12

894 200 6
                                    

Wonjin sedang memasukkan beberapa pakaiannya ke dalam tas ranselnya karena besok ia akan kembali ke Bandung selama libur semester yang singkat ini.

Tiba-tiba ponsel Wonjin berbunyi, Wonjin menghentikan aktifitasnya dan segera meraih ponselnya yang terletak di kasur. Ternyata telfon tersebut berasal dari Chaeryeong.

"Halo Chaery?" kata Wonjin sembari memasukkan barang-barangnya ke dalam ransel.

"Wonjinnn! Hari ini sibuk gakk?" tanya Chaeryeong.

"Nggak gitu sibuk sih, Chaery. Ini Wonjin baru selesai packing." jawab Wonjin.

"Hari ini ke Dufan yuk!" seru Chaeryeong.

"Ke Dufan? Dalam rangka apa nih tiba-tiba?" tanya Wonjin yang kebingungan dengan ajakan Chaeryeong.

"Hehehe, jadi Kak Chaeyeon sama Kak Hangyul kan mau ke Dufan hari ini, ternyata mereka dapet dua tiket lagi gratis. Rencana nya sih mau ngajak Chaery sama Wonjin. Wonjin bisa gak hari ini?" tanya Chaeryeong.

"Bisa sih, boleh. Gak papa nih kalau Wonjin ikutan?" tanya Wonjin.

"Gak papa dooong!!" jawab Chaeryeong. "Yaudah Wonjin siap-siap ya, nanti perginya bareng aja, Kak Hangyul yang nyetir."

"Oke, siap!"

Baik Wonjin, Chaeryeong, Chaeyeon dan Hangyul, mereka berempat bersenang-senang di Dufan. Hampir semua wahana mereka coba. Tapi tetep yang paling bersemangat di sini cuma Chaeryeong dan Hangyul doang.

"Naik Tornado yukkkk!!" ajak Hangyul.

"HAYUK KAAAAK!" balas Chaeryeong.

"AMPUN DAH GUE GAK MAU NAIK TORNADO. LO BERTIGA AJA LAH!" tolak Chaeyeon.

"Aku juga gak ya, pusing abis Histeria." tolak Wonjin juga sembari memijat keningnya.

"Yaudah kalian duduk lah sana, gue sama Chaery mau naik Tornado dulu." kata Hangyul.

Chaeryeong dan Hangyul mulai mengantri ke barisan pengunjung yang akan menaiki wahana Tornado. Tersisa lah Chaeyeon dan Wonjin berdua.

"Jin, duduk di situ yok. Panas nih." ajak Chaeyeon

Wonjin mengangguk setuju. "Iya, Ayo Kak."

Chaeyeon dan Wonjin pun duduk di kursi kosong yang terletak tak jauh dari wahana Tornado.

"Jin," panggil Chaeyeon. "Ngerasa gak kalo Chaeryeong berubah jadi lebih baik akhir-akhir ini?"

Wonjin mengangguk pelan. "Ngerasa sih, Kak."

"Gue yakin sih, Chaeryeong berubah gini kayak lo. Gue seneng. Makasih ya, Jin." balas Chaeyeon.

"Sama-sama, Kak. Lagian Chaery mau berubah juga karena keinginan dia. Justru kakak harus terima kasih ke Chaery." balas Wonjin.

Chaeyeon tersenyum tipis. "Chaeryeong banyak banget cerita tentang lo ke gue. Kayaknya lo berarti banget buat dia."

Mendengar itu Wonjin hanya bisa menunjukkan cengirannya sambil tersenyum malu. "Oh, iya kak?"

Chaeyeon mengangguk. "Gue juga tau kok, kalo lo sama Chaeryeong... beda agama. Tapi sebagai Kakaknya Chaeryeong dan gue seneng ngeliat adek gue bahagia, gue restu banget kok lo sama Chaeryeong. Gue berdoa yang terbaik untuk kalian."

"Aamiin, Kak. Makasih doanya." balas Wonjin.

Tak lama kemudian Hangyul dan Chaeryeong tiba dengan keadaan terhuyung-huyung. Chaeryeong hampir muntah. Hangyul tengah memijat keningnya.

"Tuh kan sok jagoan sih lo berdua!" omel Chaeyeon.

"Gak lagi deh. GAK LAGI NAIK TORNADO." kata Chaeryeong.

Mereka menghabiskan waktu sampai malam hari di Dufan. Karena malam ini ada pesta kembang api, mereka memutuskan untuk menunggu sampai pesta kembang api selesai.

Chaeryeong dan Wonjin tentu saja memisahkan diri dengan Chaeyeon dan Hangyul karena mereka berdua pasti bakal bucin banget. Jadi ya...

"Besok Wonjin pulang ke Bandung yaa? Naik apa?" tanya Chaeryeong.

"Naik kereta api, Chaery." jawab Wonjin.

Chaeryeong menghela nafasnya lalu menggembungkan pipinya. "Yah, lama dong gak ketemu sama Wonjin."

Wonjin tertawa pelan lalu menepuk pelan puncak kepala Chaeryeong. "Hahahaha, dua minggu aja kok. Nanti kan Wonjin balik lagi."

"Oh iya," kata Chaeryeong. "Tadi Wonjin sama Kak Chaeyeon ngobrolin apa aja? Kok serius banget?"

Wonjin tengah berpikir sejenak, sembari mengingat apa yang Chaeyeon sampaikan tadi. "Gak ada sih, Kak Chaeyeon cuma bilang makasih karena Wonjin udah ngerubah Chaeryeong menjadi seseorang yang lebih baik. Kak Chaeyeon juga seneng ngeliat Chaeryeong yang sekarang. Kak Chaeyeon juga mendoakan yang terbaik untuk kita."

Chaeryeong jadi terharu mendengarnya. Ah, Kak Chaeyeon...

"Emang Chaeryeong jadi lebih baik ya?" tanya Chaeryeong.

Wonjin menganggukan kepalanya. "Banget. Wonjin bangga banget sama Chaeryeong."

Tak terasa, air mata Chaeryeong tengah berjatuhan. Melihat itu Wonjin spontan tertawa pelan lalu mengusap air mata Chaeryeong dengan ibu jarinya.

"Loooh kok nangis?" tanya Wonjin.

"Makasih ya, Wonjin." balas Chaeryeong di sela isak tangisnya.

Sungguh, Chaeryeong tidak pernah betemu dengan pria sebaik dan selembut Wonjin sebelumnya.

Tuhan, Chaeryeong boleh egois gak kali ini? Tolong persatukan Chaeryeong sama Wonjin.

oiya guysss ini mereka ke dufan kejadiannya jauh sebelum masa2 lockdown yaaa! wkwkwkwk

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

oiya guysss ini mereka ke dufan kejadiannya jauh sebelum masa2 lockdown yaaa! wkwkwkwk. kalian juga jangan enyap2an di luar, yuk #dirumahaja! ;)

btw selamat debut untuk wonjin dan cravity!!!

➁ sunny side up! ㅡ chaeryeong,wonjin ✓Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora