; p r o l o g

3.5K 119 10
                                    

Gadis itu melihat jam di pergelangan tangannya dengan gelisah dan tepat pukul 3 sore ia keluar dari ruangan yang baginya seperti penjara itu. Ia menoleh ke kanan dan ke kiri untuk mencari lelaki itu. Namun, di setiap penjuru sekolah ia tak menemukan sosok yang ia cari. Gadis itu masih terus saja mencari meskipun napasnya sudah tersenggal–senggal dan lututnya kian melemah. Hingga, ia melihat sesosok tubuh tinggi dan jangkung sedang memantulkan bola basket dengan begitu santai.

Kemudian, ia menarik napasnya perlahan dan menghembuskannya lalu ia berjalan menuju lapangan basket dimana lelaki itu berada.

"Dev!" Panggil gadis itu.

Lelaki itu menoleh kemudian tersenyum tipis namun senyumnya begitu menawan. Karena begitulah senyumnya, dapat membuat perempuan manapun bertekuk lutut padanya.

Gadis dengan rambut yang dikuncir kuda itu terdiam sejenak, "Selamat ulang tahun.." Ucap gadis itu.

Lelaki itu pun tersenyum semakin lebar, "Terima kasih ya"

Gadis itu membalasnya dengan sebuah anggukan sambil tersenyum tipis.

"Boleh gue minta satu hal?" Tanya lelaki yang sedang memantulkan bola basketnya dengan ritme santai.

"Apa?"

"Balas perasaan gue, apa lo bisa lakuin itu?"

Detik itu, mata pria itu langsung menatapnya dengan sendu.

Love SignalsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang