flashback

8 1 0
                                    

Sunyi, sudah menjadi ciri khas rumah ini. Hidup namun tak terhidupkan, ada namun dianggap tiada. Tiada yang harus disesali, ini sudah keputusan semesta atas pemiliknya.

" assalamualaikum " derap langkah hills mama mengintimidasi ruangan.

" siapa? " akhirnya kalimat itu terlontar dari Rio .

" bersikap sopan kak, ini ayah baru kamu"

Ayah baru? Kalimat macam apa? Sudah tidak ada kalimat lain?

" hallo mas " sapa mama saat ayah duduk dengan santai diruang tamu.

" berbahagialah " balas ayah.

Ada apa dengan manusia di bumi ini? Mereka berbalas senyum bahagia penuh makna atas dasar perpisahan? Tidak bisa dipahami sedikitpun.

" kamu boleh panggil saya papah " tegas laki-laki yang mama sebut ' ayah baru ' tadi.

Papah? Kurang ajar sekali! Sejak kapan mereka menikah? Bagaimana bisa? Mama dan ayah sudah menikah! Bahkan sudah beranak 2. Bagaimana bisa ini terjadi?

Pikiranku kalut penuh tanda tanya besar. Sendu rasanya tapi kusembunyikan dengan begitu keras.

" Daffa, ayah baru kaio, maafkan mama. Mama sudah menikah seminggu yang lalu. Kami sembunyikan ini dari kalian, terkecuali mas Reno, ayah kaio sudah mengetahui ini ".

Bagai dibakar api membara, dihantam beribu ribu beton.

Hancur.

Tidak bisa ku utarakan dengan kata-kata. Semua terdengar jelas, sangat jelas.

" Nadi tidak perlu tahu semua ini! " dengan deru nafas tersengal-sengal dan penuh penekanan. Rio melangkahkan kakinya meninggalkan mereka.

Ressa memeluk anak sulungnya dari belakang, dengan penuh isak tangis.

" mama sayang kalian berdua. Mama titip nadi, jaga kesehatan kalian berdua. Maafkan mama, mama sayang kaio "

Rio sudah tidak bisa menahan tangisnya lagi, bendungan air mata yang ia tahan sejak tadi akhirnya meluncur dengan mulus. Dan berbalik membalas peluk mamanya.

" Pergi, tinggalkan kami, bawa semua luka yang mama beri untuk rio dan nadi "

Ressa langsung mengeratkan pelukannya, tidak menyangka ucapan anak sulungnya akan seperti ini.

Setelah mengecup kening rio, rio melanjutkan langkahnya menuju kamar.

-

" mas aku pamit, titip kaio dan nadi ya mas. Aku berjanji ini terkahir kalinya aku muncul dihadapanmu dan rumah ini. Terimakasih, bahagia selalu".

Tanpa menunggu jawaban dari Reno, Ressa sudah meninggalkan rumah bersama Daffa.

   

Kaio  NadiWhere stories live. Discover now