Chapter #15

Mulai dari awal
                                    

***

V baru saja sampai dirumahnya setelah melewati perjalanan yang cukup jauh dari Baylord Tengah. Sebenarnya ia ingin menetap lebih lama untuk memantau perkembangan para Reguler di Pasukan Khusus TUA. Tapi ia harus kembali lebih cepat dari yang direncanakan karena ia akan kedatangan tamu penting. Orang itu adalah salah satu teman lama V yang sudah belasan tahun tidak bertemu.

V sudah meminta Luslec untuk menyiapkan jamuan. Temannya itu harusnya sampai di tempat V sebentar lagi. V menghabiskan waktu dengan membaca laporan-laporan yang dikirimkan oleh bawahannya mengenai perkembangan kota dan desa di daerah kekuasaan V. Masalah yang terjadi satu persatu sudah teratasi membuat V dapat sedikit merasa lega.

"Tuan, Nyonya Tu Perie Tperie sudah tiba." Suara Luslec terdengar dari luar pintu. V memang sudah meminta Luslec untuk memanggilnya jika temannya datang. Saat ini temannya mungkin sudah menunggu di ruang tengah.

"Ah, baiklah. Aku akan menemuinya."

V lalu bergegas menuju ke ruang tengah. Di sana ia melihat Tperie sedang mengobrol santai dengan Hana. Hana memang tinggal di Mansion milik V selama beberapa tahun terakhir ini. Hal itu agar memudahkan V dalam berkoordinasi karena Hana memegang jabatan yang cukup tinggi di Baylord Barat menggantikan Arlene.

"Tperie, selamat datang. Bagaimana perjalanan mu di benua seberang? Kau sepertinya terlalu sibuk sampai lupa menghubungi kami semua," ucap V begitu mendudukkan diri di hadapan Tperie dan Hana.

Wanita itu terlihat tertawa kecil, "Yah begitulah. Banyak hal baru yang aku temukan disana. Mulai dari flora dan fauna jenis baru hingga makanan enak yang belum pernah aku rasakan. Aku juga bertemu dengan orang-orang kuat."

"Menarik sekali," V tersenyum tipis, "Mungkin lain kali aku juga harus melakukan perjalanan panjang seperti mu." Ucap V yang sebenarnya cukup tidak mungkin mengingat dirinya sangat membenci perjalanan jauh. Bolak-balik ke Baylord Tengah dan Baylord Barat saja terasa melelahkan baginya apalagi mengelilingi benua lain?

"Oh, iya. Bagaimana dengan Arlene? Anak kalian pasti sudah besar ya?" ucap Tperie dengan bersemangat seakan teringat pada suatu hal.

"Ah, apa yang kau maksud itu Eh-"

"Arlene menghilang," jawab V memotong perkataan Hana. "Dan aku tidak mempunyai anak dengannya."

Tperie mengerutkan keningnya, "Maksudmu? Apa aku melewatkan hal penting?"

V tersenyum tipis namun sarat akan kepedihan. Ia kemudian menceritakan apa yang terjadi pada Arlene mulai dari awal sampai saat ini. Tperie merasa begitu kaget dan tidak bisa mempercayainya. Dirinya dan Arlene sudah saling mengenal bahkan sebelum Arlene mengenal V. Mereka berdua sudah layaknya seorang saudara.

"Bagaimana bisa hal seperti itu bisa terjadi. Berarti kau juga kehilangan anakmu?" tanya Tperie merasa prihatin.

V terlihat bingung dengan perkataan Tperie yang selalu membahas anaknya. "Aku tak punya anak. Mengapa kau berkata seperti itu?"

Tperie yang mendengar itu juga ikut bingung, "Apa kau tak mengetahuinya? Sebenarnya saat kalian mengesahkan pernikahan kalian, aku melihat ada sesuatu yang berbeda dengan tubuh Arlene. Seperti ada kehidupan lain di dalam perutnya. Biasanya hal seperti itu hanya terjadi pada wanita yang sedang mengandung. Oleh karena itu aku berpikir kalian akan mempunyai seorang anak."

Mata V bergetar hebat. Jika tidak ada kejadian seperti itu menimpa Arlene, mungkin saat ini mereka sudah menjadi keluarga kecil yang bahagia. Pikiran V seketika menjadi kacau. Jika benar Arlene tengah mengandung, itu artinya dia bukan hanya kehilangan Arlene tapi juga calon buah hatinya. Itu membuat V semakin terpukul.

"Jadi Arlene dan anak ku...."

"Tenanglah V," ucap Tperie menenangkan V, "Kau tahu kan aku dan Arlene sangat dekat. Walaupun keadaannya saat ini belum diketahui, tapi aku masih bisa merasakan aura kehidupannya masih ada. Karena itu aku mengira dia baik-baik saja. Kau harus percaya itu."

"Tperie, kau tidak bisa sembarangan memberikan V harapan palsu. Ia harus belajar menerima kenyataan. Jika terus terpuruk seperti ini, bagaimana V akan melanjutkan hidupnya?" ucap Hana menentang perkataan Tperie.

"Tidak ada yang namanya harapan palsu. Harapan memang ada untuk diharapkan. Kau sebagai sahabat V harusnya mengerti bagaimana perasaannya," tegas Tperie. Ia tak mengerti mengapa Hana bersikap seperti itu.

"Tperie, tolong bantu aku menemukan Arlene dan anakku. Ini sudah 17 tahun berlalu, aku akan menerima apapun asal mereka kembali padaku." V menatap tepat ke dalam manik Tperie. Wanita itu adalah spesialis terbaik dalam hal-hal seperti ini. Setidaknya V menemukan setitik harapan baru.

"Tentu aku akan menolong dengan senang hati."

-TO BE CONTINUED-

8 February 2020


Prince Of Night [Tower Of God FF - Baam]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang