"bagaimana Jaebum?"

Jaebum tetap mengatakan tidak.

Nyonya Lim menggeleng lagi "itu karena kau tak pernah sekalipun memperkenalkan perempuan pada kami, setidaknya kau punya calon sendiri.... Bukan kami yang harus mencarikan untukmu..... Dasar kau ini... Salah siapa sekarang kau dipaksa menikah?"

“baiklah kalau begitu atur pertemuanku dengan pilihan eomma itu, kami harus akrab lebih dulu sebelum membicarakan tentang pernikahan” balas Jaebum mengalah, dia benar-benar sudah tak punya kalimat yang pas.

Dan pada akhirnya Jaebum kehilangan akal untuk lari  dari rencana pernikahan ini, sepertinya dia benar-benar harus menikah diusia ini, tapi ahhss kenapa harus dengan Lee Yuju?

.
.
.
.

Pertemuan Jaebum bersama Lee Yuju sudah diatur siang ini, mereka akan bertemu di restoran hotel bintang lima milik kakeknya yang terletak di pusat kota.

Jaebum berangkat lebih awal, ibunya meminta agar Jaebum datang 3 jam sebelum Lee Yuju tiba, dan Jaebum benar-benar menurut, dia datang pukul 10 pagi padahal pertemuan mereka tepat waktu makan siang lewat tengah hari.

Dia masih bisa menikmati waktunya seorang diri tanpa teman selama 3 jam ini, bagaimana caranya dia harus menghibur diri? Langkahnya pelan mendekati karyawan di meja resepsionis “berikan aku kunci kamarku!!” ujarnya menyodorkan tangannya.

Karyawan yang sudah sangat mengenal Jaebum itu langsung patuh memberikan kunci kamar.

Jaebum kembali bersuara “kalau ada perempuan yang datang mencariku katakan padanya untuk ke kamarku karena aku akan menunggunya disana”

“baik tuan..” karyawan itu membungkuk paham.

Jaebum tidak mungkin menunggu perempuan itu sendiri di meja restoran sampai 3 jam lamanya karena dia akan terlihat seperti orang bodoh yang kesepian, akhirnya dia memutuskan untuk menungguinya didalam kamar, setidaknya mereka bisa berjalan berdua ke restoran  jika Lee Yuju sudah datang.

Sebenarnya Jaebum mencari cara agar dia tidak menikahi perempuan itu, dia harus mencari cara agar ibunya memilih perempuan yang lain saja, hancur imagenya jika dia menikah dengan Lee Yuju padahal selama ini dia sudah menolaknya berkali-kali dengan cara yang cukup keren.

Jaebum ingin menikah tapi tidak dengan perempuan itu, dia tidak suka… dan dia tidak mau "Somi lebih masuk akal" pikirnya kemudian.

Jaebum masih ada di lobi hotel ketika langkahnya tiba-tiba terhenti, matanya jatuh pada sosok perempuan berambut panjang yang sedang duduk di sofa tak jauh dari tempatnya berdiri, Jaebum punya ingatan yang bagus bahwa dia mengenali perempuan yang sedang duduk disana.

Apa dia harus menyapanya? Atau berpura-pura dingin seperti biasa? Tapi bukankah perempuan itu jauh lebih dingin dibandingkan Jaebum? Tapi meskipun begitu, kakinya justru menuntunnya kesana.

Jaebum mendekatinya dengan langkah pelan lalu bersuara “Kang Seulgi?” pertemuan yang kebetulan, seperti yang sering terjadi antara mereka.

Perempuan bernama Kang Seulgi itu menoleh dengan raut wajah sedikit terkejut, dengan cepat dia berdiri dan membungkuk “ahh......... Jaebum sumbae..."

Mereka seusia tapi Seulgi memang lebih nyaman dan terlalu sering memanggilnya dengan sebutan Sumbae, alasannya karena Jaebum selalu saja berlagak seperti seorang senior ketika mereka masih di bangku kuliah, mereka kenal karena punya lingkaran pertemanan yang sama, orangtua mereka saling mengenal baik, sepupu Jaebum bernama Yoona sangat dekat dengan Seulgi, meskipun begitu mereka jelas bukanlah dua orang yang akrab. Seulgi dan juga Jaebum hanya memiliki hubungan yang canggung satu sama lain.

"apa yang kau lakukan disini?” tanya Jaebum kemudian sedikit penasaran.

Salah tingkah Seulgi menjawab karena tidak biasanya Jaebum akan menyapanya seperti ini “aku menunggu temanku.. kami janjian bertemu disini”

Jaebum mengerutkan keningnya “seorang laki-laki?” tebaknya.

Seulgi membalasnya dengan tawa bodoh sambil menggeleng “bukan…. Namanya Jisoo, kebetulan dia akan check in hari ini, sudah lama kami tidak bertemu, jadi aku datang untuk menemuinya..tapi sepertinya aku datang lebih cepat”

Akhirnya Jaebum mengangguk-ngangguk paham “ooowhh”

Dan seperti biasa juga, Seulgi selalu punya ekspresi datar ketika berbicara dengan Jaebum, membuat Jaebum yang punya sifat santai menjadi begitu sangat kaku.

"sepertinya sumbae juga ada urusan disini.. " tebaknya.

"iyya begitulah, ohhh.... Mmm....  minggu lalu saat kau ada di rumah, aku tidak sempat menyapamu, maaf" ujarnya dengan raut wajah sedikit bersalah, mencoba untuk mengungkit kejadian minggu lalu karena tak adapun hal basa-basi yang terlintas di otaknya selain itu.

Seulgi menggerakkan tangannya mengatakan bahwa itu tidak apa-apa "kenapa harus meminta maaf? Aku paham karena sumbae pasti sedang sibuk waktu itu..... Lagian aku hanya menemani Yoona eonnie untuk berkunjung"

"ahh iyya.. Aku terkadang lupa kalau kau akrab dengan kakak sepupuku..."

"iyaa, aku juga terkadang lupa kalau sumbae sepupunya Yoona..."

Mereka berdua tertawa bodoh setelah itu, percakapan ini begitu canggung.

Mereka masih berdiri diposisi yang sama, belum juga beranjak dari lobi.
Dan pada akhirnya obrolan mereka berlanjut dengan sangat-sangat membosankan.

PROMISE (Jaebum X Seulgi) Where stories live. Discover now