Diraihnya ponsel yang berada diatas meja sofa, dia menghubungi Seulgi, jari-jarinya tidak berhenti bergerak karena sejak tadi perempuan itu belum juga mengangkat panggilannya.
Telepon tersambung, suara seorang pria mengangkat telponnya, lagi-lagi Jaebum mengerutkan keningnya lama "siapa?" tanyanya heran.
"aku Jimin, Seulgi sedang ke toilet, ini siapa?"
Jimin? Nama itu lagi, Jaebum terlalu sering mendengarnya ketika mereka masih duduk di bangku kuliah, dan dia tahu kalau Seulgi sangat dekat dengannya seperti yang sering Yoona ceritakan.
Jaebum memutuskan panggilannya, lagi-lagi banyak pertanyaan yang muncul di kepalanya, untuk apa Seulgi sepagi ini datang menemui Jimin? Dan kenapa Jimin tidak tahu bahwa orang yang menelpon ke ponsel Seulgi adalah Jaebum? Apakah Seulgi mengganti nama kontak Jaebum di dalam ponselnya? Atau dia hanya menuliskan dengan nama Sumbae disitu? Jaebum mengambil napas panjang, moodnya mendadak buruk lagi pagi ini, semua gara-gara Seulgi. Gara-gara Seulgi.
Menjelang siang, Jaebum berakhir di meja makan seorang diri, ibu dan ayahnya pergi pagi-pagi sekali sebelum dia bangun ditambah lagi Seulgi sampai sekarang belum pulang-pulang juga.
Pintu rumah terbuka dan seseorang berhambur ke dapur, Jaebum mengamati ibunya yang berlari mengambil air, sedikit heran karena tidak biasanya nyonya Lim pulang lebih cepat seperti ini.
Tidak lama setelah itu Seulgi muncul dari pintu dapur menenteng beberapa tas belanjaan, dan duduk di kursi didepan Jaebum, ahh sekarang Jaebum tahu bahwa Seulgi sepulang dari pertemuannya dengan Jimin, dia menemui nyonya Lim dan berbelanja bersama "taktik yang bagus Seulgi, kau bertemu dengan laki-laki lain di belakangku kemudian mencuri perhatian eomma. Good job" gumamnya dalam hati.
Nyonya Lim duduk di samping Jaebum "aku dan Seulgi baru saja mengambil tuxedo yang kupesan kemarin malam untukmu, ini akan sangat cocok dengan ukuranmu. Kau pakai untuk pesta malam ini" sambil melirik putranya dan meraih tas belanjaan.
Tidak sempat nyonya Lim memberinya ke Jaebum, laki-laki itu bangkit lebih dulu dan meninggalkan meja makan "aku sudah punya banyak pakaian untuk digunakan saat pesta, kenapa harus memesan lagi untukku?" serunya melangkah pergi.
Seulgi dan nyonya Lim hanya saling melempar pandang melihat tingkahnya.
"ada apa dengannya?" tanya nyonya Lim lebih ke diri sendiri.
Seulgi hanya menoleh tidak peduli lalu bersuara "eommanim......"
Nyonya Lim meliriknya kemudian langsung menyela sebelum Seulgi melanjutkan kalimatnya "kau sekarang adalah anakku jadi panggil aku eomma... tak perlu kaku begitu"
Seulgi mengangguk lalu tersenyum kaku, dia belum terbiasa.
"tadi kau ingin bilang apa Seulgi?" tanya nyonya Lim kemudian.
"sebenarnya aku ingin meminta izin pulang ke rumah saat pesta penikahan selesai, sehari saja, bisakah?"
Nyonya Lim berpikir sejenak "kalau Jaebum bersedia ikut denganmu yah kenapa tidak, ajak dia bersamamu!"
Lagi-lagi Seulgi mengangguk, tapi dalam hati dia sedang mengeluh, dia ingin pulang sendiri dan menghabiskan malam bersama keluarganya, tapi melihat kenyataan bahwa sekarang dia sudah menikah dengan Jaebum, maka mau tidak mau dia juga harus mengajaknya, meskipun sebenarnya dia tak ingin.
Seulgi berjalan mendekati kamar, dia membukanya dengan sangat pelan karena tahu bahwa Jaebum sedang ada di dalam.
