Chapter 3

100 11 2
                                    

Happy reading ❣️

"Anda ingin meminta bantuan saya?" Tanya Profesor Auguste.

Lady Anneth mengangguk, "Tolong jadikan saya asisten Anda," pinta Lady Anneth.

"Apa?!" Tanya Profesor Auguste tidak percaya.

"Ini mungkin terdengar sedikit absurd tapi tolong jadikan saya asisten Anda, profesor," ujar Lady Anneth.

Tatapan Profesor Auguste menyisir berbagai sudut ruangannya sembari memikirkan respon yang tepat atas permintaan lady di hadapannya saat ini. Lady Anneth menatap lekat profesor muda itu.

"Sebuah kehormatan bagi saya apabila Anda menjadi asisten saya, My Lady. Tapi saya tidak bisa menerima permintaan Anda tersebut," ujar Profesor Auguste.

"Bolehkah saya tahu alasannya, profesor? Ah, apa mungkin karena saya baru tiga hari berada di sekolah ini?" Tanya Lady Anneth.

"Ya dan alasan lainnya," ujar Profesor Auguste to the point.

"Saya akan memberikan Anda uang yang cukup besar, profesor," ujar Lady Anneth.

"Bukan seperti itu cara kerjanya, My Lady," ujar Profesor Auguste. "Apa alasan Anda ingin menjadi asisten saya? Bukankah banyak profesor lainnya yang lebih hebat dari saya?" Lanjutnya.

Lady Anneth menggeleng, "Anda lebih hebat, profesor. Anda sangat muda, tetapi bisa setara dengan profesor lainnya yang sudah tua. Alasan saya? Saya ingin belajar dari anda, profesor."

"Maaf mengatakan ini, tetapi saya bahkan belum tahu kemampuan Anda," ujar Profesor Auguste.

"Benar, saya memang baru tiga hari masuk--" ucapan Lady Anneth terpotong.

"Baiklah, Anda bisa datang lusa," ujar Profesor Auguste.

"Maaf?" Tanya Lady Anneth memastikan.

"Saya akan menguji kemampuan Anda lusa, My Lady," ujar Profesor Auguste.

"Maaf profesor, tetapi saya bahkan belum mendapatkan materi cukup penuh--" sekali lagi, ucapan Lady Anneth terpotong.

"Saya tidak ingin asisten saya tidak mempunyai kemampuan apapun, Lady Anneth," ujar profesor Auguste.

"Baiklah. Saya akan datang kembali besok," ujar Lady Anneth mantap. Ia pun langsung pamit kepada empunya ruangan lalu beranjak dari tempat itu.

Setelah keluar dari ruangan profesor Auguste, Lady Anneth beranjak menuju perpustakaan. Ia ingin mengambil beberapa buku dari sana.

"Apa yang harus aku pelajari? Apa aku harus kembali dan bertanya tentang materi yang akan diujikan?" Gumam Lady Anneth pelan.

Saat berada di perempatan koridor, Lady Anneth bertemu dengan Lord Pettersham. Ah dan juga Lord Devonshire. Dan itu membuatnya sedikit tersentak.

"Anneth, apa yang kau lakukan di sini?" Tanya Lord Pettersham.

"Astaga kakak, kau membuatku kaget," ujar Lady Anneth sembari memegang dadanya. Lord Pettersham terkekeh kecil.

"Apa yang kau lakukan di sini, adikku?" Tanya Lord Pettersham.

"Ah, aku akan ke perpustakaan meminjam beberapa buku," ujar Lady Anneth.

"Bukankah kau ada kelas saat ini?" Tanya Lord Pettersham.

"Ah ya itu... Bagaimana ya aku mengatakan? Itu aku--" ucapan Lady Anneth terpotong.

"Membolos?" Sahut Lord Pettersham.

Lady Anneth membuang nafasnya dengan kasar lalu mengangguk.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 15, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

[ON HOLD] Dear, My DukeWhere stories live. Discover now