Ide Rana

636 33 8
                                    

"Ishaq, sorry banget gue telat. tadi susah banget cari parkiran, mana hujan kan, mobil gue di senggol orang lagi" ucap lyde meminta maaf dengan wajah yang menyerungut seperti ikan.

"Ya De, gapapa. gue justru kasian ke lo yang bad luck" ishaq terkekeh melihat lyde yang memukul mukul kain jilbabnya yang basah terkena hujan.

"Ini lo ngeledekin apa gimana nih?" Ucap lyde sarkastik. Ishaq tetawa renyah dengan kecurigaan lyde itu. mereka memang lebih dari sahabat. mereka memang sangat dekat, namun mereka sama sama tidak pernah berkata untuk menjadi sepasang kekasih. hanya menjalani saja.
Karena mereka berdua tidak ingin pacaran sebagaimana remaja zaman sekarang. ishaq sangat menjaga lyde dan lyde pun sangat menjaga ishaq.

Bahkan, lyde pernah nguping pembicaraan ishaq dan teman teman kelas yang sedang menggoda laki laki itu tentang kedekatannya dengan lyde, tepat didepan mushala sekolah, saat mereka baru saja selesai melakukan shalat dzuhur.

"Sudah lah Ishaq, katakan pada Lyde kalau memang kamu suka sama dia. zaman sekarang udah nggak ada lagi cerita friendzone doang" celoteh Bondan yang saat itu sedang memakai kaus kakinya.

"Iya ishaq. lyde itu cantik, ramah, lembut, alim lagi. kamu harus booking dia haq!" Ucap Sonny menimpal dengan sembrono.

"Kamu fikir lyde itu tiket konser apa di booking booking? Kalo kalian emang mau tahu kenyataannya, gue emang sayang sama lyde. tapi gue gak mau ngerusak dia dengan ajaran cinta cintaan monyet gak jelas kayak yang kalian lakuin itu. so let it flow, my brother. biarlah 10 tahun lagi, saat aku sudah jadi dokter, begitu juga dia, baru banyak papan bunga bertuliskan selamat berbahagia di depan rumah kami" ucap ishaq dengan wajah berseri seri sambil memeluk kopiah miliknya.

"Yee.. apa kate lu aja deh,Haq. kali gue mah langsung gur tembak" ucap Sonny membuyarkan khayalan ishaq.

"Yaudah, daripada kita memaksa si ishaq buat nembak Lyde, mending kita makan yuk" ucap Bondan lalu mereka bertiga berlalu dari mushala. lyde tak bisa menahan semburat merah yang berseri dari pipi nya.

"Astaghfirullah.. ya Tuhan, jagalah hatiku dan hatinya. dan jika memang dia takdirku, janganlah buat persatuan kami terjadi karena sesuatu yang buruk. aku takut mengakui ini Ya Allah. tapi aku juga menyayanginya" ucap gadis itu pelan dengan wajah yang masih sangat basah dan bersih setelah terkena air wudhu.
-------------------------------------
Oke, kembali lagi ke cerita mereka yang saling duduk berhadapan sekarang. Ditengah suasana cafe yang hangat membuat lyde merasa lega sesudah kehujanan tadi. mereka janjian disini, ya untuk saling curhat dan bicara masalah pelajaran biologi.

"Lyd" panggil ishaq yang membuyarkan lyde yang sedang fokus mengunyah pizza dengan serius.
"Apa haq?" Wajah ishaq berubah menjadi kusut, dan lyde pun tampak kebingungan dengan kelakuan sahabatnya itu.

"Gue disuruh nikah sama bunda" gerutu ishaq sambil meremas rambutnya sendiri. disisi lain, dibalik cangkirnya, lyde tersedak.

"Eh sumpah lo?" Ujar gadis itu memelototi ishaq tak percaya.

"Aduh lo pelupa banget sih lyd! Gue udah bilang sama lo tentang ini pad kita telfonan kemarin, waktu sebelum acara ulang tahun Flynn hospital, masak iya lo muda muda gini udah pikun sih? Lagian Ngapain coba gue bohong sama lo lyd? Bunda gak ngizinin gue kuliah kalo gue gak nikah. alasannya karena gue dikabarin deket sama si aylsa" ishaq menatap kearah jendela, melampiaskan kesalnya pada butiran hujan yang turun dari langit.

