Lembar Kesebelas: Galau

Start from the beginning
                                    

Makanya, kita enggak pernah terancam drop out dari sekolah. Terus apa tadi? Mereka teleponan sama Sheren yang lagi dipenjara? Mustahil, Del. Orang macam Sheren, enggak punya kuasa apapun buat melanggar peraturan di sana. Daripada lo kebanyakan melantur, mending nanti siang ikut gue cabut ke Plaza Indonesia. Mau, kan?"

"Mona, gue cuma berharap lo bisa jaga jarak dulu sama Amanda dan Winona. Kalau mereka bertingkah macam-macam, kasih tahu gue. Oke? Gue enggak mau lo diusik sama mereka, Mon."

"Lo kedengaran protektif banget sih, Del. Santai aja lah, gue bisa menghadapi mereka. Sekarang, mending lo masuk kelas terus tunggu chat dari gue pas jam pelajaran ketiga ya?"

Gue langsung memutar tubuh Adelina ke lantai tiga, mencoba mengabaikan ceritanya yang terkesan mengada-ada. Sebab, gue tahu Amanda dan Winona selalu berpihak pada Ramona Anastasia.

💌💌💌💌

Belinda

Berantem sama teman dekat itu memang hal yang enggak bisa dihindari, tapi selalu ada cara buat meredakannya. Gue sama Cecille udah akur kembali setelah dibantuin Vero.

Makanya, sekarang kami bisa ketawa bareng lagi sambil ngerjain soal Matematika dari Bu Maya yang lagi absen karena sakit. Lumayan lah, lawakan Cecille yang receh bisa menghilangkan stress sejenak dari rumus dan kumpulan angka.

"Bel, tahu nggak siapa penyanyi yang ramah?"

"Kayaknya, semua penyanyi ramah deh sama fans mereka."

"Tebak dong, jangan serius gitu jawabnya...."

"Mm, Krisdayanti? Bunga Citra Lestari? Joshua? Nggak tahu ah, Cil. Nyerah gue."

"Jawabannya, Glenn Friendly! Wkwkwk."

"Hihi, kreatif juga dari nama belakangnya diganti jadi receh gitu. Lama-lama, humor gue ikutan anjlok nih."

Teguran Cheryl yang mengingatkan kami untuk segera mengumpulkan soal sebelum jam pelajaran kedua, membuat gue panik dan sempat salah masukin rumus.

Mau dibenerin, tapi buku gue udah terlanjur diambil sama Cheryl. Semoga, hasil belajar kelompok sama Vero di rumah Cecille enggak sia-sia.

"Bel, temenin ke kelasnya Kak Nick yuk. Gue mau ambil buku catatan Fisika yang dia pinjam buat bikin latihan soal, dari kemarin kelupaan terus."

"Yah Ver, sori banget. Gue ada rapat klub mading, bahas persiapan event Mak Comblang sama nyambut Jason sebagai anggota baru. Ajak Cecille aja, dia bakalan senang banget tuh ketemu Kak Nick."

Gue terpaksa menolak ajakan Vero karena rapat klub mading yang enggak bisa ditunda buat membahas peserta event Mak Comblang

Sebelum keluar kelas, gue teringat untuk melakukan sesuatu buat yang terakhir kali. Dengan langkah perlahan, gue masuk ke dalam kelas 11 IPS 1 yang tengah kosong di jam pelajaran kedua sambil menoleh ke kanan dan ke kiri.

Lalu, gue membuka sebuah loker yang enggak dikunci rapat dan meletakkan sebatang cokelat di sana.

Ya, selama ini gue yang memberikan cokelat untuk Jason secara diam-diam.

Tapi, gue biarkan dia senang saat Ramona mengaku-ngaku sebagai secret admirer-nya demi menyembunyikan isi hati yang enggak bisa diungkapkan semudah membaca novel dalam semalam.

💌💌💌💌

Jason

Gue nyaris tersedak minuman isotonik saat dipanggil ke ruang klub mading, soalnya suara speaker kelas berdengung keras dan gue baru aja selesai membereskan peralatan melukis setelah sesi pelajaran Seni Budaya.

JASON'S LOVE LETTER: TROUBLE COUPLE SERIES  0.2 Where stories live. Discover now