Tuan Lim yang sejak tadi diam langsung menatap Jaebum dengan tatapan tajam "kau ingin membiarkan istrimu pulang sendiri?" suaranya tegas.

"aku hanya ingin dia menikmati waktunya bersama keluarganya"

"tapi kau suaminya, kau juga harus pergi, apa yang akan dikatakan keluarga Kang kalau kau membiarkan Seulgi pulang sendiri? Ayahnya akan marah" ujar tuan Lim tidak kalah tegas.

"tapi Seulgi yang ingin pergi sendiri" Jaebum tak mau kalah.

Seulgi menanggapi "aku tidak pernah mengatakan akan pergi sendiri"

Menyebalkan, kenapa akhir-akhir ini Seulgi terlihat sangat menyebalkan? Jaebum tahu Seulgi tidak berniat mengajaknya pulang ke rumahnya, seandainya dia mau, dia bisa saja langsung memberitahu Jaebum semalam sebelum dia tidur atau membangunkannya pagi ini, tapi apa? Dia lebih memilih menelpon Jimin, benar menikah tanpa cinta memang semenyusahkan ini.

"pergilah! Temani istrimu!"

"aku bilang aku tidak akan pergi, pekerjaan kantor lebih penting dibandingkan harus menemani Seulgi pulang ke rumahnya" ujar Jaebum mengulang perkataannya sekali lagi lalu meninggalkan meja makan.

Tuan Lim menganga tak percaya dengan pendengarannya sendiri, begitupun dengan nyonya Lim yang mengelus punggung tangan Seulgi dengan lembut "bujuk Jaebum untuk ikut denganmu oke.....!"

"dia memang sedikit keras kepala dan susah diatur, sebagai istri kau harus terbiasa dengan sifatnya" tambah tuan Lim.

Ini baru saja dimulai, Seulgi sudah merasa ingin cepat-cepat kembali ke rumahnya.

.
.
.
.

Setelah sarapan berakhir, Seulgi dengan langkah pelan mendekati pintu kamar, sedikit mengintip dia diambang pintu dan sadar bahwa Jaebum baru selesai mandi dan sekarang sedang bersiap memasang dasinya untuk berangkat ke kantor.

Jaebum langsung bersuara setelah sadar Seulgi melangkah masuk "baru 2 hari kau sudah minta pulang, sulit kupercaya Seulgi-ssi" sindirnya kemudian.

Langkah Seulgi terhenti, dia menatap tajam ke arah Jaebum yang sedang sibuk memang dasinya didepan cermin "aku juga tidak memintamu untuk ikut bersamaku"

"kalau begitu jangan pernah mengajakku" umpat Jaebum menoleh dengan wajah kesal.

"meskipun aku mengajakmu, kau tetap tidak akan mau pergi karena pekerjaan kantor lebih penting dibandingkan apapun, jadi aku rasa tak ada gunanya untuk membujukmu ikut bersamaku" balas Seulgi tak mau kalah.

Langkah Jaebum mendekat kearahnya, dasinya berantakan dan belum terpasang sempurnah "kita tidak pernah akrab dan aku baru tahu ternyata sifat aslimu seperti ini, jikalaupun aku mengatakan iya akan menemanimu pulang ke rumahmu tetap saja kau tidak akan senang, kau lebih senang jika aku tidak ikut bukan? Jadi lebih baik kau pulang sendiri saja..!!"

Rasanya Seulgi ingin berteriak dan mengumpat pada Jaebum, tapi dia tak bisa mengatakan apa-apa, dia hanya berjalan mendekati lemari dan mengemasi beberapa bajunya kedalam tas, terlalu pengap berada di rumah besar ini, dia ingin pulang, secepatnya.

Jaebum yang masih menatap Seulgi mengemasi barang langsung bersuara "sampaikan salamku pada orangtuamu" ujarnya mengambil tas kerjanya dan meninggalkan kamar.

Seulgi ingin mengumpat, tapi tiba-tiba ada panggilan masuk dari ibunya.
Dia mengambil napas mencoba untuk mengatur moodnya lalu mengangkat panggilan itu dengan intonasi ceria yang dipaksakan "eomma....."

"ohh Seulgi-ah.... Eomma dengar hari ini kau mau datang ke rumah untuk menginap 1 hari? Kabar bagus.... Kita semua menunggu, kau akan datang dan menginap bersama suamimu kan?"

PROMISE (Jaebum X Seulgi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang