Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Duduk termenung di caffe dengan pikiran yang suram dan jiwa yang melayang entah kemana.
Tine mengacak rambutnya frustasi.
Persetan dengan kejadian kemarin.
Ia kira Green akan menyerah,namun sial!ia semakin gencar untuk mengejarnya. Entah karna saingannya Sarawat,atau memang Green akan terus memperjuangkan nya
Di tambah bahwa Green memberi tahu kepada fans garis keras Sarawat tentang kejadian kemarin.
Ya tuhan kenapa semakin rumit!
Tatapan mata Tine masih setia mengarah pada minuman coffe yang ia pesan beberapa menit lalu.
Memikirkan,manusia seperti apa Green?kenapa dia selalu mengejarnya, Tine ingin tahu!tapi Green selalu menjawab 'karna kau tampan,gigi kelinci' ayolah,bukankah seharusnya ia menyukai wanita. Tapi jika memang tidak menyukai wanita setidaknya jangan menyukai nya.
KEPARAT gilak! kepala Tine semakin sakit.
Lebih baik ia mengerjakan tugas tugas nya,dari pada harus memikirkan Green si bibir tipis itu.
Dan juga... Sarawat!
Sepulang dari caffe Tine sudah di hadang oleh fans garis keras Sarawat, padahal tubuhnya sedang merasa lelah.
Tine memegang kening nya, pusing rasanya.
"APA KAU YANG BERNAMA TINE?!." Teriak beberapa wanita yang sedang memegangi kertas yang lumayan besar dengan tulisan 'FansSarawat'
Ya tuhan, Tine ingin menenggelamkan diri.
Tine hanya mengangguk tak bersemangat.
"APAKAH BENAR KAU KEKASIH SARAWAT?."
Tine menggeleng.
"APAKAH BENAR KAU MENINGGALKAN GREEN KARNA MELIHAT WAJAH TAMPAN SARAWAT?!."
Tine menggeleng__ eh?apa ini, meninggalkan Green?
Tine melempar kan tatapan biungun nya.
Dengan cepat Tine menggeleng kan kepala kanan kiri.
"Tapi Green yang mengatakan nya." Ujar salah satu dari mereka, berambut pendek.
"Itu tidak benar,aku tak memiliki hubungan apa apa dengan Green." Jawab Tine lemas.
