Six :: Rasa tidak suka bernama cemburu

1K 144 47
                                    

Semenjak masuk klub basket, Sehun semakin dikenal oleh warga sekolah bahkan ia juga memiliki beberapa penggemar yang tidak pernah absen memberinya minuman ataupun makanan disaat sedang istirahat latihan.

Tapi ya tetap saja tidak ada yang berubah dari kepribadiannya. Ia masih Sehun yang polos menyerempet bodoh dan suka sekali membuat Jisoo emosi bahkan hanya dengan bernafas.

Si jutek satu itu juga sejujurnya sempat kesal sewaktu tau ada yang menyukai Sehun, tapi ya dia mana mau mengaku sih? Gengsinya kan sebesar truk tronton!

Contohnya saja hari ini, ia padahal niatnya ke lapangan itu untuk menemui Yifan tapi yang terjadi adalah badannya memang berhadapan dengan Yifan tapi perhatiannya jatuh ke si bayi besar itu.

Bagaimana tidak salah fokus? Sehun saat itu dikerumuni oleh anak cheers yang jadwal latihannya kebetulan sama dengan klub basket. Mereka centil, Jisoo tidak suka.

Yifan berdeham, "Aku ada disini loh?"

Jisoo menoleh lalu tercengir, "Sorry kak yif, hehe. Abisnya itu siㅡenggak, maksudnyaa abis latihan kak yif ada kegiatan lagi nggak?"

"Gaada sih harusnya, kenapa?"

"Mau ngajak ke gramed, soalnyaa Minggu kemarin novel penulis kesukaan aku terbit jadi aku pengen beli. Mau gaak?"

Si lelaki bermarga Wu itu kelihatan berpikir sejenak, "Ummm, kalau perginya besok aja gimana?"

"Yahh, aku maunya sekarang kak. Gapapa deh kalau enggak bisa, aku ajak Lalisa aja."

"Oke, kalau gitu aku balik latihan lagi ya?" Yifan mengusak pelan surai Jisoo lalu berlari ke lapangan yang mana disana sudah ada Chanyeol yang tengah berlari kecil sambil mendribble bolanya.

Sehun yang melihat kepergian Yifan pun segera menghampiri Jisoo dan menampilkan senyuman secerah mentarinya, "Haii Rein!"

"Apa?!"

"Aku udah bisa main basket lohh, keren nggakk?"

Jisoo mendelik sebal, "Gak tuhh, kerenan juga Kak Yif kemana-mana."

Itu memang benar adanya sih, tapi Sehun tetap merasa sedih mendengarnya. Dia kan masuk klub basket juga agar Jisoo melihatnya sebagai orang yang keren.

"Humm, yaudah deh..."

Sekon kemudian setelah pasrah dengan keadaan, Sehun berbisik tepat di samping telinga Jisoo, "Tapii, Rein tau gak??"

"Apaa?" Balas gadis itu, ketus seperti biasanya.

"Katanya anggota klub basket itu harus punya jimat biar semangat waktu latihannya, jadi aku pakai ini buat jimat aku!" Sehun menunjukkan kalung yang ia pakai. Liontinnya terdapat huruf Rㅡuntuk Reina.

Tapi fokus Jisoo bukan berakhir pada kalung itu, melainkan pada leher dan kedua tangan Sehun yang terdapat beberapa luka lebam. Ia meringis pelan lalu menatap ke arah binar lelaki itu yang masih menunggu balasan atas aksi pamer jimatnya.

"Lu itu main basket atau berantem sama basketnya sih??"

"Huh? Main basket kok, lagian bola basket kan gabisa diajak berantem. Rein anehh nih!" Sehun tertawa lalu menjawil hidung mancung gadis itu, gemas saja rasanya.

"Abisnya kenapa bisa lebam-lebam gini?!"

Karena Jisoo menunjuk ke arah dua tangannya, Sehun pun jadi ikut memperhatikan lalu tercengang sendiri. "Loh iyaa kok lebam? Aku juga gatauu rein, tapi gapapa, gak sakitt."

Has llegado al final de las partes publicadas.

⏰ Última actualización: Dec 20, 2023 ⏰

¡Añade esta historia a tu biblioteca para recibir notificaciones sobre nuevas partes!

Baby boyfriend; hunsooDonde viven las historias. Descúbrelo ahora