Part 10

6 2 0
                                        

Aku sedang duduk dan melihatnya yang menutup mata karna sedang di rias, lalu dia menggerakan telunjuknya ke arahku isyarat kalau dia memanggilku

“nee Jungkook shii, apa ada yang kau butuhkan ?” Tanyaku

“aku lapar, belikan aku jajangmyeon” pintahnya

“baiklah, aku akan memesannya via online”

“anii, kau harus pergi membelinya”
“tapi...” belum sempat aku beralasan dia langsung memotongnya

“aku tidak butuh alasanmu, sekarang kau harus membelikanku jajangmyon” potongnya

“ nee, jungkook shi” aku hanya mengiyakan permintaanya
‘tapi aku nggak tau dimana aku harus dapat jajangmyeon di sekitar sini'

Aku keluar dari tempat pemotretan dan mengeluarkan Hp ku membuka suatu aplikasi kemudian mencari tempat jajangmyeon di sekitar sini dan sialnya disekitar sini tidak ada yang menjual makanan itu, sekalinyapun ada tempatnya berada agak jauh dari tempat pemotretan.
Jadi , aku harus naik bus atau taxi kalau ketempat jajangmyeon itu, dan saat ni aku tidak memiliki kartu bus dan apabila ada akan lama untuk menunggu bus tiba. Jalan satu-satunya aku harus naik Taxi. Pada akhirnya aku menahan taxi untuk pergi membeli jajangmyeon.

****
Butuh waktu lama membeli jajangmyeon karna tempat yang kudatangi ramai pengunjung dan butuh mengantri.
Setelah membeli jajangmyeon dan sampai di tempat pemotretan aku masuk dan melihat tempat pemotretan yang sudah kosong tak ada satupun orang disitu dan tak ada yang bisa kutanyai. Aku bahkan belum menyimpan nomor Jungkook
‘sekarang apa yang harus kulakukan, aku juga sudah kehabisan uang karna bolak balik naik taxi dan aku harus kemana ??’

“otokee ??” aku hampir saja menangis
“yaa ??” tiba- tiba ada yang memanggilku dari belakang
Aku berbalik dan melihat seorang pria memakai topi dan masker.

“nugu yaa ?” tanyaku
Dia membuka maskernya dan ternyata “Taehyung shii”

“apa kau Mila, asistenya Jungkook ?” tanyanya

“otoke areseo ??” tanyaku balik

“tadi aku sempat melihatmu saat jungkook menyuruhmu membeli makanan, dan apa yang kau lakukan disini mereka sudah pergi dari tadi ?”

“sepertinya aku di tinggal, opp... ah miyane taehyung shii...”

“ya ya ya, jangan terlalu formal padaku panggil saja aku oppa aku sangat suka di panggil oppa”

“ne oppa” jawabku sambil tersenyum.
Dia memang sangat ramah,

“kalau begitu ikutlah denganku, aku akan mengantarmu ke Jungkook”

“Tapi....?”
“kenpa ?” tanya Taehyung

“apakah tidak apa kalau kau mengantarku, akan banyak paparazi melihatnya”

“ tidak ada yang akan tau kalau penampilanku seperti ini”

Dia memakai masker dan topi tentu saja tidak akan ada yang mengenalinya. Kita  berjalan menuju parkiran masuk ke dalam mobil selama perjalanan tidak ada yang memulai pembicaraan selama beberapa menit. Hingga taehyung yang memulai pembicaraan.

“Miyane,” taehyung tiba-tiba meminta maaf

“kenapa oppa minta maaf, oppa tidak salah apa-apa. Seharusnya aku yang minta maaf karna sudah merepotkan oppa”

“aku minta maaf atas nama Jungkook, karna sudah meninggalkanmu sendiri di tempat pemotretan”

“tidak apa oppa, mungkin dia lupa menghubungiku, dia jugakan sedang sibuk”

“gumawo mila yaa sudah pengertian padanya”

“ne oppa”
“dia....., hanya sedikit kesal karna kami akan ada yang wamil dan sebagian mungkin ada yang bersolo karir, kau taukan dia tumbuh besar bersama kami seperti keluarga, bila kami tidak tampil bersama dia mungkin merasa kesepian, tampil di acara TV sendiri belum terbiasa baginya.”

“ne oppa aku mengerti sekarang, aku akan berusaha memahaminya”

“ dan kau tau, kau asisten ke 5 yang bekerja dengannya".

“sungguh ?" Tanyaku tidak percaya

“nee, sebelum kau bekerja ada 4 orang yang bekerja sebagai asistenya tapi mereka semua berhenti”
Kami bercerita tentang asisten yang pernah bekerja dengan jungkook hingga tanpa di sadari kami sudah sampai pada tujuan

“kamsamida oppa”

“nee, kalau jungkook melakukan ini lagi kepadamu beritahu aku, aku akan menjemputmu”

“ne oppa, kamsamida”
Taehyung cuman mengantarku kemudian dia langsung pergi, aku berjalan ke dalam gedung Taehyung bilang tempat pemotretannya di lantai 2, aku bergegas ke lantai 2 kemudian masuk ke ruang pemotretan aku melihat jungkook yang sedang dirias kemudia berjalan ke arahnya.

“Jungkook shii".

“kau darimana saja ha ?”tanyanya yang seperti memarahiku

“aku membelikan jajangmyun yang tadi kau pesan “

“buang saja”

“mwo ?’”

“kalau kubilang buang ya buang” pintahnya dengan nada tinggi

“baiklah”

Rasanya saat ini air mataku ingin jatuh, pasalnya aku membelikannya ini di tempat yang agak jauh butuh naik taxi untuk sampai dan mengantri berjam jam bahkan uangkupun habis hanya membeli jajangmyun dan bahkan setelah sampaipun jangankan memakannya melihatnya saja dia tidak mau malah menyuruhku untuk membuangnya. Dia sungguh sangat menyebalkan seharian dia mempermainkanku, belum sehari tapi aku benar-benar sudah tidak tahan bekerja dengannya.

“apa yang harus aku lakukan pada jajangmyun ini ?”
‘kriiuk kriiuk’ suara perutku, aku baru ingat aku sedari tadi belum makan lebih baik aku makan saja jajangmyun ini dari pada harus membuangnya.

Aku duduk di kursi membuka bingkisan jajangmyun dan mengeluarkan garfu di tasku karna perlu kalian ketahui aku tidak pandai menggunakan sumpit maka dari itu aku selalu membawa garfu dan sendok di tasku.

Baru ingin memasukan sesendok jajangmyun ke dalam mulutku

“permisi, apa kau asistenya Jungkook ?” tanya seorong staf

“iya, ada apa ?” tanyaku balik

“Jungkook dari tadi mencarimu, dia sedang berada di ruang make up”

“owh nee kamsamida” staf itupun pergi

‘gawat gawat gawat dia mungkin memarahiku’ inerku. Aku berjalan ke ruang make up benar saja dia ada di sana sepertinya memang sedang menungguku

“Jungkook shii,”.

“kau dari mana saja ?” tanyanya

“aku sedang makan tadi” jawabku dengan ragu

“mwo ?, kau makan di saat pekerjaan belum selesai. Sepertinya kau tidak punya niat bekerja, lebih baik kau tidak usah bekerja denganku. Kau sangat tidak becus bekerja sebagai asisten” dia memarahiku didepan para staf dan aku sangat malu saat ni rasanya ingin sekali menangis dan balik memarahinya

“baiklah aku akan berhenti” sekarang aku hanya akan membuang rasa hormatku padanya sebagai bos maupun idol ku, aku bahkan sudah tidak sanggup bekerja seperti ini dengannya terus menerus.

“Mwo ??”

Tbc

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 13, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Possible or ImpossibleWhere stories live. Discover now