Laki-laki itu sedang berdiri didekat jendela ketika melihat Seulgi melangkah masuk "bisa pinjam ponselmu?" sahut Jaebum tiba-tiba.
Sedikit terkejut Seulgi langsung galagapan mecari ponselnya di dalam tas lalu berjalan mendekati Jaebum untuk menyerahkan benda itu, diapun bingung kenapa Jaebum tiba-tiba ingin meminjam ponselnya.
Jaebum meraih ponsel itu lalu mencari nama kontaknya sendiri, keningnya bertautan ketika menemukan namanya dalam ponsel Seulgi.
"sumbae?" umpat Jaebum ketika membaca itu, sesuai yang dia pikirkan sebelumnya "kenapa kau menyimpan nomorku tanpa nama dan hanya menulis kata sumbae disitu?" protesnya kembali menyerahkan ponsel Seulgi.
Seulgi meraih benda itu dengan wajah heran "ada yang salah?"
Jaebum menggeleng lalu mengalihkan pembahasan ke topik lain, lihat.. Seulgi begitu sanhat dingin "kau dari mana sejak tadi pagi sudah menghilang?"
Apa Seulgi juga harus melaporkan tentang apa yang dia lakukan sepanjang hari ini? "aku? Aku berbelanja bersama eomma...." jawabnya dengan nada polos.
"sebelum kau menemani eomma berbelanja, sebelum itu kau ada dimana?"
"aku di rumah"
"rumahnya siapa?" Jaebum semakin banyak bertanya, tentu saja dia penasaran karena orang yang mengangkat panggilannya adalah laki-laki.
Seulgi meletakkan tasnya diatas kasur sambil menjawab dengan malas "dari rumah teman... "
"kau dari rumah Jimin?" tanya Jaebum menekankan nama itu.
Seulgi terkejut menoleh padanya "kenapa sumbae bisa tahu?"
Jaebum menghembuskan napas pelan "aku tidak melarangmu kemanapun, silahkan kau pergi sesuka hatimu, tapi ingat.... Sekarang kau tinggal di rumahku dan patuhi peraturan yang ada disini, meminta izinlah jika kau ingin pergi bertemu teman laki-lakimu...! Meskipun kita menikah dengan terpaksa tapi aku ingin kau tetap menghormati posisiku, aku tidak ingin ada gosip murahan yang bisa saja menyebar diluar sana"
Jaebum benar-benar kesal mengetahui fakta bahwa Seulgi berkunjung ke rumah teman laki-lakinya tanpa ingin memakai cincin pernikahan mereka, apa maksudnya itu, apa Seulgi sedang mencoba untuk merendahkan Jaebum?.
"aku hanya datang membawa undangan pesta pernikahan kita, apa salahnya?" ujar Seulgi dengan nada sedikit meninggi, membela diri.
Jaebum mengerutkan keningnya "kau bisa menyuruh orang lain untuk mengirim undangan, kenapa harus kau sendiri yang datang ke rumahnya sepagi ini? Memangnya tak ada tempat lain selain bertemu di rumahnya?"
Baiklah, Seulgi tak bisa lagi mengatakan apapun hari ini "aku minta maaf...!!" ujarnya dengan ekspresi sama sekali tak merasa bersalah, dia hanya mencoba menghindari perdebatan dengan mengatakan maaf.
"ganti namaku dalam kontakmu!!" perintah Jaebum sambil menghilang dari balik pintu kamar.
Seulgi mengerutkan bibirnya mendengar itu "dia kenapa lagi??" umpatnya kesal.
Tapi tiba-tiba Jaebum kembali muncul dari pintu, kepalanya melongo masuk lalu berbicara dengan suara pelan "lain kali kau harus minta izin kalau ingin keluar!!"
Seulgi sampai tersentak kaget dan menyahut cepat "nne......" jawabnya, barulah dia menghembuskan napas berat setelah Jaebum benar-benar pergi "ahhhss mengagetkan saja"
*****
Semoga kalian setia menunggu part berikutnya!
YOU ARE READING
PROMISE (Jaebum X Seulgi)
FanfictionBisakah seorang yang tidak punya rasa satu sama lain untuk mengikat sebuah janji pernikahan? Ternyata benar bahwa Tuhan sudah mengatur semuanya termasuk perkara jodoh.
the rules
Start from the beginning
