Aneh ni cowok , tindakan ku benar meminta maaf dengan mengulur kan telapak tangan , tapi dia malah diam seperti orang bolot gitu.
" Kak , kak ? Kok malah bengong? " tanyaku pada kakak itu.
Sumpah muka ini cowok idiot banget , aku ingin sekali menertawakan nya , tapi kan aku tahu diri. Ketawa dalam hati aja kali ya hehe...
" Masuk kita omongin di dalam aja."
Kayak nya sekarang aku yang keliatan idiot , karena sudah salah tingkah. Belum sempat aku menjawab Alexa sudah menarikku ke dalam.
" Duduk , biar gue pesenin menu sepesial di cafe ini. " ujar cowok itu.
Perubahan yang drastis pada cowok ini , pada saat pertama kali bicara pada ku di halaman dan pada saat ini ramah banget, humble , dan sejenis nya lah.
" Makasih kak. " kataku sembari duduk.
" Noprob. " jawab nya.
Kini cowok itu duduk di hadapan ku dan Alexa setelah selesai memesan makanan. Aku merasa ada yang aneh saat dia menatap ku , tatapannya seperti dalam gitu. Upss aku sepertinya sudah ge-er pada cowok ini. Kalau dilihat-lihat spertinya cowok ini lebih tua dari aku , perawakannya tinggi , putih , badannya cukup atletis kalau tidak salah dia mungkin anggota klub basket. Dengan potongan kemeja yang di dalamnya terdapat kaus berwarna hitam dan dipadukan dengan celana jins sobek-sobek gaya anak jaman sekarang , dan aku juga yakin kalau cowok ini termasuk idaman setiap wanita.
" Kenalin gue Bakhtiar Alan Pranata , gue owner cafe ini. "
Apa aku nggak salah denger nih dia seorang owner pada umur semuda ini , gila keren banget nih cowok.
" Gila ! lo beneran owner cafe ini ? "
Baru aku sadar itu suara sobat ku Alexa , yaampun kenapa anak itu nggak bisa diam aja sih.
" Ya beneran kok ini cafe gue. Emang kalian nggak baca nama cafe yang terpampang besar di luar ? "
" Baca kok nama nya Bakhtiar Cafe , terus hubungan nya apa sama lo ? "
Duh kenapa sih Alexa jadi idiot gini , bikin malu aku aja. Harus aku juga turun tangan , kalau nggak aku juga bisa - bisa keliatan idiot lagi.
" Xa nama kakak ini kan ada Bakhtiar nya. "
Kataku lembut menjelas kan , yan aslinya ingin sekali kutendang Alexa keluar dari sini. Tapi itu pun juga nggak bakal terjadi ya kali aku bisa tendang Alexa ke luar , jelas -jelas badan Alexa lebih besar dariku bisa - bisa aku yang mental kalau berani nyerang dia.
" Cakep kalau lo tau. "
Yaampun senyum nya manis banget ya tuhan.Duh kenapa aku deg -degan gini sih , fokus Az fokus. Aku tidak tahu harus menjawab apa jadi kuputuskan untuk membalas senyumnya.
" Oh ya nama kalian siapa ? " tanya nya tersenyum ramah.
" Nama gue Azura Zahara ini temen gue Alexa. "
" Nama yang cantik. Cantik kayak orang nya. "
Kurasa sekarang muka ku sperti kepiting rebus , di puji oleh cowok seganteng kak Alan. sepertinya keadaan Alexa tidak beda jauh dariku , dia menahan senyum malu - malu seperti anak kecil.
" Makasih Banyak kak " sahut Alexa malu - malu.
Kenapa sih hari ini Alexa memalukan sekali , ingin rasanya kusiram air keras mukannya agar dia tidak sok cantik seperti ini. Bukannya aku iri dengan kecantikan dia , tapi sikap nya yang terlalu berlebihan yang membuatku muak.
" Iya sama - sama , ehm gue manggil kalian siapa nih ? "
" Panggil gue Az aj kak. " sahutku
" Oh oke Az , kalian juga gausah manggil gue kakak lagi kita cuma beda dua - tiga tahun kok. "
" Terus kita harus panggil apa dong ? "
Gausah ditanya aku yakin itu pasti Alexa yang bertanya.
" Panggil gue Alan aja , atau Al aja cukup. "
Aku suka cara bicara Al , selalu hangat di dengar. Duh apa - apaan nih kok aku jadi salting sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Remaja Biasa
Romancelika-liku hidup seorang remaja . Al laki laki yang telah bersamanya selama enam bulan harus dia relakan hidup bahagia dengan perempuan lain . Bagaimana perjuangan dia mengahadapi cobaan terberat ? Apakah dia akan menemukan pengganti nya ?