Epilog : Medical Check

617 64 16
                                    

Jika ditanya senang atau tidaknya kalau ada saudara yang datang bagi Umji adalah jawabannya jelas tidak.

Pertama, Umji harus menjaga image di depan saudara-saudaranya agar tetap mendapat kesan baik. Mama nya selalu bilang agar dia tidak boleh bermalas-malasan saat ada saudara yang datang dan itu membuat Umji kesal.

Kedua, dia harus rela disuruh-suruh seperti pembantu. Misalnya seperti sekarang ini, Umji disuruh menemani keponakannya, Kim Hyunbin, ke rumah sakit untuk medical check padahal ia masih mau tidur-tiduran. Belum lagi revisiannya yang masih tertunda karena semalam sibuk menangis.

"Umji, jangan lama-lama," ujar Mama nya dari luar kamar.

Umji yang sedang menyisir rambutnya hanya menghela nafas lelah. "Iya, sebentar Ma."

Umji keluar dari kamarnya dan berjalan ke teras rumah. Setelah berpamitan, dia langsung masuk ke mobil dan mendapati Hyunbin sedang menonton youtube.

Hyunbin menoleh. "Hai kak, kukira Om yang akan mengantarku."

"Niat nya kan seperti itu, tapi Papa sedang sibuk. Sekarang malah aku yang disuruh mengantarmu," ujar Umji mengerucutkan bibirnya sambil menyalakan mesin mobil.

"Jangan lupa nanti pulangnya traktir sel-sel ya Kak," kata Hyunbin yang masih sibuk menonton video orang bermain game online.

Sel-sel adalah minuman boba yang sedang ramai di kota Umji. Hampir semua orang sudah mencoba minuman itu karena rasanya yang manis.

"Tapi pakai uangmu," jawab Umji.

"Itu namanya bukan mentraktir!" Hyunbin menoleh malas.

Umji hanya tertawa kecil. Dia mulai melajukan mobilnya meninggalkan halaman rumah. Semoga saja di rumah sakit nanti, antriannya tidak panjang dan dia bisa cepat pulang ke rumah lalu mengerjakan revisiannya.

DREAM PAGE

Harapan Umji tidak terkabul. Di hari senin ini, rumah sakit ramainya bagai pasar malam. Hampir semua bangku tunggu terisi. Awalnya, Umji dan Hyunbin sampai bingung mau duduk dimana tetapi untung saja menemukan kursi plastik di pojok ruangan sehingga mereka bisa duduk sambil menunggu antrean.

Mereka menghilangkan bosan sembari bermain handphone, seperti kebanyakan orang di ruangan itu. Semuanya menunduk melihat handphone masing-masing. Masih ada beberapa orang tua yang berbincang sehingga ruangannya tidak hening.

Sekitar setengah jam menunggu, akhirnya giliran Hyunbin pun tiba. Anak itu masuk ke dalam ruang dokter spesialis tulang untuk memeriksakan tulangnya yang patah karena kecelakaan beberapa bulan lalu. Untungnya dia sudah bisa berjalan walau awalnya harus menggunakan kruk.

Hyunbin awalnya ingin mengajak Umji masuk tapi gadis itu tidak mau. Akhirnya, Hyunbin masuk sendiri dan Umji masih setia duduk di ruang tunggu.

Umji mengedarkan pandangannya. Rumah sakit ini ramai dengan orang sakit. Dulu, Umji sempat  bercita-cita menjadi dokter tetapi setelah melihat bagaimana kerja dokter yang sesungguhnya, dia beralih ingin menjadi psikiater. Bukan menangani penyakit fisik tetapi mengobati mental pasiennya.

Umji memicingkan matanya ketika melihat seseorang yang sedang duduk di kursi roda. Kursi rodanya berjalan di lorong rumah sakit karena di dorong oleh perawat. Yang membuat Umji bingung adalah perawakan orang tersebut mirip seseorang di mimpinya. Dia tidak bisa melihat wajahnya karena mereka membelakangi Umji.

Umji bangkit lalu berjalan cepat menghampiri penumpang kursi roda itu. Dia penasaran siapa sebenarnya pemilik rambut pendek tersebut. Memang ada banyak orang yang berambut pendek, tetapi entah mengapa Umji ingin sekali bertemu dengan orang itu.

"Hei berhenti!" seru Umji membuat beberapa orang di lorong itu menoleh ke arahnya, termasuk perawat yang menghentikan laju kursi roda yang di dorongnya.

Perawat itu menoleh ke arahnya dan Umji langsung mempercepat jalannya. Setelah sampai di depan perawat itu, Umji tersenyum.

"Aku ingin berbicara sebentar dengan pasienmu," ujar Umji membuat perawat tersebut mengangguk.

Umji mengamati orang yang sedang duduk di kursi roda tersebut. Dia menepuk pelan pundak pasien itu membuat yang ditepuk menolehkan kepalanya.

Umji langsung menutup mulutnya terkejut.

"Hai, Umji. Apa kabar?"

[ epilog : END ]

anjy dah slese akhirnya ni epilog, aku udah gaada utang ya sama kalian.

makasih guys udah mau baca cerita gajelas kaya gini, jangan lupa mampir ke ceritaku yang lainnya ya! i love yall <3

Dream Page | GFRIEND✔जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें