"Aku jadi ragu kalau kita masih waras..." Lirih Sirrius.

"..."

•*•*•

Kini, Koharu dan rombongannya melewati hutan yang penuh akan pohon dan tanaman herbal liar untuk menuju desa Lergine. Monster-monster berlevel tinggi ternyata bersarang dihutan itu dan agak menghambat perjalanan mereka.

Ya, dengan MC op macem Kureha dan karakter sampingan super kuat ini monster itu bukan masalah. Dan yang jadi masalah adalah.... Kureha kurang pengalaman bertarung.

Biasanya ia ditemani satu prajurit yang masuk dalam partynya dan prajurit itulah yang membunuh monster itu. Saat di dungeon juga biasanya Sirrius yang menghabisi monster.

"Koharu! Jangan bakar pohon-pohon itu astaga!" seru Frey saat melihat pohon-pohon disekeliling mereka terbakar oleh sihir Kureha.

"A-ah maaf, ga sengaja..."

"Koharu! Jangan dibacok terus itu monster! Udah ga berbentuk tuh monsternya!" seru Wynn.

"Ah maaf, keenakan."

"Dasar ga waras."

"Koharu! Kenapa kau malah menyerangku?!" seru Sirrius saat sihir Kureha mengenai dirinya.

"Ah itu sengaja kok."

"J-jahat!" kini om pedo itu menangis ala-ala sinetron dibawah pohon.

"Hah... Walau kekuatan Koharu kuat, dia kurang pengalaman ya..." keluh Vey.

"Lah kan tinggal bacok monster doang kan?"

"..."

"Kau ini psikopat atau gimana sih? Itu monster udah mati kok malah dicincang terus dibakar." ujar Frey sambil mengacak-acak rambutnya frustasi.

"Lah, kan biasanya gitu. Kayak orang masak."

"BEDA KEGIATAN ITU YAAMPYUNNN!" seru Key.

"Lah ko jadi banci."

"Lelah hayati mbak :)" ujar Lynee.

Sudahlah, mereka sudah lelah dengan Kureha yang kelakuannya minta di tampol.

"Hah, yaudah maaf. Tak akan ku cincang-cincang monsternya. Jalan lagi yuk? Sudah dekat loh." ujar Kureha sambil beranjak dari tempat dimana ia duduk dan diceramahi tadi.

"Hah, tak disangka kita bisa sampai pada saat matahari baru diatas kepala. Kukira malam baru sampai." gumam Sirrius.

6 hours later...

"BELOM SAMPAI JUGA?!" seru Sirrius kesal.

"Sebentar lagi sampai kok." ujar Kureha.

"KAU BILANG SUDAH MAU SAMPAI DARI 6 JAM YANG LALU TAHU! SUDSH MAU SAMPAI APANYA?! INI NAMANYA MA-"

Duar!

"E.. Eh? Apaan tuh?" Ujar Sirrius kaget.

"Dari situ!" Ujar Kureha sambil menunjuk kearah desa didepan mereka. Sudah sampai.

Desa Lergine tampak hancur, bangunan Dan rumah-rumah hancur. Warga dengan panik berlarian,  menyelamatkan diri.

"Lynee, Key, Vey kalian bantu evakuasi warga ke tempat Yang lebih aman! Frey, Wynn kalian kalahkan monster bagian sana! Aku Dan Sirrius akan sekesaikan monster bagian sini."

"Baik!"

Dengan cepat mereka melaksanakan tugas dadakan dari Kureha, warga-warga tampak agak lega melihat kedatangan bala bantuan.

Monster-monster tampak menghancurkan dan membakar bangunan desa. Bahkan gerbang depan desa sudah tak berbentuk lagi.

"Meh, monster tulang begini sentil dikit saja ambruk." ujar Sirrius.

"Apa aku ambil beberapa tulang mereka buat di pajang ya?" gumam Kureha.

"Kau gila ya Kureha?"

"K-O-H-A-R-U." ujar Kureha penuh penekanan.

"A-ah iya maaf."

Mereka mengalihkan pandangan mereka, menatap kearah musuh yang sedang sibuk menghancurkan bangunan.

"Oi Koharu, kalau bangunannya ikut rusak, tidak apa-apa kan?" ujar Sirrius sambil menampilkan smirk, bukan senyum om-om pedo kok.

"Boleh saja, nanti kau yang membangun lagi." jawab Kureha sambil memakai Magic Device ciptaannya.

"Okey lah."

"Mohon bantuannya, Aizailearen Ezpata!" seru Sirrius.

Sesaat kemudian, muncul sebuah pedang 2 tangan (yang besar itu loh :v) yang telah dibuat oleh Kureha beberapa hari yang lalu.

"Buset namanya panjang banget!" seru Kureha.

"Tapi keren kan? Fufufu, mana pedang mu?" tanya Sirrius.

"Ini mau summon, biar keren seperti om tehe!"

"Om..."

"Cleddy Maria!"

Sring...

Muncul sebuah pedang ditangan Kureha.

"Namanya girly..."

"Mari mulai?" ajak Kureha.

"Mari bantai!"

Mereka berlari berlawanan arah, menebas satu persatu monster yang seperti kerangka berjalan itu.

"Wahai roh api suci, berikanlah hamba kekuatan untuk membasmi mereka yang telah berbuat dosa dan sucikanlah mereka dengan api sucimu, Ledakan Api Suci!"

"Wahai para roh elemen, berikanlah hamba kekuatan untuk membasmi pendosa dihadapan hamba, dan hancurkanlah mereka! Ledakan Elemen Gabungan!"

Serangan sihir tingkat menengah yang dilanturkan oleh Sirrius dan Kureha melahap habis musuh didepan mereka. Bahkan tanah dibawah mereka sempat bergetar akibat ledakan yang mereka ciptakan.

Dalam beberapa menit saja musuh sudah habis dibasmi. Jangan tanya Frey dan Wynn lagi, mereka pasti sudah membereskan monster bagian mereka.

Sudah saya bilang, mereka terlalu op untuk dikalahkan para tulang-tulang bergerak itu.

•TBC•

Life In Another WorldWhere stories live. Discover now