Jalan Hidup

3.3K 119 2
                                    

Pertempuran besar di Negeri Wano antara Armada perang Topi Jerami melawan 2 Yonkou telah usai. Petempuran yang terjadi selama sepekan tersebut telah menumbangkan 2 Yonkou sekaligus, yaitu Kaido dan Bigmam. Bigmam telah tumbang di tangan Luffy. Kekuatan buah Bigmam yang mampu mengambil umur orang lain, sama sekali tak mempan untuk Luffy. Sedangkan Kaido tewas di tangan Zoro. Zoro berhasil menebas monster naga tersebut menggunakan Pedang ENMA pemberian Hiyori. Berkat kemenangan ini, kini Negeri Wano menjadi negeri yang inklusif (terbuka) untuk dunia sesuai dengan permintaan terakhir Oden.

Urusan Luffy dkk di Wano telah selesai, namun mereka memutuskan untuk tinggal selama 3 hari sebelum kembali berlayar melanjutkan petualangan mencari One Piece. 3 hari ini dimanfaatkan oleh Robin untuk mencari informasi mengenai Abad Kekosongan.

Nico Robin, Wanita yang merupakan salah satu anggota Kru Bajak Laut Topi Jerami ini merupakan seorang Arkeolog. Dia sangat tertarik dengan sejarah. Tujuan terbesarnya mengarungi lautan adalah mengatahui tentang Abad kekosongan melalui Poneglyp yang tersebar di berbagai penjuru dunia.

Robin sangat bersemangat untuk petualangannya hari ini. Gadis berperawakan tinggi itu mengenakan sweater merah jambu yang dipadukan dengan hot pants memamerkan kakinya yang jenjang. Terlihat simple namun
tidak meninggalkan sisi elegan seorang Robin. Rambut hitam panjang ia biarkan jatuh menutupi punggungnya ditambah kacamata yang bertengger di kepalanya menambah keanggunan wanita berusia 30 tahun itu. Tak lupa sebuah tas ransel berisi bento di pundak kirinya.

 Tak lupa sebuah tas ransel berisi bento di pundak kirinya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Petualangan Robin berada di hutan selatan kota Ebisu. Berdasarkan analisis Robin, ia yakin ada banyak petunjuk yang dia perlukan di sana. Hutan itu sangat lebat ditumbuhi pepohonan yang menjulang tinggi dan semak belukar. Kicauan burung bersautan seakan menyambut kedatangannya. Sinar mentari juga ikut memasuki hutan melalui celah-celah dedunan. Semilir angin menggoyangkan dahan menambah kesan sejuk hutan itu.

Robin menyusuri hutan secara perlahan. Bola matanya terus bergerak memindai setiap sudut hutan , mencari apapun yang mengandung informasi mengenai sejarah dan abad kekosongan. Langkahnya terhenti ketika netranya menangkap sebuah tembok setinggi kurang lebih 3 meter di antara semak-semak. Tembok tersebut terlihat sangat tua. Lumut yang menutupi telah mengikis kekokohan tembok tersebut.

Robin mendekati tembok tersebut dan membersihkan sebagian lumutnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Robin mendekati tembok tersebut dan membersihkan sebagian lumutnya. "Atta!"Pekiknya ketika melihat ada tulisan Poneglyp yang tertutup lumut. Ia pun segera membersihkan seluruh lumut yg menutupi tulisan itu.

"Mille Fleur" puluhan tangan tumbuh dipermukaan tembok dan menyapu seluruh lumut. Robin menggunakan kekuatan buah iblis hana-hana nya. Ia dapat menumbuhkan dan memperbanyak bagian tubuhnya di permukaan benda yang ia inginkan.

"Ternyata Wano merupakan negeri pembuat Poneglyp, Aku yakin dapat menemukan banyak informasi mengenai abad kekosongan di sini" gumam Robin setelah selesai membaca semua tulisan di tembok tersebut. Kemudian ia mencoba menganalisis fakta ini dengan apa yang terjadi di Wano. Wano merupakan negeri yang tertutup dari dunia luar selama beratus-ratus taun.

"Mungkin ini alasan Wano menjadi negeri yang tertutup. Jika saja negeri ini tidak menutup diri, mungkin akan bernasib sama seperti kampung halamanku" ucap Robin lirih, air mukanya tiba-tiba berubah sendu. ingatannya melayang pada tragedi genosida 20 tahun lalu di Kampung halamannya, Ohara.

Peristiwa itu terjadi ketika Robin baru berusia 8 tahun. Masih melekat dengan jelas dalam ingatannya, ketika kampung halamannya dibakar habis oleh pemerintah dunia hanya karena ilmuwan di sana ingin mempelajari abad kekosongan. Dalam tragedi itu Robin kehilangan teman, guru dan juga Ibu. Hanya dia seorang yang berhasil lolos dalam tragedi mengerikan itu karena dirinya ditolong oleh raksasa yang merupakan temannya.

Robin telah menjadi buronan pemerintah sejak usianya yang masih belia. Kepalanya dihargai senilai 79juta Berry. Ia juga harus menanggung beberapa fitnah keji seperti tuduhan membakar 6 kapal angkatan laut hingga dicap sebagai anak iblis. Oleh karena itu, ia terpaksa menjalankan peran jahat untuk mendapat perlindungan dari bajak laut. Sebelum akhirnya dia menemukan teman-teman sejati yang kini tergabung dalam kelompok Bajak Laut Topi Jerami.

Robin terlalu larut mengenang masa lalunya hingga ia tidak sadar bahwa tembok di depannya telah condong perlahan. Tembok itu akan ambruk. Semakin miring, gerakan tembok itu juga semakin cepat. Gerakan itu yang menyadarkan Robin dari lamunannya.

"Celaka!" Pekik Robin ketika menyadari tembok di hadapannya sudah condong 45°.

Robin sedikit panik, ia reflek mundur mencoba menjauh dari tembok itu. Namun naas, kakinya terjerat tumbuhan merambat di antara semak-semak. Ia jatuh dengan posisi duduk.

Tembok itu benar-benar akan roboh!

Gedis bermata biru itu masih berusaha melindungi dirinya. Ia menyilangkan tangan mencoba menggunakan kekuatan buah iblisnya untuk menahan tembok tersebut, meskipun ia tahu tidak akan sempat. Robin memejamkan mata pasrah...

Petualangan ZorobinWhere stories live. Discover now