30 - Tukang Gas😡

6K 958 698
                                    

Setelah bener-bener lepas dari osis, angkatan Yohan super duper sibuk belajar dan selalu ngerjain latihan soal. Mereka juga udah mulai bimbel di sekolah, bahkan setelah itu ada yang ikut bimbel lagi di luar sekolah.

Sebentar lagi ujian nasional, makin gak ada waktu buat main-main atau sekedar nongkrong lagi.

Sedangkan angkatan Jevan lagi sibuk-sibuknya siapin acara yang paling deket, yaitu festival music tahunan yang udah jadi agenda wajib kegiatan mereka.

'Baru naik jabatan udeh ketimpa event besar, fucek.' - Osis 2017/2018.



"Undang day6 aja!!!" Saran Jina di tengah-tengah rapat mereka.

Felix berdecak. "Deysik your head, kita minta sule kesini juga belum tentu di acc."

"Kita tuh butuh bintang tamu yang fresh, yang semua orang kenal, juga yang lagunya easy listening." Ujar Jevan sambil streaming, walau lagi rapat gak boleh melupakan youtube.

"Kangen band berarti." Sahut Haikal.

"Babang tampan baru sampe gerbang udah gua tonjokin, sumpah dah!" Kata Sandy yang pada dasarnya tukang sambat.

Hannafi ngeliat anak-anak kelas sepuluh yang dari tadi cuma diem, kemudian dia berdecak.

"Kelas sepuluh diem-diem bae, saran napa deeeee." 😠

"Bingung kak." Jawab Bayu

"Kalo bingung dan gak punya ide ngapain masuk osis, sih? Kita gak butuh orang yang otaknya kopong."

As always saudara Arjun.

Ucapan Arjun itu membuat semua orang langsung fokus sama rapat, khususnya anak kelas sepuluh yang baru gabung di osis.

Jevan berdehem setelah matiin youtubenya, tangannya mulai sibuk mencari beberapa band untuk di jadikan referensi.

"Budget berapa?" Tanya Jevan.

"Kalo bisa jangan lebih dari sebelas juta," Sahut Sista.

"Yaudah Jevan yang cari, sekarang sambil nunggu Jevan dapet referensi kita bahas soal sponsor dulu." Ucap Jina, takut suasana nya makin gak enak.

"Mana laporannya?" Tanya Arjun.

Ngerti gak sih, tiap Arjun ngomong tuh auranya beda. Minta laporan doang kayak orang ngajak ribut.

"Santai dong, Jun."

"Santai gimana? Gua minta laporan!"

"Iya sebentar." Shanin masih ngetik laporannya.

Arjun berdecak. "Gunanya ada banyak orang apa sih, hah? Coba gua tanya, gunanya ada banyak orang dan banyak otak disini tuh apa?"

"Bisa-bisanya lagi rapat tapi laporan belum selesai, lu semua gila?!"

Brak. Shanin agak banting laptopnya. "Tangan gua cuma dua, Jun!"

"Ya gunanya partner lo apa?!"

Jeno yang merasa partner Shanin untuk mencari sponsor pun terpanggil.

"Lu gak liat gua lagi bikin pengajuan?"

"Yang kelas satunya mana?"

Chandra angkat tangan. "Gua, Ko. Tapi sumpah masih gak paham apa-apa, dari kemarin juga cuma bantu Kak Shanin sama Kak Jeno sebisanya, maaf ya."

"Gak ada otak lu semua."

"Rapat di tutup!"

Semua orang mengalihkan perhatiannya kepada Jevan yang menutup rapat dengan sebelah pihak.

SEMASA SMA [√]Where stories live. Discover now