Bilik 2

77 10 0
                                    

April bingung menanggapi pria didepannya itu. Melihat april tidak menggubris joseph. Joseph pun berkata.
"aku seorang jurnalis, pengarang novel, sekaligus psikolog. Aku sedang riset untuk novelku--" ketika joseph sedang menjelaskan, april memotong pembicaraannya.

"bisa kau cari orang lain saja? Aku tidak ingin berbagi kisah dengan orang yang tidak ku kenal" kata april sambil menyelimuti dirinya dan membalikan badan memunggungi joseph.

"aku kenal kau, tapi kau memang tak akan mengenalku--" kalimat josep terputus lagi oleh april.


"tolong tinggalkan aku, aku ingin istirahat" april bicara sambil menutup matanya.

"aku adiknya titan, lebih tepatnya adik satu ayah beda ibu"
April yang mendengar hal itu langsung membuka matanya dan mengangkat tubuhnya.

"sungguh??? Aku pernah mendengar titan punya adik sambung, tapi aku tidak pernah sama sekali melihatnya langsung atau melihat fotonya. Ia juga tidak pernah menceritakanmu sama sekali" senyum mulai mengembang di bibir april tanpa ia sadari, ketika ia membicarakan titan.

"kami tidak tumbuh bersama dan juga tidak akur jadi kami tidak begitu mengenal satu sama lain seperti selayaknya adik kakak" joseph mulai mendudukan dirinya dibangku samping ranjang april.


"aku sudah menduga tentang hal itu. Mmmh... Ngomong-ngomong bagaimana kabar titan? Aku sudah lama tidak melihatnya" tanya april penasaran.

Ketika joseph hendak menjawab, tiba tiba pasien baru datang ke UGD.
Joseph melihat steven [4] menggendong adiknya.
"DOKTER, SUSTER TOLONG ADIK KU PINGSAN" Suara yang steven yang begitu keras ketika memasuki UGD.


"maaf kita mengobrol lagi lain kali, aku harus menemui temanku dulu" kata joseph pada april sambil menunjuk ke arah steven di ujung ruang sana. Tanpa mendengar jawaban dari april, joseph pun pergi menghampiri steven.

Bersambung...

[4]. Jika ingin mengenal steven kalian bisa baca seires "PSYCHO"

Shall we...?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang