#30. End of Irony *

Start from the beginning
                                    

“Keparat!” Kris lagi-lagi memukul mejanya. “Siapkan penerbangan ke Korea sekarang juga,” titahnya.

Dia akan membawa Kim Taehyung kembali walau harus memorak-porandakan seisi dunia.

. . .

Hari ini adalah hari pernikahan Taehyung digelar. Jungkook akhirnya memutuskan untuk menunjukkan diri ke hadapan pemuda tersebut. Dengan balutan setelan jas nan rapi, pergilah dia menghadiri pesta pernikahan sang mantan kekasih.

“Kali ini saja, Taehyung,” Jungkook berkata. “Katakan kalau kau memilih ini untuk dirimu sendiri. Tolong katakan kalau kau memang mencintai wanita itu.”

Jungkook merasakan Taehyung menggelengkan kepala dan, meski lirih, dia masih bisa mendengar suara yang pelan-pelan mengatakan, “Tidak ... Maaf.”

“Aku ingin kau bahagia, Taehyung.”

“Bagaimana aku bisa bahagia?”

“Aku minta maaf, Taehyung. Aku tidak bisa menepati janjiku. Berapa kali pun kau meminta, aku akan tetap mengejar Wu Yifan. Bagaimanapun aku akan membuatnya membayar semua rasa sakit yang telah dia berikan padamu, dan aku akan pastikan, kau tidak perlu lagi takut pada hal apa pun setelah ini.”

“Jungkook,” Taehyung berkata dengan suaranya yang serak menahan tangis. “Kau tidak akan menungguku?”

Jungkook membisu.

“Aku akan mengucap sumpah dengan orang lain—aku akan berjalan dengan orang lain di atas altar, Jungkook. Kau tidak akan menghentikanku? Tidakkah kau ingin mencegahku?”

Sesaat Jungkook masih diam, sebelum kemudian menjawab dengan suara nan pelan, “Apa yang bisa kulakukan? Kau ingin aku merusak pesta ini dan membawamu kabur di depan pendeta?”

Taehyung tak menimpali. Jika seandainya Jungkook betul-betul melakukan semua yang dikatakannya barusan, Taehyung mungkin akan marah dan menyalahkan habis-habisan, tapi entah besoknya atau suatu saat nanti dia pasti akan berterima kasih pada akhirnya, sungguh.

“Aku tidak bisa terus-terusan memberimu janji-janji yang tidak bisa kutepati, Taehyung.”

Taehyung meredam isak tangis demi bisa mengatakan, “Aku benar-benar minta maaf padamu, Jungkook.”

“Kau tidak salah,” kata Jungkook. “Sejak awal, kau tidak salah apa-apa.”

“Aku sangat ingin kita bersama seperti dulu, Jungkook,” ucap Taehyung pilu.

“Ya, aku tahu—aku juga—tapi sekarang kau harus berbahagia tanpaku. Mulai sekarang berbahagialah untuk dirimu sendiri.”

Jungkook sempat ingin mengatakan bahwa dirinya masih sungguh mencintai Taehyung. Dia ingin Taehyung tahu betapa dalam perasaannya hingga mustahil baginya untuk mencintai orang lain. Namun dia juga tahu, jika dirinya mengatakannya, itu hanya akan memberatkan hati mereka. Jadi dia memilih memendamnya dalam-dalam.

“Semoga kau bisa melupakanku, Taehyung.”

Setelah mengatakan kata-kata terakhirnya, Jungkook mencium tengkuk Taehyung dan melepas pelukan.

Pada waktu itu Taehyung ingin mempertahankan pelukan Jungkook, tapi tak sanggup. Dia bahkan tak kuasa membalikkan badan dan memandang Jungkook untuk yang terakhir kali. Dia takut kalau-kalau dirinya mungkin tak bisa menahan diri dan berlari untuk menahan kaki Jungkook supaya tidak pergi.

Jangan pergi lagi, Taehyung ingin mengatakan ini selagi menghitung langkah Jungkook yang kian sayup di belakangnya. Pernikahan ini tidak ada artinya. Ini bukan untuk selamanya. Semua tidak sungguh-sungguh. Taehyung ingin menegaskan itu semua kepada Jungkook, tapi dia tidak mau menambah dalam luka Jungkook. Dia tidak sanggup jika harus menyuruh Jungkook bertahan dengan semua perih ini lebih lama lagi.

Jadi Taehyung mau tak mau diam di tempatnya, sementara Jungkook di belakang pergi dengan membawa serta seluruh hati dan jiwa Taehyung.

Taehyung selalu tegar selama ini. Dia tidak pernah menyerah. Rupanya itu semua sia-sia saja pada akhirnya. Patah hati tak pernah menghancurkan Taehyung. Pengalaman pahit dari senior-senior di Jepang tidak membuatnya jatuh. Saat dunia berpaling darinya dan sosial melibas habis dirinya, dia mampu berdiri kembali. Bahkan Wu Yifan tak pernah berhasil membunuhnya secara nyata.

Taehyung bertahan selama ini, tapi saat Jungkook memilih menyerah atas dirinya, dia runtuh hingga berkeping-keping.

Segalanya luluh lantak tak bersisa.

.

.

.

_TBC_

Wild Flower | BTS KookV [COMPLETE]Where stories live. Discover now