AURA KEISYA.

35 4 0
                                    

Tak perlu berpura pura lihat sekelilingmu rasakan sesuatu yang ada dalam hatimu
~ keivano Renard Adam


"Ma, pa,keisya mau berangkat ke sekolah dulu"pamit keisya kepada kedua orang tuanya. Keisya berniat mengambil kunci motornya, namun keisya kalah cepat dengan kak vano.
" Balikin ngk gue mau berangkat"
" Kalo kamu lupa, kamu sekarang anter jemput ngk ada namanya bawa motor"
"Dan kalo kakak lupa keisya bukan anak TK "
" Kalo itu kakak ngk lupa so, kita berangkat sekarang"
Kak vano bangkit dari duduk nya, sedangkan papa, mamm, kak aldi hanya tersenyum melihat perdebatan kecil mereka. Keisya hanya bisa menurut dengan apa yang dilakukan kakak pertamanya.

Keisya masuk kedalam mobil yang dikendarai kak Vano, di sepanjang perjalanan tak obrolan yang keluar dari mulut mereka. Setelah melewati beberapa lampu merah, belokan, dan tikungan akhirnya mereka sampai. Keisya turun darimobil yang dikendarai kak Vano

"Jangan buat ulah inget! "
"Gapernah tuh".jawaban sewot keluar dari mulut keisya. Keisya berjalan menuju gerbang sekolah. Disana sudah berkumpul anak eagle eyes untuk menyambut kedatangan keisya dan berjalan melewati koridor bersama.

Keisya berjalan diantara mereka yang berada barisan pertama yaitu, agas, vero, Gilang, dan septian. Penampilan keisya yang simple ditambah wajah yang cantik membuat para pemuda disana banyak yang mengaguminya dalam diam. Lagi pula tak ada yang berani mendekati keisya.

Sepanjang koridor perjalanan tak ada yang bersuara baik anak eagle eyes maupun siswa yang sedang di Koridor, semuanya hening pandangan tertuju kearah keisya. Begitu hebatnya aura yang dikeluarkan oleh keisya. Tak ada bisikan bisikan yang terdengar hanya tunjukan kepala saja yang terlihat.

Anak eagle eyes memisahkan diri menuju kelas mereka masing".hanya tinggal agas, vero, septian, dan gilang.
" Gue masuk"ujar keisya berpamitan
" Iy kalo gitu kita juga mau masuk kok" Balas Gilang dengan senyuman
"Jaga diri baik baik ya my baby sweety.... " Sebelum agas menyelesaikan ucapanya satu tonjokan mentah mengenai perut agas.
"Kalo lo mau lagi " Ujar keisya sambil menunjukkan kepalan tanganya.keiaya masuk terlebih dahulu kedalam kelasnya tak peduli dengan mereka berempat.
" Lo sih cari garaga"ucap Gilang
"Garaga tuh di panji petualang, gimanasih yang bener tuh ya cari gara-gara" Septian menyahuti perkataan gilang.

" Udah balik ke kelas masing-masing "lerai vero
Sementara agas masih memegangi perutnya ia berjalan bersama septian muji kelas IPA3, kelas yang berada di ujung koridor, sedangkan vero ama Gilang menaiki tangga menuju kelas IPS 1 yang berada di lantai atas.

~(the time of break) ~

KRING....

Bel sekolah berbunyi yang menandakan waktu untuk istirahat.
Para siswa sudah berhamburan di sekeliling koridor sekolah. Koridor sekolah sudah tampak kacau banyak yang berlarian kesana kemari, membuat jamaah ngibah, tempat pacaran gratis, bahkan koridor sekolah sudah jadi tempat karaoke. Mohon dimaklumi jaman SMA.

Keisya berjalan keluar kelas, di depan pintu sudah ada vero, Gilang, septian, dan juga agas. Mereka berlima berjalan menuju kantin sedangkan yang lain suda menunggu disana.

Suasana koridor yang super duper rame tiba-tiba menjadi hening saat keisya lewat. Lagi lagi aura keisya keluar uda kayak ratu Elizabeth yang jalan. Jarang pasang mata yang menatap langsung ke arah keisya maklum mereka masih pada sayang ama matanya.

DI KANTIN..

" Mau pesen apa? " Tanya vero kepada keisya
" Gua pesen sendiri aja" Balas keisya
" Kalo gua pesen nomer WA adek lo boleh gk ro, sekalian restu dari lo?  " Jawab Gilang yang udah ngelantur. Gilang cinta mati ama adeknya vero tapi  ya gitu deh vero gk mau jadi iparnya Gilang.
"Gak! "
" Hahahah kasian lo langsung, belom apa apa udah ngk dapet restu dari kakak nya" Agas tertawa melihat raut wajah Gilang akibat tolakan keras dari vero.

Keisya bangkit dari tempat duduk nya berniat memesan minuman. Keisya menuju stan mbak inah yang jualan kopi kopi gitu deh ama disert.

" Mesen americano coffe satu"
" Baik mbk ditunggu sebntar"jawab mbak inah sopan.
Tak lama kemudian mbak inah membuatkan pesanan keisya.

" Ini mbak " Kata mbak inah sambil memberi secangkir coffe kepada keisya.
" Berapa mbak? " Tanya keisya
"87 ribu mbak"
Keisya mengeluarkan uang selembar kertas berwarna merah dari sakunya. Lalu memberikan ya ke mbak inah.
" Ambil aja kembalinya mbak" Keisya berbalik badan dan menuju pada meja teman temannya.

PYARRR......

Tumpahan coffe berceceran di lantai, noda jus alpokat menempel pada baju keisya. Mata elang keisya menatap lurus ke depan melihat pelakunya, ia tau ini disengaja.

CHIKA.

Dia adalah pelakunya. Dengan menapakkan wajah yang dibuat buat. Seluruh pengunjung kantin menatap kearah mereka. Bahkan anak eagle ayem sudah mengepalkan tangan mereka masing-masing. Tak Terima jika leadernya diperlakukan seperti itu. Agas, vero, Gilang, septian sudah berdiri. 

" Ups. Sorry... Gua gak sengaja. " Ucap chika anak kepala sekolah yang memang sirik dengan keisya.
Keisya langsung pergi begitu saja meninggalkan chika yang disusul oleh vero dan Gilang.

" Hahahhahah... Kacian banget sih tuh keisya. Dasar cabe kecentilan gak tau... " Sebelum chika menyelesaikan omonganya,

BYURR....

Satu ember bekas cucian bakso mengguyur badan chika dari Britania hingga sepatu putihnya. Chika menatap ke depan.

" Maap gue salah buang air  comberan, habisnya lo kayak selokan  sama-sama kotor. " Ucap keisya penuh penekanan. Agas tertawa terbahak bahak disusul seluruh pengunjung kantin.

" Awas lo kei, gua aduin ke bokap gua biar lo si drop out" Ancam chika
" Sayangnya gua ngk takut" Balas keisya. Chika pergi dengan amarah yang meluap lupa.
Keisya hanya tersenyum miring dan bergegas meninggalkan kantin.

Jangan lupa dukungannya.
Beri suara juga dan komentarnya.
.
.
.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 03, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

ANTARA AHLAK & CINTAWhere stories live. Discover now