terungkap

3 2 0
                                    

"Sekarang kita mampir kerumah loe!" Kata Kaila tiba-tiba.

"Tapi sayang. Sekarang jadwal sesi pemotretan." Kata Kivan mengingatkan.

"Elo udah sebulan tinggal dikota ini kan." Kata Kaila malah bertanya.

Tiara mengangguk kepala.

"Selama sebulan ada teman atau siapa kek yang kunjungi rumah loe?" Tanya Kaila lebih serius.

"Gak ada." Jawab Tiara singkat.

"Nah sekarang kita kunjungi rumah loe!" Kata Kaila semakin yakin.

"Sayang, tapi ... ."

"Kita harus jadi orang pertama yang kunjungi rumahnya! Gak mau tahu!" Kata Kaila mengontot. "Boleh ya, honey. Priss ... ." Pinta Kaila persuasif manja.

Kivan menghela mengalah dengan permintaan pacar tercintanya. Apalagi Kaila memintanya dengan tatapan mata bonekanya, Kivan semakin tidak tega menolaknya.

"Ya sudah. Gue bisa apa." Kata Kivan tersenyum pasrah. 'Duh kalau gini gue lebih suka Kaila yang dulu. Gak perlu pakai mata boneka sebagai kelemahan gue.' Dalam hati Kivan mengeluh.

Kaila tersenyum girang sambil merangkum mesra tangan Kivan.

Tiara hanya senyum geli melihat keromantisan mereka.

'Jadi teringat dulu saat gue pacaran ama Herel.' Dalam hati Tiara terkenang. Menatap tenang.

*perasaan abadi*

Sesampai dirumah.

Mobil sport terhenti. Keluar pemilik mobil sekaligus yang pengemudinya. Dan juga penumpang yang duduk dibelakang.

Rumah minimalis yang sederhana tapi elegan dengan hamparan rumput jepang terbentang luas disekeliling halaman rumah Tiara yang banyak ditanam aneka jenis bunga dan sebuah pohon rindang yang cocok sebagai tempat piknik.

Kaila dan Kivan yang pertama kali mendatangi rumah Tiara terkagum-kagum dengan suasana luar rumah yang begitu alami dan menenangkan.

"Wow tomboy tapi suka bunga ya." Kagum Kaila berbisik.

Kivan tersenyum setuju mendengarnya.

Tiara memilih diam mendengar bisikan Kaila. Tidak dapat dipungkiri kalau Tiara tetap Arida yang suka berkebun, terutama dalam hal merawat bunga. Tiara masih sangat suka menanan dan merawat tanamannya terutama bunga-bunga seperti anaknya sendiri.

'Sudah saatnya kuberitahu. Semoga mereka gak benci lagi ama Herel lagi.' Dalam hati Tiara menutuskan.

Rasa kagum dua pasangan yang saling mencintai itu semakin kagum melihat isi rumah tersebut. Perabotannya tidak mahal tapi tidak terlalu murah sih tapi lengkap dan sangat rapi. Bahkan rumah ini sangat rapi dan bersih sampai lantainya saja bisa digunakan untuk bercermin.

"Dibalik Tiara yang tomboy tingkat akut. Ternyata Tiara mendewakan kebersihan dan kerapian ya." Bisik Kivan kagum.

"Hey bukan gua yang terkena penyakit OCD dan mendewikan kebersihan!" Balas Tiara mendengar bisikan Kivan.

Kaila dan Kivan gelagapan karena kedengaran oleh Tiara.

Sesampai diruang keluarga terlihat dua kembaran sepasang sedang asik menonton televisi sambil makan cemilan buatan adik kembarnya.

Perasaan AbadiOù les histoires vivent. Découvrez maintenant