Yeonjun tidak pernah tahu, kalau kelinci yang dia bawa dari tempat penampungan hewan itu bukan kelinci 'yang sebenarnya'
***
"Hai, Ddubin. Semoga kita bisa jadi temen baik ya"
Kelinci putih dengan sedikit corak coklat itu memiringkan kepalanya lucu...
"Lagi? Dikit lagi gapapa kan?" Hyunjin berargumen sendiri sebelum menyobek kembali rotinya dengan ukuran yang lebih besar dan menyodorkannya pada si kelinci bulat.
Dan kejadian itu terjadi berulang ulang.
"Dikit lagi masih gapapa kan?"
"Masih mau? Ya udah deh dikit lagi aja ya"
"Gemes banget sihhhh. Iya iya aku kasih lagi"
"Iya nih aku kasih. Dikit aja ya takutnya kamu sakit perut"
"Masih lapar? Nih makan lagi"
"Ini suapan terakhir ya"
"Astaga kamu tuh gemesin banget sih. Iya ini buat kamu semua"
Setelah kenyang—mungkin, kelinci bulat itu turun dari pangkuannya dan kembali berlari senang.
Hyunjin tersenyum gemas. Ia hendak kembali sarapan, membuka bungkusan rotinya dan kaget karena rotinya gak ada.
Setelahnya Hyunjin menatap kelinci bercorak coklat itu yang sedang berlarian senang. Dia baru sadar, kalau satu buah rotinya habis tak bersisa karena dia kasih ke buntalan menggemaskan milik Yeonjun itu.
***
Yeonjun buru buru mengemasi barangnya sesaat setelah dosennya keluar.
Dia khawatir pada keadaan kesayangannya sekarang, mengingat Hyunjin itu bukan orang yang bisa dipercaya.
Dan betapa leganya dia saat melihat kesayangannya itu sedang berlari larian senang di taman kampus dan Hyunjin yang duduk dibawah pohon sambil memperhatikannya.
"Tumben lo ngelakuinnya bener waktu dititipin sesuatu"
Hyunjin memutar matanya malas saat melihat si pemilik kelinci yang baru datang sambil mengatainya.
"Gimana? Dia baik kan. Anteng. Cuman ya gitu suka banget lari larian"
"Hem. Gemesin juga. Gue pelihara boleh ya?"
Yeonjun menatap temannya itu tajam. "Ngajak baku hantam lo"
Hyunjin ketawa. "Eh btw punya makanan gak? Laper nih gue"
"Lah bukannya tadi lo bawa roti?"
Hyunjin menggaruk tengkuknya. "Iya sih. Tapi udah abis........dimakan sama kelinci lo hehe" cengirnya tidak enak.
"Maaf Jun seriusan gue awalnya gak mau ngasih cuman gue gak bisa nolak. Dia gemesin banget soalnya" ujarnya lagi takut kalau temannya itu marah. Mengingat kelinci ini tuh kesayangannya.
Malahan kalau misalkan Yeonjun punya pacar, kalau disuruh milih antara pacar atau kelincinya dia yakin seratus persen kalau Yeonjun bakalan pilih kelincinya ini.
Yeonjun menghela nafasnya. "Kalo sampe dia sakit perut lo harus tanggung jawab"
Yang dipanggil menoleh. Seketika langsung berlari ke arah tuannya dan menubrukan badan bulatnya.
"Kangen ya sama aku? Iya aku juga kangen kamu kok. Kangen banget malah"
Hyunjin menatap Yeonjun Horror. Fiks. Kewarasan Yeonjun perlu dipertanyakan.
***
Yeonjun memasuki rumahnya dengan kelincinya dipangkuan. Sedangkan sebelah tangannya lagi memegang sebuah Tote bag kertas yang isinya beberapa buah roti, sisa menggantikan rotinya Hyunjin yang dimakan kelincinya tadi.
"Ddubin, jangan makan roti ya. Gak baik buat kesehatan. Nanti kamu sakit perut" ujarnya setelah menaruh bingkisan roti dan kelincinya itu diatas kasurnya.
Tadi, mereka mampir dulu ke toko roti untuk mengganti roti Hyunjin yang dimakan kelincinya dan mengerjakan tugasnya terlebih dahulu di perpustakaan kota.
Untungnya, si Ddubin ini tertidur setelah Yeonjun menghampiri nya di taman dan baru bangun lagi sekarang saat mereka sampai dirumah.
"Et. Gak boleh makan roti lagi" ujarnya menjauhkan bungkusan roti itu dari jangkauan kelinci bulat nya, menaruhnya diatas lemari kecil disamping kasur.
Kelincinya itu diam dengan wajah merajuk.
"Gak boleh pokoknya. Kalo kamu sakit perut gimana?" omelnya. "Udah, mending tidur lagi aja"
Yeonjun membaringkan badan disamping kelincinya. Dia menyelimuti buntalan itu dengan selimut hingga kedua telinganya terlipat kebawah.
Yeonjun terkekeh. Ia mengelus buntalan itu hingga rasa penasarannya kembali terpancing pada bandul perak yang tidak diketahui asalnya.
Tangannya terulur, merabanya. Entahlah hanya saja, bandul itu seperti bukan bandul biasa.
Yeonjun mengusap bandul perak itu, memperhatikan kembali sebuah nama yang terpatri disana.
"Soobin" Yeonjun bergumam pelan dan setelahnya, langsung jatuh tertidur ke alam mimpi.
Tidak tau bahwa masih ada sepasang mata yang terbuka, memandangnya sambil memiringkan kepala dengan bibir mengerucut.
Binar dimatanya kembali muncul dengan kedua telinganya bergerak gerak senang saat melihat bingkisan roti yang disimpan di lemari kecil tepat disamping kasur.
Dia merangkak, melewati tubuh Yeonjun yang tertidur lelap dan mengambil bingkisan itu, menatapnya dengan binar yang semakin cerah dan bergumam, "Bread"
TBC
HOLAAAAA
Anyway
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
BIGHIT NIAT BANGET NUTUPIN RAMBUT MEREKA PAKE STIKER 😂
Tadi aku nemuin sesuatu di to do ep 13 itu (liat di twt sih) jadi aku pastiin sendiri dan.....
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
???!!!
PLIS YA ANJIR AKU UDAH LEMAH SAMA PINK BIN TERUS SEKARANG DIKASIH PURPLE BIN 😭 (semoga aja tebakannya gak salah)