BONUS 3 : Special

3.6K 436 22
                                    

"[Lastname].."

"Hm? Iya?"

"Aku.. mencintaimu.."

"Ah.. Aku juga mencintaimu, Akaashi-kun."

"Apa kita akan terus bersama?"

===

Akaashi mengusap rambutnya yang berantakan. Siang ini, tepatnya saat ini Bokuto Koutarou , terkena mood swing karena toss yang kacau dan tak dapat dipukul. Sebenarnya semua itu salah Bokuto.

Tentu saja karena Bokuto , pemuda itu telah mengatakan sesuatu yang berhasil membuat pikiran Akaashi kacau.

'Akaashi, besok itu anniversary mu berpacaran dengan [Lastname]-chan kan?'

Akaashi semakin gusar saja memikirkannya. Menurutnya , yang namanya 'anniversary' itu tidak penting. Melewati hari-hari bahagia bersama sang kekasih sampai akhir waktunya saja itu lebih membahagiakan.

Yang menjadi pikiran adalah , bagaimana jika [Name] menginginkan hal sejenis perayaan seperti yang dikatakan Bokuto?

Kalau Akaashi tidak melakukannya mungkin saja kadar cinta [Name] pada Akaashi akan berkurang karena pemuda itu tak memperdulikan hari spesial.

'[Lastname]-chan akan ngambek jika kau melupakan hal yang begini , Akaashi!'

Heh, seperti yang berpengalaman saja. Itu kan mungkin.

Tak masalah sih jika ia harus menyiapkan sesuatu untuk [Name]. Tapi bagaimana kalau ternyata [Name] tidak suka dengan perayaan sama seperti dirinya? Bisa-bisa [Name] ilfeel atau malah memutusinya.

Salahkan saja Bokuto , Akaashi. Semua ini karena pertanyaan dan ucapannya.

"Akaashi.. jangan toss untukku lagi!" teriak Bokuto sambil pundung di sudut lapangan. Akaashi mengelus dadanya.

"Bokuto-san.. ada yang ingin kutanyakan setelah latihan. Aku akan memberi toss padamu. Berjuanglah oke? Bukannya kau yang terbaik?"

Kata-kata rare itu meluncur dari mulut Akaashi. Sepertinya pemuda itu benar-benar lelah sehingga memilih berbicara langsung pada Bokuto tanpa babibu.

Sedangkan Bokuto? Moodnya jelas langsung membaik. Tapi wajahnya terperangah.

"BAIKLAH! AKU AKAN BERUSAHA LEBIH BAIK KARENA AKU YANG TERBAIK!" Teriak Bokuto kemudian kembali bersiap untuk memukul bola.

"Hei, apa yang tadi itu benar-benar Akaashi?"

"Mustahil..."

"Apa yang dilakukan [Name] sampai sifat Akaashi berubah sebegitu drastis?"

===

"Apa yang ingin kau tanyakan Akaashi?"

Kini keduanya tengah berjalan keluar dari gym. Latihan hari ini selesai dan akhirnya mereka bisa pulang.

"Soal yang kau katakan tadi." jawab Akaashi sambil meminum susu kotak. "Perayaan anniversary , atau apalah itu."

Bokuto membulatkan mulutnya. Dengan binar-binar di matanya ia berteriak senang.

"Kau memikirkan perkataanku?! Kau mengapresiasiku Akaashi!"

"Tidak, Bokuto-san. Aku memikirkannya karena itu berkaitan dengan [Lastname].."

Bokuto merengut, namun akhirnya memasang pose berpikir sambil mengangguk-nganggukkan kepalanya.

"Sebenarnya itu tergantung [Lastname]-chan nya sendiri. Kalau ia suka rayakan , kalau tidak ya tidak usah."

cafetaria; akaashi keijiWhere stories live. Discover now