2 : Ddubin and Bread

Start from the beginning
                                        

"Lo waras kan Jun?" Dan, ini Taehyun.

Yeonjun memutar bola matanya. "Waras lah anjir. Nanti gue ceritain. Gue harus ke kelas dulu. Jin, gue nitip dulu dia ya sampe kelas gue beres. Gue cuman ada satu kelas kok sekarang" dia menaruh kelinci bulat kesayangannya itu ke pangkuan Hyunjin.

"E-eh kok gue?!"

"Ya kan yang gak ada kelas cuman lo doang, sat. Dia baik kok, gak nakal. Agak hyperactive sih tapi baik kok. Gemes sendiri pokoknya kalo ngejagain dia. Oke?"

Hyunjin menghela nafasnya. "Abis ini traktir gue starbak"

"Y"

"Kita juga sekalian ya" Yohan berujar sambil merangkul Taehyun dan menaik turunkan alisnya.

Taehyun menatap sinis kakak tingkatnya itu dan menepis rangkulan dibahunya. "Apa sih sok kenal" setelahnya Taehyun pergi duluan ninggalin mereka bertiga.

"BANGSAT!"

***

Hyunjin berjalan ke taman yang biasa dipakai nongkrong anak anak kampusnya. Lumayan, bisa ngadem sambil menjaga dan mengajak main kelincinya Yeonjun.

Hyunjin duduk dibawah pohon. Untungnya, sekarang disini sepi. Jadi dia gak bakalan dianggap aneh karena membawa kelinci ke kampus.

"Oke, Ddubin kan ya? Kamu bebas lari larian disini" ucapnya sambil menurunkan kelinci bulat itu ke atas rumput sintetis disana.

Buntalan itu awalnya diam. Tapi setelah berjalan beberapa langkah dan sepertinya sadar kalau yang diinjaknya ini tidak apa apa, dia langsung berlari larian mengelilingi taman.

Benar kata Yeonjun. Ngejagain si Ddubin itu bikin gemas sendiri.

Masih sambil memandang kelinci itu supaya tidak hilang, Hyunjin membuka bungkusan berisi roti yang baru matang. Dia beli waktu dijalan tadi karena belum sarapan. Rotinya masih hangat, dan memiliki aroma yang luar biasa enak.

Hyunjin sudah mau memasukan roti itu kedalam mulutnya sebelum merasa ada sesuatu yang menepuk pahanya.

Dia melihat ke bawah dan ada buntalan berwarna putih coklat yang menatap rotinya dengan mata berbinar dan kedua tangan kecilnya diletakan di atas pahanya, seperti sedang berusaha agar bisa lebih dekat dengan roti yang sedang dipandangnya.

"Ini tuh namanya bred. Ciailah sok Inggris banget gue wkwkwk" Hyunjin tertawa sendiri.

"Yang masih anget kek gini emang enak banget. Terus baunya juga emang mengundang. Apalagi rasanya. Mantul lah pokoknya" lanjutnya.

Kelinci itu menatap lekat roti ditangan Hyunjin. 'Bread?'

"Mau?" tawar Hyunjin yang mana langsung membuat kelinci itu ribut, dia berusaha menaikan badan bulatnya ke paha Hyunjin dengan tangan yang bergerak random menahan tubuhnya dan kaki kecilnya yang menendang acak. Dan akhirnya berhasil, walaupun dia malah nyungsep ke pangkuan Hyunjin.

"Gemes banget sih kamu tuhhhhh. Pantes aja si Yeonjun sampe jadi bucinnya kamu" ujarnya sambil mengelus gemas kelinci dipangkuannya itu.

"Eh tapi kelinci boleh makan roti gak sih?"

Hyunjin berpikir sejenak. "Kalo dikit gapapa kali ya?" Dia menyobek sedikit rotinya dan menyodorkan nya kepada buntalan dipangkuannya.

Kelinci itu memandang roti yang disodorkan Hyunjin sebelum kemudian memakannya.

Matanya melebar dengan binar yang semakin cerah. Habis dimulutnya, kedua tangan kecil buntalan itu kembali menepuk paha Hyunjin, seakan meminta lagi.

Hello, ddubin! - yeonbinWhere stories live. Discover now