Matanya terus memandangi pintu, berharap agar seseorang muncul dari sana kemudian membawanya keluar dari masalah ini, Yoona, orang yang paling dia harapkan bisa membantunya lari hanya memasang wajah sama senangnya dengan tamu yang lain.
Pintu berderit keras disusul dengan suara piano yang mengalun indah di sudut ruangan, membuat jantung Jaebum memompa cepat, dia memegangi dada kirinya sambil terus bergumam “apakah aku benar-benar akan menikah? Sulit kupercaya”
Semua orang berdiri menatap ke arah pintu, tuan Kang menggandeng Seulgi berjalan menuju altar, Jaebum meraih tangan perempuan itu setelah tuan Kang menyerahkan putrinya, bersamaan dengan suara piano yang berhenti mengalun, Jaebum sedikit terkejut dan menatap Seulgi beberapa saat, tangan yang dipegangnya terlalu dingin juga sedikit gemetar, membuat Jaebum menarik Seulgi lebih dekat dengannya agar dia bisa berbisik “kau baik-baik saja?” tanyanya sedikit khawatir, tapi tak ada respon apapun dari perempuan itu.
Mereka menghadap ke arah pendeta setelah terdiam beberapa saat, kemudian pendeta itu melanjutkan dengan beberapa kalimat panjang.
Sesekali Jaebum melirik ke Seulgi, sejak tadi perempuan di sebelahnya itu terus saja menunduk, Jaebum bahkan tak bisa melihat wajah perempuan itu karena tertutup tudung.
“bisakah kita menghentikan ini?” bisik Seulgi pelan, suaranya bergetar.
Jaebum menoleh, hanya dia yang dapat mendengarnya karena pendeta di depannya ini terlalu fokus berbicara sedangkan orang-orang di kursi terlalu jauh untuk bisa mendengar bisikan senyaring itu.
Tak ada respon dari Jaebum, dia hanya memandangi Seulgi, diapun bingung ingin mengatakan apa, sebenarnya diapun punya niat yang sama untuk menghentikan pernikahan ini, tapi sesuatu yang lebih kuat bergerak dalam hatinya, bahwa Sebenarnya dia tidak keberatan menikahi putri dari sahabat orangtuanya, meskipun dia meyakinkan dirinya bahwa ini bukanlah cinta, tapi dia akan baik-baik saja selama perempuan itu adalah Seulgi, alasan yang lain adalah karena dia sudah sangat kelelahan untuk lari..... Tak ada jalan lagi, tak ada alasan lagi untuk menghentikan semua ini.
“kita harus menghentikan ini sebelum terlambat!” bisik Seulgi lagi, dia menggenggam pergelangan tangan Jaebum agar orang itu memberi respon.
Jaebum tersentak dari perdebatan dengan dirinya sendiri, dan dengan cepat membalas genggaman tangan Seulgi sebelum perempuan itu melepaskan tangannya, Seulgi menoleh, kali ini dia yang terkejut karena reaksi Jaebum.
“tak ada waktu lagi sumbae, kita harus menghentikannya sekarang” Seulgi terus merengek sambil terus berusaha melepaskan tangannya.
Tapi Jaebum justru memperkuat genggamannya diantara jari-jari milik Seulgi dan dengan suara keras dia mengatakan “AKU BERSEDIA”
Seulgi melotot, tiba-tiba kekuatan dari tangannya untuk melepaskan diri hilang hingga terjatuh dalam genggaman Jaebum, dia tidak sadar bahwa sejak tadi pendeta itu terus bertanya tentang kesiapan mereka menjadi sepasang suami-istri, Jaebum sudah memberi jawaban, sekarang giliran Seulgi, dia masih tidak percaya bahwa Jaebum ikut terbawa suasana.
Sesuai yang pernah dikatakan Yoona pada Seulgi bahwa Jaebum pernah menolak menikahi perempuan lain karena laki-laki ini tidak ingin terlibat pernikahan bisnis dan tak ingin menjalin pernikahan tanpa dasar cinta, dan jelas bahwa Jaebum bukanlah tipe orang yang ingin terikat pernikahan, Seulgi pun yakin bahwa Jaebum melakukan ini hanya karena dia sedang terpaksa, dia sedang terpaksa atas permintaan orangtuanya, hanya karena orangtua mereka dekat.
Menerima pernikahan ini jelas adalah sebuah kesalahan.
“ti......”
Saat Seulgi ingin mengatakan tidak, Jaebum bersuara lagi lebih dulu, menatap lurus ke arah pendeta.
VOCÊ ESTÁ LENDO
PROMISE (Jaebum X Seulgi)
FanficBisakah seorang yang tidak punya rasa satu sama lain untuk mengikat sebuah janji pernikahan? Ternyata benar bahwa Tuhan sudah mengatur semuanya termasuk perkara jodoh.
PROMISE
Começar do início
