"Louix Cafe?" Isi pesan singkatnya.
Aku membalasnya dengan sebuah penolakan. Aku tahu ini aneh. Aku tidak pernah menolak ajakannya selama ini. Namun kali ini, aku berdalih tidak bisa kemana-mana karena ujian yang sedang kuhadapi.
Sampai tengah malam pun, aku masih susah berkonsentrasi. Pelajaran yang kubaca, tidak juga kumengerti.
"Yakin tidak mau bergabung?" Isi pesannya kemudian.
Aku tetap menolak. Meski sukar, aku terus berkonsentrasi membaca buku kuliahku.
Melewati tengah malam, aku membalik jam pasirku. Mencoba lebih santai membaca buku kuliah. Posisiku semakin asyik diajak istirahat. Bukan lagi pelajaran yang memenuhi otakku, justru alam mimpi yang sudah kukunjungi.
Ya, aku ketiduran dengan sempurna.
**
YOU ARE READING
365 : Unknown Life
FantasyBukan aku tak sadar. Tapi aku tak mengerti. Bukan aku tak tahu. Tapi aku tak mengira. Apa yang sedang terjadi, bukan seperti yang kualami. Ini di mana. Dia siapa. Aku seperti tak mengenal apa-apa. Dan aku seperti tidak berada di tempat yang seharusn...