Fyi, skeleton adalah tipe monster buatan yang biasanya terlihat di Neraka. Skeleton biasanya membantu tugas seorang iblis, dan Lummy adalah seorang iblis jadi tak heran jika ia bisa membuat skeleton.

"Badai Salju"

Hawa dilapangan itu mendingin, turun salju yang ketika menyentuh kulit akan meninggalkan rasa nyeri membuat mereka melemah, tentu saja kecuali para skeleton dan Koharu beserta Lummy yang santuy.

"Fufufu, nampaknya kalian kesulitan." ujar Koharu dan menghilangkan badai itu.

"Mau aku hangatkan?" mau dong ( ͡° ͜ʖ ͡°)

"Api Biru"

Api berwarna biru muncul di tubuh seluruh prajurit istana membuat mereka menjerit kesakitan. Para skeleton menghilang begitu saja, dan tak lama semua prajurit pingsan.

Koharu kembali mendarat ditanah, melangkah mendekati Hajime dkk yang menampakkan wajah waspada.

"Uuuu, empat puluh enam melawan satu orang. Bukankah itu curang?" ujar Koharu sambil tersenyum polos.

"Kau... Aku tak percaya kau memanfaatkan kekuatan milik Cyla untuk mendukung si penjahat." ujar Frey kesal.

"Eh? Kalian masih menganggap tante Lummy bersalah? Apa kalian sudah bertanya pada Raja dan Ratu itu?" ujar Koharu sambil menunjuk Raja Shin dan Ratu Villia.

Whushh....

Angin lewat awowkwkw.

"Jangan bilang.... Kalian belum bertanya?" ujar Koharu Speechless.

Dan dengan polosnya keempat puluh empat orang itu hanya menggeleng sedangkan Raja Shin dan Ratu Villia memasang raut wajah kebingungan.

Koharu sudah mau memaki mereka, dan tante Lummy sudah mengucapkan nama-nama binatang yang ada. Awowkwkwowkwk.

"Woah ada apa ini ribut-ribut?" tiba-tiba dari langit turun seorang pengikut Dewi, siapa lagi kalau bukan Sirrius.

"MEREKA MELAWAN BAHKAN TAK MENGETAHUI KEBENARANNYA SIALAN. AKU SUDAH BUANG-BUANG TENAGA UNTUK MENGELUARKAN SIHIR ITU KALAU TAHU BEGINI MAH AKU SANTUY SEPERTI TANTE LUMMY AJA ASKDNWKSKZNSKS." oce Koharu yang diakhiri dengan sumpah serapah.

Dan yang lainnya hanya diam sambil menatapnya aneh.

"Kan dia duluan yang nyerang kami." ujar Claude yang akhirnya setelah sekian lama mendapat dialog.

"Oh, sejak kapan kalian disini?" ujar Koharu yang baru menyadari keberadaan kelima pangeran dari Vranenia itu. Nasib karakter sampingan. Untung cogan.

"Kami dari tadi disini." ujar Gilbert.

"Oh maap-maap kalian ketutupan awowkwkak. Btw, si tante girang mah nyerang karena permata api bara diambil sama kelen." ujar Koharu.

"Hah? Permata Api Bara?" ujar Yukari kebingungan.

"Permata yang digunakan sebagai pelindung Neraka dan pembatas neraka agar tak ada satupun roh berdosa yang bisa keluar. Dan juga sebagai sumber Api Bara yang terdapat disana. BALIKIN SEKARANG." ujar Lummy nyolot di kalimat terakhir.

"Kami tidak tahu permata itu, sungguh." ujar Ratu Villia.

"Eh, kelen-kelen ini yah menghindari kenyataan mulu. Itu-itu yang ada di mahkota itu orang itu permatanya ampun kalian selain pikun ternyata buta juga ya." ujar Lummy nyolot.

"Eh?"

...

Raja Shin mencopot mahkota yang sebelumnya berada diatas kepalanya dan melihat kearah permata berwarna merah itu. Diperhatikan olehnya permata itu.

"Ini permata dari leluhur." ujar Raja Shin.

"Kan leluhur anda yang ngambil." ujar Lummy datar.

Raja Shin pun mengangguk mengerti dan memberikan permata itu setelah dicopot dari mahkotanya.

"Nah gitu kek dari kemaren."

"Lalu bagaimana dengan korban jiwa yang sudah berjatuhan?" ujar Gwen.

"Ha? Korban apa?" ujar Lummy.

Gwen pun menunjuk kearah para prajurit yang tergeletak di atas tanah.

"Oh, mereka ga mati kok." ujar Koharu.

Lagi-lagi mereka melongo. Uapah?

"Itu tadi Api Biru jenis penyembuh. Mereka kelihatan punya banyak riwayat penyakit dan luka-luka jadi kuobati aja. Efek sampingnya tertidur selama 6 jam." ujar Koharu dengan peace sign miliknya.

"Jadi..."

"Untuk apa kami dipanggil ke dunia ini?" ujar Rei.

"Uuuu entahlah, mungkin Dewa dan Dewi salah paham." ujar Lummy.

"Lagian kau ga mau ngomong baik-baik!" ujar Himeko menyalahkan Lummy.

"Hah? Ngomong baik-baik? Apa itu? Makanan?" tanya Lummy.

"Bagaimanapun juga dia itu iblis, maka dari itu kelakuan dan pikirannya macam iblis." ujar Koharu sambil geleng-geleng kepala.

"Jadi, selama ratusan tahun berperang ternyata hanya salah paham?" ujar Zen.

"..."

"Ini yang punya dunia isekai ini kemana sih?" ujar Shiho sambil rebahn pasrah di tanah.

Hmmm, yang menciptakan dunia ini ya? Kira-kira kemana gerangan pergi ya?

•TBC

Life In Another WorldOnde as histórias ganham vida. Descobre agora