16. Revenge by Dustychicks

240 24 0
                                    

CAST:
Lalisa Manoban as Lisa
Ji Chang wook as Aaron
Kim Jennie as Ella

Seorang gadis remaja sedang menyusuri jalan menuju ke kediamannya sepulang dari sekolah menengah atas.

Setibanya dirumah Gadis remaja itu langsung tersimpuh dilantai sambil memasang ekspresi yang tak dapat dijelaskan setelah membuka pintu dan masuk ke dalam rumahnya, ia terkejut bukan main. Rasa sesak merambat memenuhi dadanya, netranya mulai berkaca-kaca menjatuhkan bulir-bulir bening.

Fokusnya tertuju kepada sesosok manusia yang sudah tergeletak tak bernyawa didepannya, dengan dipenuhi bercak-bercak cipratan juga genangan darah yang memenuhi lantai tersebut.

Tangannya yang gemetar mulai menyentuh ponselnya dan segera menghubungi pihak kepolisian. Sungguh ini tak pernah terbayang dibenak Lisa, bahwa ia harus menemui Ibunya dengan keadaan seperti ini.

"Pak, tolong. Ibu saya..." Ia berucap dengan gemetar kearah ponselnya, saat dirasa telepon sudah terhubung kepada pihak kepolisian.

"Bagaimana, ada yang bisa saya bantu?"

"Tolong segera datang kerumah saya Pak, ibu saya..."

"Baik anda bisa sebutkan alamatnya."

Selang beberapa menit –setelah memberi tau alamatnya– suara mobil menginterupsi pendengarannya, ia masih meringkuk menangis badannya juga gemetar.

Beberapa orang berseragam polisi masuk ke kediamannya. Hingga Lisa tersadar dan beranjak saat dirinya mulai ditarik pelan oleh salah satu dari polisi tersebut.

Hingga ia dibawa keluar dari kediamannya, dituntun untuk duduk oleh seseorang berseragam abu-abu tersebut.

Seseorang tersebut mendudukan dirinya disebelah Lisa.

"Tenang kau aman sekarang."

Lisa masih tetap dengan isak tangisnya.

"Siapa namamu?, kau bisa memanggilku Kak Aaron"—sambil memperhatikan air muka Lisa, —"Kau tidak perlu takut."

Suara pria itu dibuat selembut mungkin, agar gadis itu tidak semakin merasakan ketakutan.

"Nama saya Lisa," ucapnya lirih sambil menahan isak tangisnya, juga masih mempertahankan posisinya yang menunduk.

"Tolong tenangkan dirimu Lisa, jangan takut. Mari ikut kita kekantor yah, kau akan aman disana,"—menepuk pundak Lisa pelan—"kami akan segera mencari tau siapa yang membunuh ibumu, percayakan pada kami."

***

Gadis remaja itu sekarang sedang berada di kantor polisi, dengan ditemani Aaron –polisi yang baru dikenalnya beberapa saat tadi–, matanya mungkin sudah sangat membengkak sekarang karena tak henti-hentinya ia mengeluarkan air mata.

Investigation [✔]Where stories live. Discover now