Sesuatu yang tidak pernah Rio bayangkan kini terjadi, tidak ada yang harus rio sesali selain memiliki mama yang tidak punya harga diri yang memilih berselingkuh dengan pria lain. Sudahlah.
" nadiii ayo cepat kaio mau berangkat sekolah nih "
Nadi nedara Putri, manusia yang rio miliki saat ini, adik mungil yang rio urus sendiri bersama bi lia ' pengasuh di rumah rio.
" kaio sepatu nadi kemana ya? Kemaren nadi taro di rak sepatu ko, kali ini nadi ga lupa "
" cari yang benar, ayo de udah siang ini "
" ya sepatu nadi mana "
" tanya sama bibi "
Nadi langsung berlari dengan gesit kearah dapur menghampiri bi inah yang sedang sibuk memasak didapur
" bi, bibi liat sepatu nadi gk? "
" sepatu nadi ada didepan rumah, tas nadi juga didepan udah bibi siapin semuanya "
Peluk nadi berhamburan ke tubuh bi lia
" makasih bi lia, nadi janji hari ini akan habiskan bekel nadi "
" iya sama-sama, udah sana berangkat, kaio udah tandukan noh "
Dengan cepat nadi langsung memakai sepatu dan tasnya.
Diperjalanan Rio dan Nadi hanya berbincang ringan dan sesekali melempar tawa.
Nadi sekarang duduk dibangku kelas 3 Sekolah Dasar di Bandung.
" kaio pulang sekolah nanti nadi mau ketemu ayah "
Sialan,
" Nadi ayahkan lagi kerja tidak bisa diganggu " hanya itu alasan yang selalu rio lontarkan kepada nadi saat nadi memabahas tentang ayahnya.
Padahal sebenarnya Rio sekalipun tidak tahu keberadaan ayahnya dimana, apakah dia baik-baik saja atau bagaimana.
Tanpa berbicara panjang lagi nadi mengerti
" dadah kaio, jemput nadi ya " ucap nadi keluar dari mobil Rio.
-
' anak kecil yang Malang '
YOU ARE READING
Kaio Nadi
Randomterbungkam rapat sendu menjadi candu raga diam, hati tak terdeskripsi kepada semesta, aku menyayangi ' mereka '