"Jadi kau lebih memilih tidur ya? Begitu?" tanyanya yang sudah pasti tidak akan mendapatkan balasan apapun.
Dengan sebal, ia menarik kasar tangan Jaehyun dan menggigit lengannya agak keras. Kali ini Jaehyun benar-benar terbangun, matanya yang memerah karena mengantuk itu memandang kaget ke Doyoung.
"Hyung! Sakit!" regutnya sembari mengusap pelan lengannya.
"Cepat bersiap! Kau tidak ingat dengan rencana kita untuk hari ini?"
"Yee. Ingat, kok," balas Jaehyun, tapi matanya kembali tertutup. Doyoung belum menyadarinya karena matanya tertuju ke lengan Jaehyun yang baru saja digigitnya.
"Kalau begitu ayo cepat bangun!"
"..."
Doyoung mengernyitkan keningnya ketika tidak mendapat balasan apapun. Matanya menatap Jaehyun yang ternyata kembali jatuh ke dalam dunia mimpinya.
Laki-laki dengan marga Kim itu menatap kesal Jaehyun dan menahan dirinya agar tidak memukul Jaehyun brutal begitu saja.
"Ya sudah kalau mau tidur, jangan menyesal setelah ini!"
Setelah itu Doyoung melangkah keluar dari kamar Jaehyun dan Jungwoo, sudah tidak peduli lagi dengan Jaehyun yang kembali tidur.
Jungwoo yang melihatnya mengernyitkan keningnya bingung.
"Mana Jaehyun hyung?" tanyanya.
"Tewas!" ucapnya asal. Kakinya kemudian melangkah untuk keluar dari ruangan ini. Namun, sebelum itu, Doyoung kembali melihat ke Jungwoo.
"Tolong katakan padanya aku akan mencari kekasih baru!"
Kali ini Doyoung benar-benar keluar dari dorm mereka yang berada di lantai atas untuk kembali ke kamarnya yang berada di lantai lebih bawah, tanpa mempedulikan Jungwoo yang menatap kepergiannya dengan penuh kebingungan.
.
.
.
Doyoung terus memasang wajah sebalnya bahkan ketika ia sudah sampai di dorm yang ditempatinya yang berada di lantai lebih bawah ini. Johnny yang sedang merapihkan rambutnya sampai memandanginya penasaran.
"Mukamu kenapa, sih? Ada masalah dengan Jaehyun?" tanyanya. Matanya melihat ke arah Doyoung yang sedang mendudukan dirinya di sofa, tepat di samping dirinya.
"Jaehyun menyebalkan. Ia tidur padahal kita sudah mempunyai rencana untuk hari ini." Doyoung menghela napasnya.
"Tumben sekali," ucap Johnny, ia lalu menjentikkan jarinya dan melanjutkan, "mau keluar denganku? kebetulan aku ingin ke kafe sekarang."
Doyoung segera melihat Johnny, dan benar saja ucapannya itu karena sekarang Johnny sudah tampak siap dengan pakaian warna coklatnya yang baru disadari Doyoung, karena sejak tadi dirinya sibuk mengomel dalam hati.
Doyoung mengangguk semangat. "Mau! Sayang sekali aku sudah rapih begini kalau tidak jadi keluar."
Dengan diiringi Johnny yang terkekeh pelan dan memakai topi hitamnya, mereka berdua segera bergegas keluar untuk ke lift, lalu turun menuju ke basement. Mereka menaiki mobil hitam milik Johnny menuju kafe, dengan Johnny yang mengendarainya (tentu saja, karena Doyoung tidak paham cara mengendarai mobil.)
Begitu sampai di sana, Johnny segera memesan americano kesukaannya, sedangkan Doyoung memesan teh hijau. Kesukaan mereka memang berbeda tapi itu tidak menjadi penghalang keduanya untuk hang out bersama.
"Apa kau tidak takut?" Johnny bersuara, memandang Doyoung yang mulai meminum tehnya yang baru sampai beberapa saat yang lalu.
Doyoung menyimpan cup plastiknya dan memandang Johnny dengan penuh tanya. "Maksud hyung?"
YOU ARE READING
Jaedo's 💕
Fanfiction[ ( collection ) jaedo's fanfiction by do-tokki. ] [ UPDATED ] 12. Rain (I need warmth) ; Seseorang dengan jas hujan kuning serta sepedanya berhasil menarik perhatian Jaehyun.
11. Wednesday
Start from the beginning
