Azura Zahara #1

15 0 0
                                    

Aneh ni cowok , tindakan ku benar meminta maaf dengan mengulur kan telapak tangan , tapi dia malah diam seperti orang bolot gitu.

" Kak , kak ? Kok malah bengong? " tanyaku pada kakak itu.

Sumpah muka ini cowok idiot banget , aku ingin sekali menertawakan nya , tapi kan aku tahu diri. Ketawa dalam hati aja kali ya hehe...

" Masuk kita omongin di dalam aja."

Kayak nya sekarang aku yang keliatan idiot , karena sudah salah tingkah. Belum sempat aku menjawab Alexa sudah menarikku ke dalam.

" Duduk , biar gue pesenin menu sepesial di cafe ini. " ujar cowok itu.

Perubahan yang drastis pada cowok ini , pada saat pertama kali bicara pada ku di halaman dan pada saat ini ramah banget, humble , dan sejenis nya lah.

" Makasih kak. " kataku sembari duduk.

" Noprob. " jawab nya.

Kini cowok itu duduk di hadapan ku dan Alexa setelah selesai memesan makanan. Aku merasa ada yang aneh saat dia menatap ku , tatapannya seperti dalam gitu. Upss aku sepertinya sudah ge-er pada cowok ini. Kalau dilihat-lihat spertinya cowok ini lebih tua dari aku , perawakannya tinggi , putih , badannya cukup atletis kalau tidak salah dia mungkin anggota klub basket. Dengan potongan kemeja yang di dalamnya terdapat kaus berwarna hitam dan dipadukan dengan celana jins sobek-sobek gaya anak jaman sekarang , dan aku juga yakin kalau cowok ini termasuk idaman setiap wanita.

" Kenalin gue Bakhtiar Alan Pranata , gue owner cafe ini. "

Apa aku nggak salah denger nih dia seorang owner pada umur semuda ini , gila keren banget nih cowok.

" Gila ! lo beneran owner cafe ini  ? "

Baru aku sadar itu suara sobat ku Alexa , yaampun kenapa anak itu nggak bisa diam aja sih.

" Ya beneran kok ini cafe gue. Emang kalian nggak baca nama cafe yang terpampang besar di luar ? "

" Baca kok nama nya Bakhtiar Cafe , terus hubungan nya apa sama lo ? "

Duh kenapa sih Alexa jadi idiot gini , bikin malu aku aja. Harus aku juga turun tangan , kalau nggak aku juga bisa - bisa keliatan idiot lagi.

" Xa nama kakak ini kan ada Bakhtiar nya. "

Kataku lembut menjelas kan , yan aslinya ingin sekali kutendang Alexa keluar dari sini. Tapi itu pun juga nggak bakal terjadi ya kali aku bisa tendang Alexa ke luar , jelas -jelas badan Alexa lebih besar dariku bisa - bisa aku yang  mental kalau berani nyerang dia.

" Cakep kalau lo tau. "

Yaampun senyum nya manis banget ya tuhan.Duh kenapa aku deg -degan gini sih , fokus Az fokus. Aku tidak tahu harus menjawab apa jadi kuputuskan untuk membalas senyumnya.

" Oh ya nama kalian siapa ? " tanya nya tersenyum ramah.

" Nama gue Azura Zahara ini temen gue Alexa. "

" Nama yang cantik. Cantik kayak orang nya. "

Kurasa sekarang muka ku sperti kepiting rebus , di puji oleh cowok seganteng kak Alan. sepertinya keadaan Alexa tidak beda jauh dariku , dia menahan senyum malu - malu seperti anak kecil.

" Makasih Banyak kak " sahut Alexa malu - malu.

Kenapa sih hari ini Alexa memalukan sekali , ingin rasanya kusiram air keras mukannya agar dia tidak sok cantik seperti ini.  Bukannya aku iri dengan kecantikan dia , tapi sikap nya yang terlalu berlebihan yang membuatku muak.

" Iya sama - sama , ehm gue manggil kalian siapa nih ? "

" Panggil gue Az aj kak. " sahutku

" Oh oke Az , kalian juga gausah manggil gue kakak lagi kita cuma beda dua - tiga tahun kok. "

" Terus kita harus panggil apa dong ? "

Gausah ditanya aku yakin itu pasti Alexa yang bertanya.

" Panggil gue Alan aja , atau Al aja cukup. "

Aku suka cara bicara Al , selalu hangat di dengar. Duh apa - apaan nih kok aku jadi salting sendiri.

Remaja BiasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang