Who'll be Mine

104 6 1
                                    

       Sebuah studio pemotretan terlihat sepi,  jadwal pemotretan yang terakhir telah berakhir 2 jam yang lalu. Dan Keonhee, seorang model yang barusan menyelesaikan jadwalnya terbangun dari tidurnya di sofa ruang tunggu. "Kenapa tak bangunkan aku- kalau sekarang sudah sangat larut? Jam sebelas malam?" Omelnya saat terbangun lalu mengecek jam dinding ruangan, mengabaikan suaranya masih parau untuk bicara.
       "Aku sudah akan membangunkanmu--kalau managermu tidak melarangku melakukannya. Kau seperti orang mati kalau tidur."

       "Kenapa tidak melihat dirimu sendiri, kau juga sama pun malah mengolokku!"
       "Itu beda, Keon! Aku suka tidur dan kau seperti orang mati"
       "Aissh, ppali gajja!" Ucapnya sesudah membereskan tasnya.

       Mereka berdua berjalan keluar dari studio dan ternyata kantor sudah sepi sekarang, sampai mereka saling bersapa dengan petugas malam yang sedang bertugas di lobby tadi. Keonhee menekan pembuka kunci mobilnya sehingga mobil itu berbunyi sekilas. Lalu mereka mulai menaiki mobil itu. "Leedo hyung tak menghubungimu?" celetuk Keonhee sambil memasang seatbeltnya.
       "Sudah tadi, Kamu bekerja seharian ini dan aku sudah meminta izinnya untuk kamu menginap di apartemenku." Ucap gadis itu.
       "Okey, jadi apa dia masih lembur di studionya?"
       "Dia bilang akan pulang jam segini."
         

*****


       Keadaan dapur di apartemen seseorang sudah ramai akan kegiatan memasak untuk sarapan. Pria itu memotong wortel dengan lincah. Kemudian memotong bawang bombay Dapat ia dengar suara dering alarm dari arah kamar dekat dapur, kamar kosong seharusnya, namun kali ini Keonhee menghuninya, jadi ia meninggalkan alat pemotongnya dan melepas sarung tangan karetnya untuk membangunkan manusia tinggi itu. Butuh waktu lama memang namun akhirnya, dia dapat terbangun.
       "Gimana hasil karya Gyura? Bagus?" Ucap Ravn.
       "Lumayan, dan karena aku yang menjadi modelnya maka akan terlihat sempurna. aku yakin publik akan menyukainya." Ucapnya percaya diri.
       "Terserah. Aku khawatir dengan kesehatannya, dia bolak balik ke kampus dan butik. Berapa hari dia tak pulang kerumah kemarin?"
       "3 hari mungkin. Aih hyung, dia kan harus menyelesaikan baju untuk pemotretan kemarin. Maka dari itu hari ini kita tahan dia dirumah seharian."
       "Kau saja. Supnya sebentar lagi matang. Di kulkas sudah ada jus jambu. Aku tinggal dulu!" ucap Ravn saat emlepas apron dan beranjak ke ruang tengah.
       "Eoh? Ke studio?"
       "Eum. Tadi malam Leedo yang lembur, sekarang aku harus kekantor pagi." Jelasnya sambil berjalan mengambil mantel dan tasnya. Kemudian memakai sepatunya dan pergi.

       Keonhee mengangkat sepanci sup sayur dan sosis ke atas meja makan dan menuang jus jambu dalam gelas diatas meja. Kebetulan sang tuan rumah sudah siap dengan outfitnya tanda akan pergi. "Eoddiga?"

       "Ke butik."
       "No! Gyura! Kamu harus stay dirumah dan tidak ada kegiatan apapun!"
       "Aku harus menghandle karyawanku..."
       "Handle mereka dari sini, ok! Sekarang duduk dan sarapan! Leedo Hyung dalam perjalanan kesini!"

       Keonhee memaksa Gyura duduk dan menyingkirkan Sling bag gadis itu dan meletakkannya di sofa depan TV.

       "Aku hanya melakukan pemotretan 3 kali dalam sehari kemarin aku sudah kecapekan dan kamu sudah bekerja 3 hari berturut-turut masih mau kerja hari ini padahal ada karyawanmu yang mengurus butik. Istirahatkan dirimu satu hari." Omel Keonhee. Melihat gadis itu tak bersuara dan memilih makan sarapannya, ia sedikit lega. Jika ia tak mengomel, mungkin dia akan segera jatuh sakit.

7 Hearts | OneusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang