Raut wajahnya datar saja, tak terkejut sama sekali, dia hanya memastikan bahwa benar itu Seulgi lalu kemudian melanjutkan makannya, tak penasaran sama sekali kenapa Seulgi datang makan siang disini seorang diri.
Jinyoung yang masih memperhatikan Seulgi langsung berdehem pelan "hyaa.... Sepertinya dia ada janji dengan seseorang" ujarnya memanjangkan lehernya untuk mengintip ke arah meja itu ketika dengan sangat yakin bahwa Seulgi dengan wajah girang melambai ke arah pengunjung laki-laki yang baru saja masuk.
Jaebum kembali menoleh, dan cukup kaget dia mendapati Jimin duduk disana, tepat didepan Seulgi.
Dia menghembuskan napas pelan beberapa saat sambil mengamati mereka, bisikan-bisikan dalam kepalanya saling bersahutan, apa yang harus dia lakukan ketika mendapati istrinya makan siang bersama pria lain? Apakah dia harus cuek seperti biasa karena dia dan Seulgi memang tidak akrab atau justru mengambil alih.
ia meneguk airnya dengan gerakan pelan, mengambil serbet untuk mengelap bibirnya lalu berdiri dari tempatnya.
Jinyoung yang melihat Jaebum berdiri langsung melotot "hyaa.... Kau mau kemana? Aku belum selesai makan, jangan kabur..... Kau belum membayar makanannya" Jinyoung berubah panik.
Jaebum tidak kabur, dia malah berjalan dengan langkah pelan mendekati meja Seulgi, berdehem dibelakang perempuan itu dengan wajah tanpa ekspresi sambil memasukkan tangannya kedalam saku celananya.
"sumbae...??" ujar Seulgi dengan suara terkejut ketika melihat Jaebum berdiri tepat dibelakang kursinya.
"apa yang kau lakukan disini?" tanya Jaebum dengan wajah bingung "Bukannya hari ini kau mau mengunjungi orang tuamu?"
Seulgi tak perlu merasa bersalah untuk ini bukan? Tapi entah kenapa dia malah merasa tak enak hati ketika Jaebum memergokinya dalam situasi seperti ini.
"hai Jimin.... Lama tidak bertemu" ujar Jaebum menyapa Jimin yang sejak tadi menatap kearahnya "bukannya Seulgi mengundangmu ke acara pernikahan kami? Tapi kenapa kau tidak datang?" tanyanya, mencoba untuk sekali ini saja agar terlihat akrab, tentu saja mereka adalah alumni di kampus yang sama.
Jimin tersenyum hangat, menyalami tangan Jaebum "ahhh iyyaa..... Aku minta maaf karena tidak bisa hadir... Hari itu aku sedang ada urusan penting.... Dan tentu aku turut bahagia atas pernikahan kalian"
"oohhh.....iyyaa.. Terimakasih" Jaebum mengangguk, lalu kemudian kembali melirik ke arah Seulgi "kuantar kau pulang sekarang" ujarnya pelan menyuruh Seulgi untuk bangkit dari bangkunya.
Belum sempat Seulgi mengatakan apa-apa, Jaebum dengan cepat langsung menarik tangannya untuk pergi, bersamaan dengan suara Yoona yang menyahut dari arah lain "Jaebum....??"
Langkah Jaebum terhenti, dia kembali menoleh "noona....? Noona disini juga?" ujarnya sedikit kaget.
"aku datang bersama Seulgi, tadi aku sedang di toilet..... Kau kenapa bisa ada disini?"
Jaebum menganga sambil mematung ditempatnya, oke... Sebelumnya dia sempat berpikir bahwa Seulgi akan makan berdua dengan Jimin.... Ternyata mereka makan bertiga, apakah salah jika Jaebum sempat berburuk sangka? "kenapa kau tidak bilang dari awal kalau Yoona bersamamu?" tanyanya pada Seulgi dengan wajah kesal.
Seulgi sudah cukup bingung dengan tingkah Jaebum siang ini, sejak tadi dia bahkan belum mengatakan apa-apa "hyaa.... Kenapa aku juga harus melapor kalau aku sedang bersama Yoona unnie...??"
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE (Jaebum X Seulgi)
Fiksi PenggemarBisakah seorang yang tidak punya rasa satu sama lain untuk mengikat sebuah janji pernikahan? Ternyata benar bahwa Tuhan sudah mengatur semuanya termasuk perkara jodoh.
trying
Mulai dari awal
