Different

Prolog

Hai namaku Kevin O Briant sering dipanggil Kevin. Ini adalah ceritaku. Aku dilahirkan berbeda dari yang lain. Aku dulu berada di dunia yang berbeda dari yang saat ini. Aku ini terlahir setengah keturunan Iblis, dan setengah keturunan Dewi. Mana yang seharusnya aku pilih. Aku sering dijauhi oleh teman-temanku karena aku dianggap aneh. Aku tidak tahu siapa yang melahirkan aku. Sampai suatu hari aku memutuskan untuk melakukan reinkarnasi di Bumi. Saat melakukan reinkarnasi mataku terlihat berbeda dari yang lain, retina mataku berwarna merah. Hal ini terjadi untuk yang kedua kalinya, aku dijauhi oleh orang lain karena aku terlihat berbeda dari yang lain. Sebenarnya apa sih yang ditakutkan mereka? Apa salahku kepada mereka?Apa aku ini monster? Aku juga ingin merasakan kebahagiaan bersama orang lain.

Hanya orang tuaku dan sahabat dekatku Gerry yang mau menemaniku sampai SMA. Ya dugaan kalian memang benar aku ini sekarang menginjak kelas 2 SMA. Aku bersekolah di SMA saint Alexandria.
Aku dipilih oleh guruku agar aku mau menjabat sebagai ketua OSIS di sekolah itu. Memang awalnya aku tidak mau tetapi karena guruku sering mempercayaiku aku terima tawarannya tersebut. Sampai suatu hari Gerry melihatku diejek habis-habisan oleh temannya.

Karena merasa iba, Gerry membicarakan sesuatu yang harus aku dengarkan. Gerry memintaku memakai topeng kayu buatannya. Karena dia itu sahabatku aku langsung menerima keputusannya itu.

°°°

Setelah pembuatan topengnya itu selesai. Aku memakainya dan ternyata hasilnya bagus dan pas dimuka aku. Jadi mulai saat ini sampai selanjutnya aku menggunakan topeng. Beda cerita kalau aku berada di rumah. Aku tidak menggunakan topengku bila berada di rumah.

Hingga pada suatu hari sekolahku akan mengadakan kegiatan MOS. Kami anggota OSIS memulainya dengan mengadakan rapat terlebih dahulu. Aku pun memulai dengan absen anggota OSIS dan untungnya semua anggota OSIS hadir dan aktif, tidak mempedulikan benda yang menempel diwajahku ini. Aku pun ikut merasa senang, Gerry pun begitu senang bila anggota OSIS yang sedia membantuku kapan saja.

"Jadi kita akan mengadakan kegiatan MOS untuk esok hari. Ada yang bersedia menyiapkan aula untuk kegiatan besok?"tanyaku

"Saya, Leona, dan teman-temanku bersedia untuk menyiapkan aula"jawab Agus dengan semangat

"Bagus. Anggota OSIS di bidang jurnalistik persiapkan kamera untuk memfoto adik kelas kita yang sedang MOS."

"Baik"

"Lalu apa ada yang ingin ditanyakan, atau pendapat yang ingin disampaikan?"

"Ouh ya Vin soal perlengkapan saat games nanti udah ada belum?"

"Soal itu sudah aku sebarkan lewat Instagramku"

"Jadi masing-masing siswa-siswi membawa alat-alatnya"ujar Gerry sambil memegang dagunya

"Iya"

"Ouh ya ketua..."ujar Anton

"Panggil saja aku Kevin."jawabku

"I-iya. Ket..eh maksudku Kevin. Peserta MOS kita akan menginap disekolah kita atau kegiatan seperti biasa."ujar Anton

"Pertanyaan yang bagus. Peserta nanti akan menginap disekolah selama 3 hari. Ada yang ingin ditanyakan kembali. Kalau tidak rapat ini akan ditutup."ujarku

"Yang mengurus dokumen siapa Vin??"tanya Agus

"Itu bagianku sama Gerry."jawabku

Setelah sibuk membicarakan kegiatan MOS untuk esok hari. Mereka akhirnya pulang menuju rumah mereka masing-masing. Dan seperti biasa aku dan Gerry pulang bersama dengan berjalan kaki karena jarak rumahku tidak jauh dari rumah Gerry dan Sekolahku.