Chapter #01 : Diperkosa?!

7.2K 267 46
                                    

Aku perlahan membuka mataku dan mencoba untuk menerima cahaya yang masuk dan menyilaukan penglihatanku. Bau aroma masakan yang begitu menyengat langsung tercium dan membuat perutku terasa begitu keroncongan.

Terdengar dari samping ruangan, ada kegiatan potong-memotong serta percikan air yang mendidih. Sepertinya seseorang sedang memasak makanan.

Saat aku baru akan beranjak dari ranjang yang empuk itu, tiba-tiba saja seorang pria tampan masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.

"KYAAA!! SIAPA KAU?! KENAPA MASUK DI KAMARKU SEMBARANGAN?!"

"Eh-eh, jangan teriak-teriak begitu nanti tetangganya masuk!" ucap pria itu dengan nada pelan. Aku lalu menatapnya dengan mata memicing. "Dan jelaskan kenapa kau ada di rumahku!"

"Um ini bukan rumahmu, ini pun adalah kamar kami."

Dan sedetik kemudian, aku baru tersadar kalau ini bukanlah kamarku. Ekspresi takut mulai terpancar dari wajahku yang memucat. Aku juga ingat pria tinggi itu!

Dia... Dia yang dulu membuka kancing kameja dan mengotori seluruh badanku dengan liurnya. Ya Tuhan, kenapa dunia serasa begitu sempit begini sampai-sampai orang yang tidak ingin kulihat kini berada tepat dihadapanku!

"Kau Jimin kan? Kenalkan aku Taeyong." sapanya dipenuhi kelembutan dan senyum yang begitu menawan. Dia mengulurkan tangannya.

Dalam hati aku berpikir, kalau saja dia berpura-pura lugu dihadapanku maka artinya bisa saja aku tengah berada ditengah-tengah red zone. Aku menatap tepat di kedua matanya dengan perasaan takut. Kulihat tangannya yang dipenuhi urat-urat imut itu dan seketika aku kembali terbayang bagaimana dia menyentuh dadaku. Ugh.

"A-aku... Aku harus ke kamar mandi dulu, sudah ingin keluar."

Kurasa alasan itu cukup untuk melarikan diri darinya. Aku masuk kedalam kamar mandi yang wangi itu. Ku jelajahi setiap sudutnya menggunakan mataku, hingga tanpa kuduga sebelumnya ternyata ada seseorang yang sedang berendam air hangat.

"K-KYAAAA!"

"Ahh! Apa?! Apa?!" dia terbangun dengan wajah linglung.

Kulihat seluruh tubuhnya yang telanjang dan dipenuhi oleh busa-busa sabun tanpa tertutupi oleh sehelai benang pun. Mataku memanas begitu melihat sebuah pisang raksasa yang menegang diantara selangkangannya.

"Hei berani-beraninya kau masuk dan melihatku telanjang!!" tegurnya. Aku yang baru sadar lalu segera menutup kedua mataku menggunakan taplak kaki.

Dengan segera aku keluar dari sana, dan pria tadi ternyata masih disana dengan wajah mengejek sambil terkekeh geli. Aku sinis kearahnya lalu mengacungkan jari tengahku tepat didepannya. Pucek!

Ia menghampiriku lalu mengusap pucuk kepalaku. "Makanya lain kali jangan lari kalau ada orang yang berkenalan denganmu pria imut."

"Aku tidak lari! Siapa bilang!" elakku. Aku lalu berdiri dan segera keluar kamar, tapi tak kusangka ternyata diluar sana ada satu pria lagi yang sedang memasak makanan. Hebohnya, dia tidak memakai baju.

Aku berjalan pelan, berharap agar ia tidak mendengarku. Namun nihil, "Jangan berjalan seperi itu, kau nampak mirip kepiting!" tegasnya. Aku melongo, "Kau... Kenapa bisa tau?"

Pria itu berbalik badan dan menatapku. Wow, tidak bisa kupungkiri kalau badannya cukup atletis juga. "Bau badanmu..." ucapnya dengan santai. Aku lantas memarahinya, "HEI TIDAK SOPAN MEMBICARAKAN BAU BADAN SESEORANG KAU TAU?!"

Namun wajahnya terlihat sangat datar seakan tidak peduli dengan reaksi ku barusan, "Sana mandi kau!" ia kembali berbalik dan memasak diatas panggangan itu. Ugh menyebalkan sekali! Niatku untuk segera kabur dari sini malah digantikan dengan perasaan sedih sekaligus kesal.

Touch Your Body! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang