto ini kan?" ucap jaehyun berharap.

Gesa nampak gugup sebelum akhrinya mengangguk.

"jadi kamu kasih tau?" ucap jaehyun lemas.

"iya pa soalnya ibu khawatir banget pa, beliau beberapa kali telfon saya dan chat saya." ucap gesa menyesal.

"iya ges makasih, oh iya tolong cari tiket penerbangan ke jakarta sekarang juga ya." ucap jaehyun lalu masuk kedalam kamarnya.

Pikirannya sekarang kalut, ia yakin rose sangat kecewa. Bodoh, bodoh, bodoh kata itu terus terngiang-ngiang dipikiran jaehyun. Ia segera mencharger ponselnya lalu memilih untuk mandi.

Begitu selesai membersihkan dirinya dan mengemas barang ia segera menghidupkan ponselnya dan jengjeng puluhan misscall dan pesan memenuhi layar notifikasi ponselnya.

Tapi ada satu notifikasi pesan yang membuat jaehyun semakin merutuki dirinya yaitu pesan dari sahabatnya johnny.

Bang jhon

Bini lu bunting bego

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bini lu bunting bego.

Lu malah belum balik.
Ai lu waras jae? Sumpa ya!
Jangan nyesel kalau anak lu nganggap gua bapanya.

Begitu membaca pesannya seketika badan jaehyun lemas. Ia segera menelfon rose namun nomernya tak aktif makin saja jaehyun lemas dan merutuki dirinya.

Jaehyunpun menelfon johnny, pada dering kedua baru saja panggilannya di jawab.

"assalamualaikum bang."

"dasar ga ada otak ya lu." bukannya jawaban salam yang didengar jaehyun melainkan kalimat makian yang memang tepat untuknya.

"iya bang lu bisa maki gua ntar, sekarang gua pengen ngomong saya rose bang please." ucap jaehyun memohon.

"lu kira gua ngandangin bini lu hah? Gua aja kaga tau bini lu kemana. Gua asalnya datang kerumah lu mau nanyain perihal surprise ultah lu tapi gua malah dikasih kotak ini dan bini lu cabut." jelas johnny menahan kesal.

"bang please cariin rose bantu gua, gua lagi cari tiket ini. Begitu sampe gua bakal jelasin semuany bang." mohon jaehyun lagi.

"y." teriak taeyong yang ikut kesal.

"taeyong ada disitu juga bang?" tanya jaehyun karena hapal itu suara taeyong.

"iye, yaudah buruan lu balik. Gua cariin bini lu tapi bukan karena kasian sama lu ya tapi gua kasian sama rose dan calon ponakan gua. Bye."

Baru akan berucap lagi sambungan telfon sudah johnny putus, setidaknya jaehyun bisa percaya pada kedua sahabatnya sementara jaehyun semakin percepat proses berkemasnya karena gesa memberitahu bahwa sudah mendapatkan tiket penerbangan.

Nikah | Jaerose^^Where stories live. Discover now