"Kok bisa kebetulan banget sih? Gue juga disuruh nikah tau nggak? Alasannya karena Ami takut gue berubah jadi gadis badung" lyde berkata frustasi. ishaq menghadap ke arahnya tajam, dan lyde menghadap kearah ishaq penuh tanya.

"De... Jangan jangan..." Ucap ishaq dengan suara yang seram dan tatapan tajam.

"Jangan jangan apa, Haq? Lo jangan horor gitu dong!" Ucap lyde memepetkan tubuhnya ke ujung sofa cafe, merasakan hawa hawa mistis karena sikap ishaq.

Ishaq seketika merubah tatapnnya menjadi tatapan malas. 'oh ya, cewek ini gak ngerti maksud gue yang agak epic ini' batin ishaq, sedangkan lyde masih menatapnya menunggu jawaban.
--------------------------------------
"Abi, nih Rana bikinin gambar buat Abi" laki laki tampan berusia 12 tahun itu menghampiri Abinya, lalu menunjukkan hasil gambar itu kepada ayahnya itu.

Pria 42 tahun itu menyunggingkan senyum dan langsung mengecup puncak kepala anak laki lakinya itu.

Muhammad Rana As-Syafiq.

Anak kedua rahman dan ariana ini memang memiliki bakat menggambar, dan rahman maupun ariana sangat mendukung bakat anak anak mereka itu. tapi gambaran Rana kali ini berbeda. kalau biasanya ia menggambar hasil karyanya di sketch book miliknya, tapi yang satu ini di gambar di atas kanvas dan sangat indah.

Di gambar itu tergambar seorang dokter wanita dan dokter pria sedang duduk, sang dokter wanita sedang berbicara pada dokter pria, dan dokter pria itu menatapi si dokter wanita dengan kagum. dibawah gambar itu tertulis,

"Happy anniversary 20 years , Ami and Abi"

Rahman hanya sedikit merungut, lalu menatap anaknya itu.

"Anniv nya kan besok, Nak" ucap Rahman kepada anak laki laki satu satunya.

"Iya Abi, justru itu rana kasih ke abi hari ini, biar ada persiapan" ucap anak bujang itu menggoda ayahnya.

"Nah, kalau begitu, kamu bantuin Abi siapin surprise buat Ami ya!" Rahman berbisik kepada anak bujangnya itu dan langsung di tanggapi acungan jempol mantab dari anaknya itu.

"Abi, kak Lyde kemana?" Tanya Rana sambil memutar kepalanya ke sekeliling, mencari keberadaan kakak nya itu.

"Oh, tadi kakak izin keluar, katanya mau belajar bareng Ishaq" ucap ayahnya seadanya.

Rana menatap ayahnya sumbringah.

"Abi, dari pada kak Lyde gak boleh kuliah ke berlin, kenapa gak di jodohin sama Bang Ishaq aja, Bi?"

Kini abinya itu melepas kaca mata yang bertengger di hidung mancungnya, lalu menatap anaknya itu.

"Betul juga, ide kamu bagus, Rana! Besok bunda akan bicarain sama om gilang"

Ayahnya itu lalu beranjak dari sofa, dan mengacak acak rambut anak bujangnya itu, meniggalkan laki laki belia yang sedang tersenyum sumbringah itu.

-----------------------------

Assalamualaikum warahmatullah readers....
Novel ini adalah cerita tentang anaknya Rahman-Riana dan Gilang-Rani dari novel SMLD, jadi ya begini lah... semoga pada suka ya!
Menikah di usia muda, itu jadi ide ku untuk nulis cerita saat ini. dijamin ini lebih seru dan lebih banyak konflik dari cerita mak bapak mereka!

Terus ikutin ceritanya dan ditunggu votes juga comments nya ya!

Tanpa pendapat kalian, cerita ini tidak akan sempurna... jadi jasih pendapat ya ^_^

Barakallah!
Assalamualaikum warahmatullah..

Sarah Udayana

The forensicWhere stories live. Discover now