(Research 5) The Myth in Kyoto

16 5 12
                                    

Pernahkah kalian mendengar sebuah mitos yang mengatakan, "Jika kamu menyapu di malam hari, maka kamu akan kehilangan barang berhargamu" atau "Kalau kamu menyapu tidak bersih, nanti suamimu brewokkan."

Mungkin mitos-mitos seperti tadi sudah sangat familiar di telinga kita. Percaya atau tidak, itu tergantung dari sudut mana kita bisa menerima mitos tersebut. Misalnya, mitos tentang menyapu di malam hari. Di zaman dahulu, orang-orang masih belum mengenal yang namanya listrik, apalagi lampu. Penerangan mereka di malam hari sangat minim, hanya menggunakan lampu petromaks yang pencahayaannya bahkan tidak bisa membuat kita melihat dengan jelas. Maka dari itu, jika kita menyapu di malam hari, dengan penerangan yang sangat minim, kita tidak tahu benda apa yang sudah kita sapu sehingga orang-orang zaman dulu melarang kita untuk menyapu di malam hari.

Namun, lain dulu lain sekarang. Di zaman sekarang sudah sangat canggih dengan teknologi yang berkembang dengan sangat cepat, beberapa mitos yang ada di zaman dahulu beberapa tidak berlaku di zaman sekarang. Itulah mitos-mitos yang kita dengar sehari-hari di Indonesia.

Lalu, bagaimana dengan mitos-mitos yang ada di Jepang?

Di setiap negara tentunya mereka mempunyai mitos-mitos tersendiri. Beberapa dari mitos mereka ada yang mirip dengan yang ada di Indonesia dan ada yang berbeda sama sekali.

Menurut wikipedia, mitos merupakan adalah bagian dari suatu folklor yang berupa kisah berlatar masa lampau, mengandung penafsiran tentang alam semesta (seperti penciptaan dunia dan keberadaan makhluk di dalamnya), serta dianggap benar-benar terjadi oleh yang empunya cerita atau penganutnya. Dalam pengertian yang lebih luas, mitos dapat mengacu kepada cerita tradisional. Pada umumnya mitos menceritakan terjadinya alam semesta dan bentuk topografi, keadaan dunia dan para makhluk penghuninya, deskripsi tentang para makhluk mitologis, dan sebagainya. Mitos dapat timbul sebagai catatan peristiwa sejarah yang terlalu dilebih-lebihkan, sebagai alegori atau personifikasi bagi fenomena alam, atau sebagai suatu penjelasan tentang ritual. Mereka disebarkan untuk menyampaikan pengalaman religius atau ideal, untuk membentuk model sifat-sifat tertentu, dan sebagai bahan ajaran dalam suatu komunitas. Jadi, mitos setiap negara mempunyai ciri khas mereka masing-masing sesuai dengan budaya dan sejarah mereka.

Di Jepang, khususnya Kyoto, tentunya mempunyai mitos-mitos mereka sendiri. Apa saja mitos-mitos-mitos mereka?

Mitos di Kuil Kiyomizudera

1. Peruntungan dalam hal cinta

Di bagian belakang kuil terdapat Kuil Jishu-Jinja, yang dipersembahkan untuk dewa perjodohan dan cinta. Di depan kuil Jishu Jinja ini terdapat sepasang batu cinta yang terpisah berjarak sekitar 18 meter. Mitosnya, jika kita dapat mencapai batu satunya dari batu lainnya dengan mata tertutup, maka akan menemukan cinta sejatinya atau kehidupan cinta kita akan beruntung.

2. Menguji Kesetiaan dengan Batu Peramal Cinta

Mitos selanjutnya, jika kita ingin menguji kesetiaan pasangan kita bisa dengan mencoba batu peramal cinta. Caranya dengan menutup mata dan berjalan ke arah batu peramal cinta, jika arah kaki tidak menuju ke batu peramal cinta atau melenceng artinya hati kita masih memikirkan orang lain.

3. Keinginan akan tercapai

Dengan menutup mata berjarak 100 m dan berjalan menuju batu buta dan bisa sampai tepat di depan batu buta, mitosnya keinginan kita akan tercapai.

4. Mendapat Penghargaan dan Diberkahi

Aula utama kuil Kiyomizudera adalah beranda yang sangat luas dan disangga oleh ratusan pilar. Mitosnya, pada zaman edo ada tradisi, apabila ada orang yang bisa melompat ke bawah dari beranda kuil yang tingginya 13 meter dan selamat akan diberi penghargaan dan diberkahi. Tanaman di bawahnya memiliki fungsi akan menjadi matras bagi yang melompat. Selama zaman Edo tercatat 85,4 % selamat dari 234 pelompat.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 31, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Research: Writing with MeWhere stories live. Discover now