Part 4 *Flashback*

Start from the beginning
                                        

......Skip......
.
.
.
.
.

Bandung...

Suara Adzan subuh yg masuk lewat sela sela jendela membangunkan alfiya yg tengah terlelap di samping delia.
Dia mengerejapkan matanya dan bangun dari posisi tidurnya.

"Del bangun" serunya membangunkan delia. Namun yg dibangunkan sama sekali tak bergeming dari posisinya.
"Adeeeell bangun dongg" serunya sekali lagi dengan sedikit berteriak. Tapi masih tak mendapat respon dari orang di sebelahnya.
"Bismillahirrahmanirrahiim.. yaa siin wal qur'aanil hakim..._-" merasa ada yg membaca surat yasin, delia segera bangun dari posisinya dan menemukan alfiya yg sedang tersenyum kemenangan karna caranya berhasil.
"Sue lo ya! Gue di bacain surat yasin. Lo kira gue jenazah apa?!" Seru delia sebal pada kelakuan alfiya.
"Yaa lo kan calon jenazah juga del" balas alfiya santai.
"Lagiaan yaa tidur lo emang kaya mayat tau gak?! Susah banget di bangunin" lanjut alfiya.
"Enak ajaa!! Gue ini capee jadi agak susah bangun nya. Lagian ada apa siih?" Elak delia sekagus bertanya.

"Yuk kita shalat subuh dulu terus siap siap kan mau jalan jalan ke kebun teh" jawab alfiya sekaligus mengajak delia melaksanakan kewajiban nya.
"Yaudah deh yuk shalat dulu. Tapi kalo siap siap nanti aja deh, ini juga masih subuh keleusss masih banyak waktu" balas adelia.

"Yaudah ayok!" Ajak alfiya sambil menarik delia ke kamar mandi untuk mengambil wudhu. Dan setelahnya mereka melakukan kewajiban sebagai seorang muslim.

__________________________________________________________________________________
.
.

..Skipp..

.
.
Rumah prilly

Sinar matahari kini dengan jelas menampakan wujudnya di atas langit. Dan pagi hari ini prilly tengah menyiram tanaman untuk aktifitasnya di hari libur ini sambil menunggu kedua sahabatnya yg akan datang berkunjung kerumahnya.

Yaaa hari ini Sania dan Latifah akan berkunjung ke rumah prilly karena ingin menagih janji prilly yg akan menceritakan kejadian kemarin di sekolah selepas merazia di kelas IPS 2.

Saat tengah asik menyiram tanaman, tiba tiba pekikan dua orang gadis menghentikan aktivitasnya.

"SAKUTIIIII!!" pekik latifah dan sania bersamaan.

"Ehh kalian udah dateng yaa. Dimana mana siih kalo bertamu ke rumah orang harus nya ucapin salam, bukan teriak teriak kaya orang utan" sindir prilly pada kedua sahabatnya.

"Yaelah prill gitu amat lo" balas latifah.
"Iyaa prill, maafin kita deh" tambah sania.

"Iyaa iyaa gak papa kok gue cuma becanda. Lagian gue udah biasa kok sama kebiasaan orang utan kaya kalian, jadi yaa santai" ucap prilly sambil terkekeh.
"Najiss dah" cibir mereka berdua kala mendengar ucapan prilly barusan.

"Udah ah prill, kita berdua mau nagih janji lo soal tu cowo yg kamrin nemuin lo. Dia bilang apa aja? terus dia siapa?" Tanya sania mengalihkan pembicaraan sekaligus menagih janji prilly.
"Iyaa lo udah janji mau cerita sekarang" tambah latifah pula.

Prilly tampak berfikir mempertimbangkan,sebelum akhirnya kembali bersuara.
"Yaudah deh yuk ikut gue, kita ceritanya di kamar gue aja" ajak prilly sambil berlalu di ikuti kedua sahabatnya setelah menyimpan alat penyiram tanaman.
.
.
.
"Jadi gimana prill?" Tanya latifah langsung setelah ketiganya duduk di kasur prilly.

~Lovely Day~[proses]Where stories live. Discover now