Hiburan Selain Youtube

3.3K 466 555
                                    

Ini hanyalah fiksi belakang, karakter dalam cerita adalah buatan penulis semata. Penulis hanya meminjam nama dari artis kesayangan kita semua, NCT dan WAYV~

.

HAPPY READING

.

Paginya berjalan seperti biasa. Memasak, membersihkan beberapa hal lalu sarapan bersama dengan ayah mertuanya. Oh iya, Ten seharusnya hanya menyebutnya ayah karena dia telah berpisah dengan Jaehyun.

"Terlalu asin abojie?"

"Ini enak Ten."

Ten tersenyum lega. Ia menyiapkan obat yang rutin diminum ayahnya setiap pagi dan malam.

"Abojie, ini untuk pagi, yang ini untuk malam. Sepertinya hari ini aku harus lembur."

Ayah Jaehyun terlihat sedih. "Jadi seharian ini aku akan sendiri? Baiklah. Aku akan pergi main golf dengan teman lama saja."

"Hati-hati abojie... Kalau begitu aku berangkat dulu."

"Iya. Hati-hati, Ten."

Tepat ketika Ten keluar dari pintu utama, dia melihat Taeyong. Wanita itu membawa kotak besar yang sepertinya berisi makanan. Sudah berkali-kali mereka bertemu di rumah orang tua Jaehyun. Tapi itu tetap tidak membuat Ten merasa terbiasa.

"Berangkat kerja, Ten?"

"Iya..." Ten sedikit berpikir. "Mau kubawakan?" Dia langsung mengambil alih kotak makanan Taeyong lalu berjalan cepat masuk ke rumah.

"Terima kasih. Abojie ada di rumah?"

"Iya ada. Sepertinya sedang siap-siap mau pergi golf. Kau terlihat pucat. Kalau tidak sehat, jangan jalan-jalan."

Taeyong hanya tersenyum simpul.

"Aku harus dekat dengan abojie. Bagaimanapun juga aku dan Jaehyun merasa tidak nyaman sudah merepotkanmu."

"Jadi, berencana menggantikan posisiku disini juga?"

"Bukan begitu-"

"Iya juga tidak apa-apa. Berusahalah sebisamu."

Ten menepuk pundak Taeyong sebentar lalu berjalan cepat menuju garasi. Dia hampir terlambat.

Suasana kantornya menjadi semakin cerah berkat berita bagus kemarin siang. Target pemasaran mereka tercapai dengan sukses. Setiap orang mendapatkan bonusnya. Siapa yang tidak senang dapat uang tambahan?

"Pagi...." Sapa Ten pada semua rekan kerjanya.

"Pagi manajer!" 

Satu lagi hari biasa yang harus Ten lewati. Dia menyemangati dirinya. "Fighting!"

Mengerjakan sesuatu yang disukai memang sangat menyenangkan. Apalagi jika itu menghasilkan uang. Semua orang pasti berharap bisa bekerja seperti itu. Hidup dengan uang yang dihasilkan dari kegiatan yang digemarinya. Ten benar-benar merasa bersyukur karena setelah sekian lama, dia bisa bisa melakukan hal itu tanpa merasa terbebani sama sekali. 

"Noona, ini laporannya."

"Iya. Letakkan disini."

"Unnie, sepertinya aku kesulitan dengan masalah ini."

"Yang mana? Ah, aku akan menjelaskannya."

Meski begitu, rasa lelah tetap saja normal untuk dirasakan.

"Ten. Ayo pergi." 

Ten segera membereskan barang-barang pribadinya ketika Doyoung memanggil. Laki-laki itu memimpin jalan. Mata Ten menyipit ketika melihat hal aneh dari pakaiannya. Dengan jahil, dia menabok pantat Doyoung dengan keras.

Sasanqua [Johnten | Jaeten]Where stories live. Discover now